Seoul, I’m in Love! (After Story-Wedding Life)

Title              : Seoul, I’m in Love!

Main Cast    :

  • Choi Sooyoung
  • Kwon Yuri
  • Im Yoona
  • Choi Siwon
  • Choi Minho
  • Lee Donghae

Other Cast  :

  • Seo Joo Hyun
  • Cho Kyuhyun
  • Leeteuk
  • Kim Taeyeon
  • Tiffany Hwang
  • Victoria f(x)
  • Choi Sulli
  • Kang Sora
  • Jessica Jung

Type                      : Chapter

Genre                    : Romance, friendship

Rating                   : PG-17

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | Part 9 | Part 10 | Part 11-End
After Story
The Wedding | The Marriage Life | Where’s Kang Sora sonsaengnim?

~Yuri POV~
Aku sangat senang mendengar youngie hamil! Ini berarti aku akan segera memiliki keponakan. begitu pula yoona, dia juga sedang hamil. Aku senang melihat mereka bahagia. 7 bulan berlalu cepat. Hari ini eomma siwon dan soo membawa banyak perlengkapan bayi berwarna biru. Tadinya mereka ingin mendekor sebuah kamar untuk bayi soowon tapi mereka ingin sekamar dengan bayi mereka.  Kabarnya bayi mereka laki-laki, sama dengan bayi yoonhae. Eommaku dan eomma donghae juga sama sibuknya apalagi kandungan yoona sudah 8 bulan.  Sejak kandungannya 7 bulan, sooyoung dilarang bekerja oleh eommanya dan jonmo (ibu mertua). Siwon setiap hari membawa pulang strawberry dan makanan-makanan yang diinginkan soo. Benar-benar romantis. Donghae juga melakukan hal yang sama. Sedangkan aku? Sampai sekarang aku masih menulis lirik. Aku lelah ditanyai jonmo dan jonbu kapan akan menyusul soowon. Sebenarnya aku juga ingin memiliki bayi, entah kenapa sudah 6 bulan pernikahanku aku belum hamil. Aku hanya bisa memandang iri 2 sahabatku itu. Apa Minho juga akan memperhatikanku seintens itu jika aku hamil? Dia bahkan sekarang tugas ke luar kota karena dia seorang dokter dan dia tidak boleh menolak. Aish benar-benar menyebalkan

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Sooyoung POV~
Kandunganku sudah 7 bulan dan para eomma sibuk membeli perlengkapan bayi.
“Eomma, lemarinya sudah penuh, jangan ditambah lagi.”
“Sooyoungie, ini cucu pertama kami, tentu kami sangat bahagia, benarkan?”
“Ne! Benar hahaha.”
Siwon pun pulang dan dia tertawa
“Eomma, banyak sekali perlengkapannya.”
“Siwonie, ini cucu pertama kami, jadi kau harus memakluminya.”
“Ne! Benar siwonie. Sudah tenang saja.”
Aku hanya bisa geleng-geleng melihat mereka. Apa mereka sesenang itu.
“Yeobo, aku sudah membeli strawberry lagi hehe.”

“Wuaaa! Gomawo.”
Akupun memakannya bersama siwon.
“Siwonie aaaa”
Dia pun memakannya dan 2 eomma keluar dari kamar. Dia mengelus perutku
“annyeong choi junior.”
“annyeong appa. Hahaha.”
“Dia menendang-nendang yeobo!”
“Benarkah?”
“Ne.”
Akupun memegangnya dan benar
“Kurasa dia akan atletis seperti appanya haha.”
“Ne, dia pasti tampan sepertiku.”
“Appamu narsis sekali ya.”
“Gomawo.. Oh ya kau lapar?”
“tidak. yeobo aku ingin main piano..”
“Kajja nyonya choi!”
Dia pun menggendongku menuruni tangga
“Berat?”
“Anio haha.”
Siwon, benar-benar romantis sekali. Akupun memainkan piano “How great is your love” dan bernyanyi, siwon mengelus perutku dan menaruh pundaknya di bahuku.
“Kau lelah?”
“Anio. Haha. Wuah sudah jam 6, kau harus makan yeobo.”
“Ne. Haha kajja.”
Di meja makan kami makan bersama ada eomma dan appa siwon serta yuri.
“Minho kemana yul?” tanya siwon
“Dia pergi ke luar kota lagi.” jawab yuri dengan kesal. Dia kenapa sih
Kamipun makan bersama dan setelah itu aku dan siwon kembali ke kamar.
“Siwonie, menurutmu yuri kenapa?”
“Kenapa apanya?”
“Sepertinya dia sedang kesal.
“Molla, mungkin karena minho terlalu sering pergi.”
“mungkin.”
“Aigo.. kau tidak boleh memikirkannya ya arraseo?”
“ne yeobo. Oh ya bagaimana besok kita datang ke yoonhae?”
“Ide bagus! Haha. Tapi kau harus tidur sekarang.”
“Siap sajangnim haha.”

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Yoona POV~
Hari ini hari minggu dan soowon akan datang ke sini aku sangat senang.
“Yeobo! Soowon datang!”
Kulihat mereka masuk ke rumahku

“Kyaaa!! Soo ah bogoshipo!!”
“Na do!!”
Kami pun tertawa karena tidak bisa berpelukan. Seperti biasa siwon dan donghae pergi bermain basket di lapangan dan kami berdua mengobrol.
“Serasa baru kemarin kita lulus, sekarang kita sudah hampir menjadi eomma hahhaa.” kataku
“Ne. Kau benar yoong haha.”
“Youngie, tadinya kukira kau dan siwon tidak akan melakukannya. Hahaha.”
“Hahaha. mengingat saat itu aku benar-benar malu tidak tahu apa-apa.”
“Oh ya young, yul bagaimana kabarnya?”
“Justru itu yoong, dia kesal terus sekarang. Minho sering pergi ke luar kota.”
“Dokter memang sibuk ya.”
“ne.”
“Apa dia sudah hamil?”
“Molla.”
“Aish bagaimana sih choi minho itu?”
“Kurasa dia kesal karena itu?”
“Apa?”
“Karena jonmo selalu bertanya tentang hal itu padanya.”
“Aigoo.. menyebalkan sekali.”
“Ne. tapi mau bagaimana lagi yoong.”
“Kau harus melihat ini youngie.”
“Apa?”
Aku menunjukkan kamarku padanya yang sudah penuh barang bayi dan baju bayi
“Ini semua kerjaan para eomma itu.”
“Ne. Aku juga sama denganmu hahaha.”
“Sepertinya mereka senang sekali memberantakkan kamarku.”

“Tapi melihat mereka aku merasa bahagia.”
“ne, aku juga haha. Kau tahu youngie, setiap hari aku memakan jeruk.”
“Na do! Aku setiap hari makan strawberry bersama siwon haha.”
Donghae dan siwon kembali dan akhirnya soowon pulang. Aku tak menyangka soo dan siwon yang dulunya seperti tom and jerry sekarang malah hampir menjadi appa dan eomma. Aigoo..

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Siwon POV~
“Youngie, sudah berhenti menyelesaikan soal matematika itu. Makan dulu.”
“Sebentar siwon, sedikit lagi.”
Eomma dan appa terkekeh melihatnya. Entah kenapa menurutku ini adalah ngidamnya yang aneh baru-baru ini. Menyelesaikan soal matematika. Daripada makan strawberry setiap hari ini lebih aneh. Mau tak mau aku harus menyuapinya
“Youngie.. aaa.”
Dia pun memakan makannya. Dia mengerjakan soalnya dengan serius, aku bingung melihatnya.
“Siwonie, kau tahu dulu eomma juga seperti itu haha. Kurasa cucuku nanti pintar sepertimu.”
“Amin haha.”
Akupun menyuapinya makan sampai habis. Setelah itu dia bermain piano lagi. Benar-benar aktif
“yeobo, kau tidak lelah?”
“Anio, aku senang haha.”
Akupun mengusap perutnya lagi
“Kau benar-benar daebak nak.”
Dia tertawa melihatku. “Kurasa dia akan menjadi anak yang sangat aktif, siwonie.”
Akupun tertawa melihatnya. Youngie.. youngie.. ada-ada saja

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Donghae POV~
Hari ini yoona akan melahirkan dia terus menggenggam tanganku.
“Terus yoong, tarik nafas, hembuskan..”
“HUAAAAA DONGHAE!!”
“Kau pasti bisa yeobo!”
“EOMMA!!!!”
Dan kudengar suara tangis bayi membahana
“Chukkhae, anak pertama kalian laki-laki.”
Aku mencium kening yoona “gomawo yeobo”
“ne.”
Aku keluar dari ruang bersalin.Orang tuaku dan yoona mendatangi bayiku
“Aigoo.. mulutnya mirip yoona.”
“Dan dia tampan seperti appanya. Hahaha.”
Kami semua tertawa dan tak lama kemudian siwon dan sooyoung serta yuri datang dengan minho.
“Kyaaa! Chukkhae yoong, hae!!”
“Gomawo youngie.”
“Donghae, aku tak menyangka kau sudah menjadi appa. Hahhaa.”
“Aku juga tak menyangkanya won. Oh ya kapan sooyoung melahirkan?”
“Rencananya 10 hari lagi.”
“Tanganmu kenapa hyung?” tanya minho
“Ini pengorbanan seorang appa. Hahaha.”
Kami semua tertawa.
“Siapa namanya?” tanya Yuri
“Namanya Lee Hae Won. YA! Minho cepat susul kami!” ujarku
“Ne, hyung haha.”

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Yuri POV~
Lagi-lagi pertanyaan itu. Aku benar-benar kesal. Akupun pulang ke rumah dan Minho langsung berpamitan karena ada telepon dari rumah sakit mengenai pasiennya. Aish. Menyebalkan sekali. Akupun tidur sendiri lagi hari ini. Keesokan paginya aku bangun dan kulihat eomma mengepel lantai. Ternyata bibi sedang pulang kampung.
“Mau kubantu eomma?”
“Ne. hati-hati ya mengepelnya jangan terlalu basah.”
“Ne, eomma.”
Aku pun melihat youngie dan siwon turun dari tangga. Aish kenapa aku kesal melihat mereka. Ya, aku iri. Tenang kwon yuri, sooyoungie itu sahabatmu… Aku melihat siwon dan sooyoung santai duduk di taman rumah. Coba dia tidak hamil, aku pasti mengepel bersamanya. Sekarang aku mengepel sendiri di sini. Kulihat eomma membawakan susu dan buah-buahan untuknya. Andai aku hamil dia pasti akan melakukan hal yang sama padaku. Tiba-tiba telepon berbunyi
“Yuri ya! Tolong angkat teleponnya!” ujar eomma
“Ne eomma”
Akupun pergi ke atas dan mengangkat teleponnya ternyata itu eommaku. Akupun setidaknya sedikit terhibur berkat eomma.

~Sooyoung POV~
“Aku pergi dulu youngie, ingat jangan naik ke atas tangga ya!”
“ne, yeobo aku akan main piano saja di bawah. Annyeong.”
“ne annyeong.”
Siwon mencium perutku dan aku mengantarnya ke depan. Setelah itu aku pergi ke dapur bersama eomma.
“Sooyoungie, sudah kau duduk saja di ruang tengah, jangan di sini, lantainya licin.”
“ne, eomma.”
Akupun pergi ke ruang tengah. Aku duduk dan menyalakan televisi. Tapi aku sangat bosan. Akhirnya aku memutuskan untuk bermain piano saja. Akupun berjalan ke arah piano dan siwon menelponku
“yeobseoyo?”
“Youngie!! Kau sudah makan?”
“Ne. hehe.”
“Sekarang kau sedang apa?”
“aku sedang kyaaaaaaaaaaa!!!!!!!!”
Tiba-tiba aku terpeleset dan aku merasakan perutku sangat sakit.
“Gwaenchanhayo youngie? OMO! Youngie!”
Eomma siwon langsung mengangkat telponnya
“Eomma … sakit sekali.”
“Siwonie! Cepat pulang, Youngie jatuh!”
Eomma pun segera menelpon rumah sakit dan yuri ke bawah
“OMO! YOUNGIE?”
“Yul… perutku sakit..”
Aku merasa ada yang keluar dan itu adalah darah. Tuhan, tolong aku..

~Siwon POV~
Akupun langsung pulang dan menyetir dengan kecepatan sangat tinggi. Tuhan, tolong youngie.. Setibanya di rumah eomma membukakan pintu dan aku menggendong youngie, bajunya penuh darah dan dia terus beteriak kesakitan. Aku benar-benar tidak tega melihatnya. Di perjalanan dia terus meringis dan akhirnya kami tiba di rumah sakit. Aku menggendongnya ke dalam dan dokter berkata dia harus melahirkan sekarang juga. Aku takut menghadapi ini. Tuhan.. tolong selamatkan youngie dan bayiku..
“Ayo youngie! Kamu pasti bisa!”
“HUAAAAA SIWONIE SAKIT!!”
“Terus youngie ayo!”
“HUAAAAA!”
“Tarik nafas, hembuskan.”
“HUAAAA!! SIWONIE!!”
“Ayo Youngie, kamu pasti bisa!”
“HUAAAAAA!!”
“Oeee..”
Dan akhirnya youngie bisa melahirkan dengan selamat. Terima kasih Tuhan..
“Chukkhae bayi pertama kalian laki-laki. Bayinya sehat.”
“Gomawo youngie.”
“Ne…”
Dan kulihat dia pingsan.
“SOOYOUNGIE!”
“Cepat pasang oksigen suster!”
“Ne.”
Kulihat dokter mulai memasang alat pendeteksi detak jantung. Youngie… tolong bertahan demi aku… demi bayi kita.. Kulihat di alat itu detak jantungnya sangat rendah. Youngie, aku belum diap kehilanganmu..Tuhan.. aku berjanji akan menjadi suami dan ayah yang baik. Tolong selamatkan Youngie Tuhan.. Aku dan bayi kami tidak sanggup kehilangannya.. Kulihat tiba-tiba di alat itu ada sebuah garis panjang pertanda detak jantungnya berhenti.
“CHOI SOOYOUNG, KUMOHON BERTAHANLAH DEMIKU DAN ANAK KITA..” Aku memegang tangannya dan dokter mulau memicu detak jantungnya kembali. Tuhan, kumohon berilah mujizat padanya… Dan seketika aku mendengar bayi kami menangis sangat keras, aku menggendong dan menenangkannya. Dan seketika, detak jantungnya kembali… Terima kasih Tuhan. Kulihat youngie bangun dan aku menaruh anak kami di sampingnya.. Kulihat soo meneteskan air mata bahagia dan mencium kening bayi kami.


“Jadi kita akan menamainya siapa yeobo?” tanyanya
“Choi Kyungsan”jawabku
“Saranghae Choi Kyungsan.” katanya
Soo akhirnya dipindahkan ke kamar biasa dan orang tua kami mendatanginya
“Soo ah, kau benar-benar membuat kami khawatir.”
“Mianhaeyo halmeoni, harabeoji.”
“Hahaha. Aigo… dia mirip sekali dengan siwon saat bayi.”
“Matanya mirip ibunya.”
Kyungsan, kau mendatangkan keceriaan baru keluarga kami

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Sooyoung POV~
Akhirnya aku keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah.
“Sudah lama ya oppa aku tidak naik tangga haha.”
“ne haha. masih mau strawberry?”
“Ani hahaha.”
Akupun masuk ke kamarku dan menaruh kyungsan di ranjang.
“oppa, kau lihat, aigoo lucu sekali bajunya.”
“ne, kau lihat kaus kakinya lebih kecil dari tanganku”
“aku sekarang mengerti kenapa eomma sangat senang. Barang-barang ini lucu sekali..”
“ne. kau benar. Lihat kyungsan tidurnya sama sepertimu tentram sekali haha.”
“ne dia lucu sekali siwonie..”
“dia lucu karena mengikuti appanya.”
“Jinjja, narsis sekali appamu kyungsan.”

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Yuri POV~
Aku lega tidak terjadi apa-apa pada sooyoung. Tadinya aku takut dia kenapa-kenapa karenaku. Aku sudah sangat takut dia jatuh karena aku salah mengepel. Sooyoungie.. mianhaeyo. Aku pun akhir-akhir ini membantu youngie mengurus kyungsan. Aigo.. dia lucu sekali. Dia persis appanya. Tapi matanya sangat indah seperti mata youngie. 1 bulan sudah berlalu. Entah kenapa aku pusing mencium bau minyak telon bayi sejak seminggu ini
“Oek..”
“Yul, gwaenchanhayo?”
“Ne. gwaenchanhayo. Aku hanya pusing dan mual saja.”
“Yul… jangan-jangan kau….”
“Aku apa?”
“Jangan-jangan kau hamil?”
“MWO?”
“Coba periksalah dengan Minho!”
“Ne.”
Semoga saja dugaan soo benar.. Akupun memeriksanya dengan Minho ke dokter kandungan
“Chukkhae! Kau mengandung 3 minggu.”
“MWO? Kyaaa!! Minho!!”
“Gomawo yeobo!!!”
Akupun pulang membawa kabar bahagia ini. Sebentar lagi akan ada 3 bayi di rumah ini. Aku dan Minho pun pergi ke Sungai Han dan mengingat masa pacaran kami dulu
“Aku tidak menyangka akan menjadi appa.”
“ne, aku juga tidak menyangka akan menjadi eomma hehe.”
“Dulu aku memanggilmu noona, sekarang aku memanggilmu yeobo. Siapa yang akan menyangkanya?”
“Ne, kau benar. Kau tahu, banyak rahasia masa depan yang tidak kuketahui. Siapa yang akan tahu kita akan menikah? Siapa yang akan menyangka kita sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku tidak menyangka akan menemukan cintaku di Seoul. Dulu aku sangat membenci pindah ke sini, tapi sekarang aku sangat mensyukurinya.”
“Ne, Yul kau benar.”

Ya, benar. Siapa yang akan tahu masa depan seperti apa? Siapa yang menyangka dulu kami menangis di SMA karena patah hati, salah paham, cemburu, dan lainnya? Siapa yang menyangka sekarang kami tertawa karena saling mencintai, mempercayai, menikah, dan kini menjadi orang tua. Itulah rahasia kehidupan yang ketemukan di Seoul. Di mana ada kesedihan, di situ pula ada kebahagiaan. Apa kau akan menemukannya juga? Who knows?

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
Selesai Wedding lifenya ^^
RCL readers! Don’t be a siders!

Seoul, I’m in Love! (part 4)

Title              : Seoul, I’m in Love!

Main Cast    :

  • Choi Sooyoung
  • Kwon Yuri
  • Im Yoona
  • Choi Siwon
  • Choi Minho
  • Lee Donghae

Other Cast  :

  • Seo Joo Hyun
  • Cho Kyuhyun
  • Leeteuk
  • Kim Taeyeon
  • Tiffany Hwang
  • Victoria f(x)
  • Choi Sulli
  • Kang Sora
  • Jessica Jung

Type                      : Chapter

Genre                    : Romance, friendship

Rating                   : PG-15

~Author POV~
Keesokkan harinya, Yoona, Yuri, dan Sooyoung masuk sekolah namun selama di perjalanan yuri tidak mengucapkan sepatah katapun pada Yoona. Sebenarnya, Soona sudah mengetahui hal ini, tapi mereka tetap teguh pada rencana mereka.

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Sooyoung POV~
“Yoong, aku tidak tega melihat yuri seperti itu.”
“Ya, Youngie biarkan saja. Ingat rencana kita.”
Sebenarnya aku merasa Yuri benar-benar menyukai, bukan.. mencintai minho
Akupun masuk ke kelas dan duduk, tapi tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang.
“YOUNGIE!!! Akhirnya kamu masuk juga!”
Aku benar-benar mengenali suara ini… Siwon… haduhh bagaimana ini jantungku kenapa tidak bisa diajak kompromi.. Kulihat semua orang memperhatikan kami. Haduh malu sekali.
“Siwonie, lepaskan.”
“Ah ya. Maap..aku terlalu senang.”
“MWO?”
“Ani.. maksudnya.. kelas sepi sekali tanpamu haha.”
“Ooh maaf ya, gara-gara aku pelajaran tambahannya batal.”
“Ani.. itu bukan salahmu. Oh ya, bagaimana mulai besok kita belajar di rumahku setelah pelajaran tambahan? Agar lebih konsentrasi?”
“Baiklah.”

Ya Tuhan, hadiah macam apa ini.. ini terlalu indah..

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Siwon POV~
Haishhh siwon bisa-bisanya kamu memeluknya. Akhirnya akupun pulang ke rumah bersama Minho dan Youngie, tapi di parkiran tiba-tiba Minho duduk di kursi belakang.
“Waeyo?” tanyaku
“Aku ngantuk hyung, aku mau tidur.”
“YA! Memangnya aku supirmu? Masa aku duduk sendiri di depan?”
“Gwaenchanhayo siwonssi, aku duduk di depan.”
Youngie duduk di sebelahku. Omo, Tuhan perasaan apa ini… Aish bocah itu benar-benar
Kami pun pulang ke rumah dan ahjumma menyuruh kami makan bersama eomma. Ini seperti pertemuan keluarga…
“Sooyoung kenalkan ini eommaku.”
“Annyeonghaseyo ahjumma, joneun Choi Sooyoung imnida.”
“Annyeong. Silakan duduk.”
“jal meoggetsebnida”
Kami pun makan bersama berempat dengan Minho karena appa belum pulang dan tiba-tiba eomma menanyakan sesuatu.
“Siwon ah. Dia yeojachingumu?”
“Uhuk..” Sooyoung dan aku langsung tersedak. Minho hanya tertawa melihatnya
“Lihat eomma, mereka sangat kompak ya. Tersedaknya sama-sama,” ujar Minho.
Aish awas kau Choi Minho.

Aku dan sooyoungpun belajar di ruang tengah dan appa pulang. Sooyoungpun berdiri dan membungkuk
“Annyeonghaseyo ajeossi, joneun Choi Sooyoung imnida.”
“Annyeonghaseyo Sooyoungssi.”
Appa melihat kami dengan tatapan senang. Aku tahu isi pikirannya. Appa meninggalkan kami. Akupun kembali belajar dengan soyoung dan teingat pertanyaan yang ingin kutanyakan
“Youngie, apa kau marah padaku?”
“Ani. Memang kenapa?”
“Apa aku yang membuatmu sakit.”
“Ani..”
“Jujurlah youngie.”
“…. ne.”
“Jadi perkataan yoona benar?”
“Hahhahahaa. Ani oppa. Bukan kau yang membuatku sakit. Yoona membohongimu.”
“Jinjja? Aish anak itu haha.”
Akhirnya kamipun selesai belajar dan sooyoung pulang ke rumahnya. Setelah mengantarnya keluar appa dan eomma melihatku antusias.
“Jadi, sudah berapa lama kalian berpacaran?”
“Ani.. kami chinguya.”
“Jujur saja siwon-ah..”
“Aku jujur, kami hanya chingu.”
“Kenapa kalian belajar di rumah?”
“Untuk lomba itu. Akukan sudah bercerita.”
“Appa setuju kalian pacaran. Haha. Dia yeoja yang sopan, pintar, baik, dan cantik. Appa mengenal orang tuanya”
“Eomma juga setuju!”
“Aish, eomma dan appa sama saja…. JINJJA? Appa mengenal orang tuanya?”
“Ne. Mereka pemilik Choi group, investor terbesar perusahaan kita.”
“MWO?”
“Memangnya kenapa?”

“Dia itu ketua organisasi sosial, tinggalnya bersama 2 temannya. Bagaimana bisa orangtuanya pemilik Choi group?”
“Orang tuanya di Busan, dia ke Seoul untuk mandiri. Mendengar ceritanya saja appa sangat kagum padanya. Ternyata kau mengenalnya. Hahhaa.”
“Dia sangat baik. Makanya eomma menyukainya. Kau?”
Aku hanya diam.
“kau pasti menyukainya kan, hyung?”
Minho ikutan berbicara akhirnya. Aku disudutkan.
“Christian tidak boleh berbohong kan, hyung?”
Aish. anak ini..
“Ne. Kalian puas?”
“Kyaaa!!” Semuanya berteriak sebahagia inikah mereka.
“Siwon-ah! Kau harus mengajaknya ke sini setiap hari. arraseo?”
“ne.”
Tapi sebenarnya aku cukup lega direstui appa dan eomma. haha.

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Minho POV~
Aku pergi ke kantin dan memakan es krim. Tak lama kemudian, aku melihat yuri noona disana.
“Yuri noona!”
Tapi dia malah mengabaikanku dan aku mengejarnya.
“Yuri noona!”
Aku memegang tangannya dan dia menepisnya.
“Waeyo?”
“Aku tidak akan membantumu mendekati Yoona.”
“Mwo?”
“Permisi.”
Entah kenapa  aku merasa sakit melihatnya dingin padaku. Kenapa ini?

~Sulli POV~
Aku melihat Yuri sunbae menepis tangan Minho. Yes. Ini berarti aku memiliki harapan besar mendekati Minho akupun menghampirinya.
“Oppa, ada apa?”
Dia kaget melihatku apalagi aku memanggilnya oppa.
“Tidak, Sulli-ah. Annyeong.”
Aish masih saja dia dingin padaku. Minho, kapan kau sadar akan perasaanku?

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Sooyoung POV~
Hari ini aku kembali belajar bersama Siwon dan ke rumahnya. Aku sangat senang dengan keluarganya. Mereka sangat ramah. Tapi aku juga sedih karena 3 hari lagi kompetisi dan aku takut ini semua berakhir. Aku sangat menyukai eommanya. Kami sering memasak bersama sejak seminggu ini dan baru 4 hari aku belajar di rumahnya, serasa sudah lama dekat dengan keluarganya. Saat hari Minggu, eomma siwon memintaku datang ke rumahnya, ia mengajakku ke gereja bersama.


Akupun ke rumahnya dan eomma siwon memintaku membangunkan siwon. Sebenarnya aku sangat malu karena ini pertama kalinya masuk ke kamar namja. Saat aku pergi ke lantai atas, aku membuka pintu kamar siwon dan dia sedang tidur, Aigo.. dia tampan sekali. Omo, sooyoung-ah! Apa yang kau pikirkan?
“Siwonie, bangun.”
“youngie…”
kudengar dia mengigau, kenapa dia menyebut namaku? Ya Tuhan, kenapa jantungku berdetak sangat kencang
“Siwonie, bangun.” aku menggoyangkan tubuhnya.
“minho ya kau merusak mimpiku!” ia langsung memelukku dan menarikku
“KYAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!”
Siwon pun bangun dan aku kaget setengah mati.  Untung ruangan ini kedap suara, jika tidak eomma siwon pasti sudah ke sini.
“Omo, sooyoung ah maaf kukira kau minho.”
“Mianhae, aku merusak mimpimu.”
Kulihat muka siwon memerah
“Ani.. kau tidak merusak mimpiku. Sudah ya aku mandi dulu.”
Iapun cepat-cepat keluar dan aku melihat sekeliling kamarnya. Cukup rapi bagi kamar namja. banyak buku di sana dan ada sebuah kotak di atas meja. Sebenarnya aku sangat penasaran, tapi kitakan tidak boleh melihat milik orang lain tanpa izin. Akupun keluar kamar dan ikut makan dengan keluarga siwon. Seperti makan keluarga di pagi hari. MWO? YA! Choi Sooyoung apa yang kau pikirkan.
Kamipun akhirnya pergi ke gereja bersama dan setelah itu siwon mengajakku berkeliling seoul
“Youngie, appa, eomma, dan minho akan ke dept store. bagaimana kita berkeliling seoul?”
“Good idea.”
Akhirnya kami pergi ke sungai Han dan siwon bercerita banyak.
“Dulu, aku paling sering pergi ke sini sendirian.”
“Waeyo?”
“Eomma dan appa sibuk dengan urusannya dan terkadang aku berfikir mereka tidak memikirkan anak mereka. Sekarang aku sadar mereka sangat baik.”
“Orang tuamu memang baik. Semua orang tua pada dasarnya menyayangi anaknya. Appaku melarangku ke Seoul dan akhirnya ia memperbolehkanku ke Seoul.”
“Kau hebat.”
“Mwo?”
“Ya, kau bisa mandiri, rendah hati, baik, dan pintar. Aku heran apa yang tidak dimiliki seorang choi sooyoung.”
“Namjachingu”
“Mwo?”
“Ya, aku tidak pernah pacaran. Hahhaa”
“Aku… sedang menyukai seseorang, Ani.. aku mencintainya sayangnya sepertinya aku bertepuk sebelah tanagn.”
“Darimana kau tahu dia menyukaimu atau tidak. Katakan perasaanmu padanya baru kau tahu perasaannya.”
“Aku takut jika aku mengatakannya, hubunganku dengannya tidak dekat lagi” perasaanku mulai cemas…
“Siapa dia?”
“Seorang yeoja yang sempurna, baik, pintar, cantik,  membuatku membencinya, tapi juga membuatku mencintainya. Orang tuanya sangat dekat dengan orang tuaku.”
Satu hal yang kutahu siwon.. aku bukan yeoja itu. Aku tidak cantik, aku tidak sempurna, orang tuaku tidak pernah mengenal orang tuamu. dan aku.. tidak membuatmu mencintaiku.
Siwonnie, apa kau tahu perasaanku saat tahu yeoja yang kau suka bukan diriku? sakit. sangat sakit siwonnie. Karena aku sangat menyadarinya kini.. kalau aku mencintaimu dan takut kehilanganmu. Tapi aku mencoba untuk menahan air mataku. Choi Sooyoung kamu memang berharap terlalu tinggi dan terlalu tinggi bermimpi menjadi yeojachingu siwon.
“Wah. bagus! Kamu tidak perlu takut mengatakannya siwonnie. Kamu tidak akan pernah tau jika tidak mencoba. Kamu harus memberi tahuku jika sudah jadian dengannya!” ucapku sambil mengalihkan perhatian ke langit dan tersenyum palsu

dan siwon, saat itu aku yakin aku tidak akan sanggup mendengarnya.
“Tenang saja, aku akan mengatakannya di depanmu. Jika kita memenangkan kompetisi itu, aku akan menyatakan perasaanku padanya saat pertunjukkan seni seusai pengumuman semua lomba.”
Siwon, apa kau benar-benar ingin membuatku hancur? bahkan menyatakannya di depan mataku?
Akupun tidak bisa lagi menahan air mataku, kenapa kau selemah ini choi sooyoung?
“Sooyoung ah? Kenapa kau menangis?”
“Ani…haha. Aku hanya berfikir aku payah. Aku bahkan tidak bisa jujur tentang perasaanku pada namja yang kusukai.”
“Kau menyukai seorang namja?”
“Ya. Tapi sama sepertimu kurasa aku bertepuk sebelah tangan.Siwonie, apa jika kau bisa menyatakan perasaanmu kau akan bahagia?”
“Ne. Aku akan sangat bahagia.setidaknya aku tahu perasaannya padaku.”|
Baiklah siwonnie, aku… akan berjuang memenangkan pertandingan itu agar auk bisa bahagia. meski itu.. pasti akan membuatku sakit.

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Yoona POV~
Akupun menganggur di rumah. Yuri dari kemarin tidak mau mengajakku ngobrol. Sebenarnya aku juga tidak tega melihatnya, tapi ya.. biarkan minho menyadari perasaannya dulu. Sebenarnya aku melihat Yuri menepis tangan Minho dan ekspresi minho berbeda. Dan kurasa, Minho sebenarnya sedih melihat Yuri menepis tangannya. Aku gemas melihatnya. Kenapa Minho bisa tidak tahu sih yang menolongnya itu Yuri bukan aku. meski seragam kami tertukar, apa setidaknya dia mengenali sedikit ciri-ciri penolongnya itu. Aish..
Sooyoung juga. Akhir-akhir ini dia selalu belajar di rumah siwon. Akupun sendiri di rumah dan Donghae sedang berada di Mokpo hari Minggu ini menjenguk neneknya. Aku benar-benar kesepian. Pukul 1 siang. Aku mendengar suara bel pintu. Yah, sooyoung tidak mungkin pulang jam segini, apalagi sama siwon perginya.  Tapi ternyata aku salah. Sooyoung pulang ke rumah dengan lesu dan duduk di sofa. Perlahan aku melihatnya meneteskan air mata. Akupun mulai panik
“Soo ah ada apa?”
“Yoong, inikah sakitnya mengetahui kamu bertepuk sebelah tangan?”
“Mwo? Siwon memangnya jadian dengan siapa?”
“Ani. Ia mengatakan ia akan menyatakan perasaan pada yeoja yang disukainya. Di depan mataku. Dan yeoja itu bukan aku.”
Kulihat ia tersenyum pilu sambil meneteskan air mata.
“Soo ah. Jika kamu ingin menangis, menangis saja. Aku pilu melihatmu tersenyum begitu.”
“Yoong. Aku memang mencintainya. Tapi aku egois jika menginginkannya membalas perasaanku juga. Jika itu memang bisa membuat siwon bahagia. Aku akan melakukannya.”
“Youngie…”
“Yoong, aku bersumpah akan memenangkan kompetisi itu.”
“MWO?”
“Siwon akan menyatakan perasaannya jika kami memenangkan kompetisi itu. Dengan begitu siwon akan bahagia.”
“Youngie, kau benar-benar sudah gila. Jika aku jadi kau, aku malah akan menggagalkannya agar dia tidak jadi mengungkapkan perasaannya.”
“Aku memang merasa bodoh melakukan hal yang jelas-jelas merugikanku. Mencintai memang terkadang berakhir menyakitkan, tapi ini lebih baik yoong daripada aku melihat siwon tersiksa.”
“Youngie..”
“Yoong, terima kasih ya sudah mau mendengarkanku.”

Akupun memeluk Youngie. Youngie.. kenapa kamu begitu baik? Siwon benar-benar babo namja yang membuatmu begini!

———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–

~Author POV~
3 hari menjelang kompetisi sekolah diliburkan karena akan didekorasi. Sooyoung dan Siwon memutuskan tidak belajar bersama selama 3 hari itu dengan alasan untuk istirahat. Padahal sebenarnya, selama 3 hari itu, Sooyoung mati-matian belajar untuk kompetisi. Bahannya adalah semua mata pelajaran dari kelas X sampai XII dan ia tidak tahu soal apa yang akan dikeluarkan. Sedangkan Siwon, ia berlatih basket bersama Minho dan Donghae dengan perasaan khawatir dengan Sooyoung karena terakhir mereka di Sungai Han, Sooyoung pulang dengan alasan ia merasa demam. Siwon memang anggota klub basket, tapi karena ia diutus untuk lomba cerdas cermat, ia tidak diperkenankan mengikuti perlombaan basket. Minho pun sebenarnya masih memikirkan Yuri yang menepis tangannya, namun ia harus tetap profesional dalam perlombaan dan memenangkannya sebagai anggota reguler. Yoona dan tim cheerleadernya berlatih menyemangati tim basket. Sedangkan Yuri, ia menunggu perlombaan yang diikutinya secara rahasia. Ia mengikuti perlombaan menulis lirik. Lirik yang ia tulis adalah berdasarkan perasaannya pada Minho. Perasaan sakit karena mengetahui Minho menyukai Yoona. Perasaan kecewa pada dirinya karena tidak bisa membuat Minho menyukainya.
3 hari memang terasa cepat dan berlalu begitu saja. Dan hari kompetisi pun tiba….

TBC