Title : Seoul, I’m in Love!
Main Cast :
- Choi Sooyoung
- Kwon Yuri
- Im Yoona
- Choi Siwon
- Choi Minho
- Lee Donghae
Other Cast :
- Seo Joo Hyun
- Cho Kyuhyun
- Leeteuk
- Kim Taeyeon
- Tiffany Hwang
- Victoria f(x)
- Choi Sulli
- Kang Sora
- Jessica Jung
Type : Chapter
Genre : Romance, friendship
Rating : PG-17
Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | Part 9 | Part 10 | Part 11-End
After Story
The Wedding | The Marriage Life | Where’s Kang Sora sonsaengnim?
~Yuri POV~
Aku sangat senang mendengar youngie hamil! Ini berarti aku akan segera memiliki keponakan. begitu pula yoona, dia juga sedang hamil. Aku senang melihat mereka bahagia. 7 bulan berlalu cepat. Hari ini eomma siwon dan soo membawa banyak perlengkapan bayi berwarna biru. Tadinya mereka ingin mendekor sebuah kamar untuk bayi soowon tapi mereka ingin sekamar dengan bayi mereka. Kabarnya bayi mereka laki-laki, sama dengan bayi yoonhae. Eommaku dan eomma donghae juga sama sibuknya apalagi kandungan yoona sudah 8 bulan. Sejak kandungannya 7 bulan, sooyoung dilarang bekerja oleh eommanya dan jonmo (ibu mertua). Siwon setiap hari membawa pulang strawberry dan makanan-makanan yang diinginkan soo. Benar-benar romantis. Donghae juga melakukan hal yang sama. Sedangkan aku? Sampai sekarang aku masih menulis lirik. Aku lelah ditanyai jonmo dan jonbu kapan akan menyusul soowon. Sebenarnya aku juga ingin memiliki bayi, entah kenapa sudah 6 bulan pernikahanku aku belum hamil. Aku hanya bisa memandang iri 2 sahabatku itu. Apa Minho juga akan memperhatikanku seintens itu jika aku hamil? Dia bahkan sekarang tugas ke luar kota karena dia seorang dokter dan dia tidak boleh menolak. Aish benar-benar menyebalkan
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Sooyoung POV~
Kandunganku sudah 7 bulan dan para eomma sibuk membeli perlengkapan bayi.
“Eomma, lemarinya sudah penuh, jangan ditambah lagi.”
“Sooyoungie, ini cucu pertama kami, tentu kami sangat bahagia, benarkan?”
“Ne! Benar hahaha.”
Siwon pun pulang dan dia tertawa
“Eomma, banyak sekali perlengkapannya.”
“Siwonie, ini cucu pertama kami, jadi kau harus memakluminya.”
“Ne! Benar siwonie. Sudah tenang saja.”
Aku hanya bisa geleng-geleng melihat mereka. Apa mereka sesenang itu.
“Yeobo, aku sudah membeli strawberry lagi hehe.”
“Wuaaa! Gomawo.”
Akupun memakannya bersama siwon.
“Siwonie aaaa”
Dia pun memakannya dan 2 eomma keluar dari kamar. Dia mengelus perutku
“annyeong choi junior.”
“annyeong appa. Hahaha.”
“Dia menendang-nendang yeobo!”
“Benarkah?”
“Ne.”
Akupun memegangnya dan benar
“Kurasa dia akan atletis seperti appanya haha.”
“Ne, dia pasti tampan sepertiku.”
“Appamu narsis sekali ya.”
“Gomawo.. Oh ya kau lapar?”
“tidak. yeobo aku ingin main piano..”
“Kajja nyonya choi!”
Dia pun menggendongku menuruni tangga
“Berat?”
“Anio haha.”
Siwon, benar-benar romantis sekali. Akupun memainkan piano “How great is your love” dan bernyanyi, siwon mengelus perutku dan menaruh pundaknya di bahuku.
“Kau lelah?”
“Anio. Haha. Wuah sudah jam 6, kau harus makan yeobo.”
“Ne. Haha kajja.”
Di meja makan kami makan bersama ada eomma dan appa siwon serta yuri.
“Minho kemana yul?” tanya siwon
“Dia pergi ke luar kota lagi.” jawab yuri dengan kesal. Dia kenapa sih
Kamipun makan bersama dan setelah itu aku dan siwon kembali ke kamar.
“Siwonie, menurutmu yuri kenapa?”
“Kenapa apanya?”
“Sepertinya dia sedang kesal.
“Molla, mungkin karena minho terlalu sering pergi.”
“mungkin.”
“Aigo.. kau tidak boleh memikirkannya ya arraseo?”
“ne yeobo. Oh ya bagaimana besok kita datang ke yoonhae?”
“Ide bagus! Haha. Tapi kau harus tidur sekarang.”
“Siap sajangnim haha.”
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Yoona POV~
Hari ini hari minggu dan soowon akan datang ke sini aku sangat senang.
“Yeobo! Soowon datang!”
Kulihat mereka masuk ke rumahku
“Kyaaa!! Soo ah bogoshipo!!”
“Na do!!”
Kami pun tertawa karena tidak bisa berpelukan. Seperti biasa siwon dan donghae pergi bermain basket di lapangan dan kami berdua mengobrol.
“Serasa baru kemarin kita lulus, sekarang kita sudah hampir menjadi eomma hahhaa.” kataku
“Ne. Kau benar yoong haha.”
“Youngie, tadinya kukira kau dan siwon tidak akan melakukannya. Hahaha.”
“Hahaha. mengingat saat itu aku benar-benar malu tidak tahu apa-apa.”
“Oh ya young, yul bagaimana kabarnya?”
“Justru itu yoong, dia kesal terus sekarang. Minho sering pergi ke luar kota.”
“Dokter memang sibuk ya.”
“ne.”
“Apa dia sudah hamil?”
“Molla.”
“Aish bagaimana sih choi minho itu?”
“Kurasa dia kesal karena itu?”
“Apa?”
“Karena jonmo selalu bertanya tentang hal itu padanya.”
“Aigoo.. menyebalkan sekali.”
“Ne. tapi mau bagaimana lagi yoong.”
“Kau harus melihat ini youngie.”
“Apa?”
Aku menunjukkan kamarku padanya yang sudah penuh barang bayi dan baju bayi
“Ini semua kerjaan para eomma itu.”
“Ne. Aku juga sama denganmu hahaha.”
“Sepertinya mereka senang sekali memberantakkan kamarku.”
“Tapi melihat mereka aku merasa bahagia.”
“ne, aku juga haha. Kau tahu youngie, setiap hari aku memakan jeruk.”
“Na do! Aku setiap hari makan strawberry bersama siwon haha.”
Donghae dan siwon kembali dan akhirnya soowon pulang. Aku tak menyangka soo dan siwon yang dulunya seperti tom and jerry sekarang malah hampir menjadi appa dan eomma. Aigoo..
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Siwon POV~
“Youngie, sudah berhenti menyelesaikan soal matematika itu. Makan dulu.”
“Sebentar siwon, sedikit lagi.”
Eomma dan appa terkekeh melihatnya. Entah kenapa menurutku ini adalah ngidamnya yang aneh baru-baru ini. Menyelesaikan soal matematika. Daripada makan strawberry setiap hari ini lebih aneh. Mau tak mau aku harus menyuapinya
“Youngie.. aaa.”
Dia pun memakan makannya. Dia mengerjakan soalnya dengan serius, aku bingung melihatnya.
“Siwonie, kau tahu dulu eomma juga seperti itu haha. Kurasa cucuku nanti pintar sepertimu.”
“Amin haha.”
Akupun menyuapinya makan sampai habis. Setelah itu dia bermain piano lagi. Benar-benar aktif
“yeobo, kau tidak lelah?”
“Anio, aku senang haha.”
Akupun mengusap perutnya lagi
“Kau benar-benar daebak nak.”
Dia tertawa melihatku. “Kurasa dia akan menjadi anak yang sangat aktif, siwonie.”
Akupun tertawa melihatnya. Youngie.. youngie.. ada-ada saja
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Donghae POV~
Hari ini yoona akan melahirkan dia terus menggenggam tanganku.
“Terus yoong, tarik nafas, hembuskan..”
“HUAAAAA DONGHAE!!”
“Kau pasti bisa yeobo!”
“EOMMA!!!!”
Dan kudengar suara tangis bayi membahana
“Chukkhae, anak pertama kalian laki-laki.”
Aku mencium kening yoona “gomawo yeobo”
“ne.”
Aku keluar dari ruang bersalin.Orang tuaku dan yoona mendatangi bayiku
“Aigoo.. mulutnya mirip yoona.”
“Dan dia tampan seperti appanya. Hahaha.”
Kami semua tertawa dan tak lama kemudian siwon dan sooyoung serta yuri datang dengan minho.
“Kyaaa! Chukkhae yoong, hae!!”
“Gomawo youngie.”
“Donghae, aku tak menyangka kau sudah menjadi appa. Hahhaa.”
“Aku juga tak menyangkanya won. Oh ya kapan sooyoung melahirkan?”
“Rencananya 10 hari lagi.”
“Tanganmu kenapa hyung?” tanya minho
“Ini pengorbanan seorang appa. Hahaha.”
Kami semua tertawa.
“Siapa namanya?” tanya Yuri
“Namanya Lee Hae Won. YA! Minho cepat susul kami!” ujarku
“Ne, hyung haha.”
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Yuri POV~
Lagi-lagi pertanyaan itu. Aku benar-benar kesal. Akupun pulang ke rumah dan Minho langsung berpamitan karena ada telepon dari rumah sakit mengenai pasiennya. Aish. Menyebalkan sekali. Akupun tidur sendiri lagi hari ini. Keesokan paginya aku bangun dan kulihat eomma mengepel lantai. Ternyata bibi sedang pulang kampung.
“Mau kubantu eomma?”
“Ne. hati-hati ya mengepelnya jangan terlalu basah.”
“Ne, eomma.”
Aku pun melihat youngie dan siwon turun dari tangga. Aish kenapa aku kesal melihat mereka. Ya, aku iri. Tenang kwon yuri, sooyoungie itu sahabatmu… Aku melihat siwon dan sooyoung santai duduk di taman rumah. Coba dia tidak hamil, aku pasti mengepel bersamanya. Sekarang aku mengepel sendiri di sini. Kulihat eomma membawakan susu dan buah-buahan untuknya. Andai aku hamil dia pasti akan melakukan hal yang sama padaku. Tiba-tiba telepon berbunyi
“Yuri ya! Tolong angkat teleponnya!” ujar eomma
“Ne eomma”
Akupun pergi ke atas dan mengangkat teleponnya ternyata itu eommaku. Akupun setidaknya sedikit terhibur berkat eomma.
~Sooyoung POV~
“Aku pergi dulu youngie, ingat jangan naik ke atas tangga ya!”
“ne, yeobo aku akan main piano saja di bawah. Annyeong.”
“ne annyeong.”
Siwon mencium perutku dan aku mengantarnya ke depan. Setelah itu aku pergi ke dapur bersama eomma.
“Sooyoungie, sudah kau duduk saja di ruang tengah, jangan di sini, lantainya licin.”
“ne, eomma.”
Akupun pergi ke ruang tengah. Aku duduk dan menyalakan televisi. Tapi aku sangat bosan. Akhirnya aku memutuskan untuk bermain piano saja. Akupun berjalan ke arah piano dan siwon menelponku
“yeobseoyo?”
“Youngie!! Kau sudah makan?”
“Ne. hehe.”
“Sekarang kau sedang apa?”
“aku sedang kyaaaaaaaaaaa!!!!!!!!”
Tiba-tiba aku terpeleset dan aku merasakan perutku sangat sakit.
“Gwaenchanhayo youngie? OMO! Youngie!”
Eomma siwon langsung mengangkat telponnya
“Eomma … sakit sekali.”
“Siwonie! Cepat pulang, Youngie jatuh!”
Eomma pun segera menelpon rumah sakit dan yuri ke bawah
“OMO! YOUNGIE?”
“Yul… perutku sakit..”
Aku merasa ada yang keluar dan itu adalah darah. Tuhan, tolong aku..
~Siwon POV~
Akupun langsung pulang dan menyetir dengan kecepatan sangat tinggi. Tuhan, tolong youngie.. Setibanya di rumah eomma membukakan pintu dan aku menggendong youngie, bajunya penuh darah dan dia terus beteriak kesakitan. Aku benar-benar tidak tega melihatnya. Di perjalanan dia terus meringis dan akhirnya kami tiba di rumah sakit. Aku menggendongnya ke dalam dan dokter berkata dia harus melahirkan sekarang juga. Aku takut menghadapi ini. Tuhan.. tolong selamatkan youngie dan bayiku..
“Ayo youngie! Kamu pasti bisa!”
“HUAAAAA SIWONIE SAKIT!!”
“Terus youngie ayo!”
“HUAAAAA!”
“Tarik nafas, hembuskan.”
“HUAAAA!! SIWONIE!!”
“Ayo Youngie, kamu pasti bisa!”
“HUAAAAAA!!”
“Oeee..”
Dan akhirnya youngie bisa melahirkan dengan selamat. Terima kasih Tuhan..
“Chukkhae bayi pertama kalian laki-laki. Bayinya sehat.”
“Gomawo youngie.”
“Ne…”
Dan kulihat dia pingsan.
“SOOYOUNGIE!”
“Cepat pasang oksigen suster!”
“Ne.”
Kulihat dokter mulai memasang alat pendeteksi detak jantung. Youngie… tolong bertahan demi aku… demi bayi kita.. Kulihat di alat itu detak jantungnya sangat rendah. Youngie, aku belum diap kehilanganmu..Tuhan.. aku berjanji akan menjadi suami dan ayah yang baik. Tolong selamatkan Youngie Tuhan.. Aku dan bayi kami tidak sanggup kehilangannya.. Kulihat tiba-tiba di alat itu ada sebuah garis panjang pertanda detak jantungnya berhenti.
“CHOI SOOYOUNG, KUMOHON BERTAHANLAH DEMIKU DAN ANAK KITA..” Aku memegang tangannya dan dokter mulau memicu detak jantungnya kembali. Tuhan, kumohon berilah mujizat padanya… Dan seketika aku mendengar bayi kami menangis sangat keras, aku menggendong dan menenangkannya. Dan seketika, detak jantungnya kembali… Terima kasih Tuhan. Kulihat youngie bangun dan aku menaruh anak kami di sampingnya.. Kulihat soo meneteskan air mata bahagia dan mencium kening bayi kami.
“Jadi kita akan menamainya siapa yeobo?” tanyanya
“Choi Kyungsan”jawabku
“Saranghae Choi Kyungsan.” katanya
Soo akhirnya dipindahkan ke kamar biasa dan orang tua kami mendatanginya
“Soo ah, kau benar-benar membuat kami khawatir.”
“Mianhaeyo halmeoni, harabeoji.”
“Hahaha. Aigo… dia mirip sekali dengan siwon saat bayi.”
“Matanya mirip ibunya.”
Kyungsan, kau mendatangkan keceriaan baru keluarga kami
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Sooyoung POV~
Akhirnya aku keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah.
“Sudah lama ya oppa aku tidak naik tangga haha.”
“ne haha. masih mau strawberry?”
“Ani hahaha.”
Akupun masuk ke kamarku dan menaruh kyungsan di ranjang.
“oppa, kau lihat, aigoo lucu sekali bajunya.”
“ne, kau lihat kaus kakinya lebih kecil dari tanganku”
“aku sekarang mengerti kenapa eomma sangat senang. Barang-barang ini lucu sekali..”
“ne. kau benar. Lihat kyungsan tidurnya sama sepertimu tentram sekali haha.”
“ne dia lucu sekali siwonie..”
“dia lucu karena mengikuti appanya.”
“Jinjja, narsis sekali appamu kyungsan.”
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
~Yuri POV~
Aku lega tidak terjadi apa-apa pada sooyoung. Tadinya aku takut dia kenapa-kenapa karenaku. Aku sudah sangat takut dia jatuh karena aku salah mengepel. Sooyoungie.. mianhaeyo. Aku pun akhir-akhir ini membantu youngie mengurus kyungsan. Aigo.. dia lucu sekali. Dia persis appanya. Tapi matanya sangat indah seperti mata youngie. 1 bulan sudah berlalu. Entah kenapa aku pusing mencium bau minyak telon bayi sejak seminggu ini
“Oek..”
“Yul, gwaenchanhayo?”
“Ne. gwaenchanhayo. Aku hanya pusing dan mual saja.”
“Yul… jangan-jangan kau….”
“Aku apa?”
“Jangan-jangan kau hamil?”
“MWO?”
“Coba periksalah dengan Minho!”
“Ne.”
Semoga saja dugaan soo benar.. Akupun memeriksanya dengan Minho ke dokter kandungan
“Chukkhae! Kau mengandung 3 minggu.”
“MWO? Kyaaa!! Minho!!”
“Gomawo yeobo!!!”
Akupun pulang membawa kabar bahagia ini. Sebentar lagi akan ada 3 bayi di rumah ini. Aku dan Minho pun pergi ke Sungai Han dan mengingat masa pacaran kami dulu
“Aku tidak menyangka akan menjadi appa.”
“ne, aku juga tidak menyangka akan menjadi eomma hehe.”
“Dulu aku memanggilmu noona, sekarang aku memanggilmu yeobo. Siapa yang akan menyangkanya?”
“Ne, kau benar. Kau tahu, banyak rahasia masa depan yang tidak kuketahui. Siapa yang akan tahu kita akan menikah? Siapa yang akan menyangka kita sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku tidak menyangka akan menemukan cintaku di Seoul. Dulu aku sangat membenci pindah ke sini, tapi sekarang aku sangat mensyukurinya.”
“Ne, Yul kau benar.”
Ya, benar. Siapa yang akan tahu masa depan seperti apa? Siapa yang menyangka dulu kami menangis di SMA karena patah hati, salah paham, cemburu, dan lainnya? Siapa yang menyangka sekarang kami tertawa karena saling mencintai, mempercayai, menikah, dan kini menjadi orang tua. Itulah rahasia kehidupan yang ketemukan di Seoul. Di mana ada kesedihan, di situ pula ada kebahagiaan. Apa kau akan menemukannya juga? Who knows?
———————————————————Seoul I’m in Love———————————————————–
Selesai Wedding lifenya ^^
RCL readers! Don’t be a siders!