Glass Slippers {Part 3}

glass slippers

Title : Glass Slippers

Main Cast :
Choi Sooyoung
Seo Joohyun
Cho Kyuhyun
Jung Yonghwa

Other Cast
Choi Minho
Kwon Yuri

Type : Series

Genre : Romance

Rating : PG-15

~Kyuhyun POV~
Aku menarik nafas panjang sambil memandang yeoja di depanku. Konyol. Sekarang aku akan bertunangan dengannya. Pertunangan pura-pura. Begitu niat awalnya. Tapi hasilnya lebih parah dari yang kuduga
Flashback
“Haish diamlah kalian berdua!” ujar minho
“UHUK..”
Kami cepat-cepat masuk ke dalam. Harabeoji merintih kesakitan dan memegang dadanya
“Harabeoji!!”
Aku memanggil dokter. Tim medis datang. Memasangkan selang oksigen dan peralatan lainnya. Tak lama kemudian, kondisinya kembali stabil
“Harabeoji..” kulihat air matanya menetes
“Gwaenchanha..hanya.. batuk sedikit.”
“Bypass harus segera dilaksanakan, tuan,” ujar euisa
“Harabeoji..jebal,” ujarnya
“Andwaeyo.. aku..harus memastikanmu..bersama..namja yang tepat. Baru operasi..bisa dilangsungkan.”
Aku terdiam dan menarik nafas dalam
“Harabeoji, kami akan bertunangan secepatnya.”
Dia menatapku. Aku meraih tangannya
“Kau berjanji?” tanya choi harabeoji
Aku menatapnya. Kulihat minho yang berdiri di sampingnya mengisyaratkan ya. Tenang saja kyuhyun, ini hanya pertunangan pura-pura
“Ne.”
Flashback End
Tetapi pertunangan itu tidak seperti bayanganku. Choi harabeoji dan appa mengadakan private party dan mengundang banyak tamu penting. Dan sekarang aku menyematkan cincin itu di jari manisnya
“Ingat, ini hanya pura-pura,” ujarku
“Arra. Siapa juga yang mau bertunangan dengan orang sepertimu?”
“Ish..”
Dia menyematkan cincin itu di jari manisku. Dan akhirnya. Kami resmi bertunangan. Pura-pura.

——————————————

~Sooyoung POV~
Aku berada di ruang tunggu. Menunggu harabeoji dioperasi. Tak lama kemudian, seorang euisa keluar dari sana
“Bagaimana euisa?”
“Operasinya berjalan lancar.”
Aku menghela nafas lega
“Setelah ini, pastikan beliau meminum obat pengencer darah secara teratur dan kontrol. Hindari stres dan makanan terlalu berminyak.”
“Algesseumnida. Gamsahamnida.”
Aku menoleh ke arah kyuhyun yang duduk di sebelahku
“Setelah ini bagaimana?” tanyanya
“Kita diamkan saja. Lambat laun harabeoji pasti mengerti kalau kita batal tunangan,” ujarku
“Kau yakin ini cara yang baik?” tanya minho oppa
“Ne. Bilang saja kyuhyun pergi ke luar negeri. Dan setelah itu..”
“Tidak semudah itu babo. Aku mengenal harabeojimu dengan baik. Dan dia tahu aku dosenmu. Jika kau ingin berbohong, pikirkan cara yang lebih pintar.”
Aku menatapnya dengan kesal
“Ya sudah. Bilang saja kau sibuk mengurus museum. Mudah kan?”
“Arra.”

—————————————————-

~Sooyoung POV~
“Harabeoji aaa…”
Harabeoji memakannya. Kulihat dia seperti memikirkan sesuatu
“Sooyoungie.”
“Ne?”
“Kyuhyun eodiga?”
Dan pertanyaan itu muncul. Mianhamnida harabeoji
“Dia sedang sibuk menyusun materi kuliah.”

~Kyuhyun POV~
“Kenapa sudah lama sekali kau tidak datang kesini?” tanya bartender itu
“Aku banyak masalah.”
Dia memberiku segelas wine. Aku meneguknya. Kulihat dia mengamati sesuatu di tanganku dan tersenyum
“Wae?”
“Kau bertunangan?”
Aku melihat cincin di jariku. Haish..aku belum melepaskannya. Aku mencoba melepaskannya. Entah kenapa cincin itu terasa keras di jariku
“MWOYAAA!!”
“Kau tahu, kata orang, jika cincinnya tidak bisa lepas, berarti kau berjodoh.”
“MWO? Andwaeyo! Kau tidak tahu tunanganku seperti apa. Dia benar-benar bukan tipeku.”
“Tipemu?”
“I never date kids, okay? Dia seperti anak kecil, yang hidup di bawah aturan harabeojinya.”
“Jadi dia yeoja feminim yang alim?”
“Tapi dia bisa berubah menjadi monster perusak mood.”
“Hahahaha.”

—————————————

~Yuri POV~
Aku masuk ke kelasku. Kulihat youngie di sana.
“Kyaaa!! Bogoshipoyo! Kemana saja kau dua minggu ini hah!”
Dia hanya tersenyum kecil. “Harabeojiku sakit. Jadi aku mengurusnya.”
“Haish..kau pasti ketinggalan banyak catatan–”
“Aniyo. Kau tenang saja soal itu.”
“Maksudmu..”
“Pelajaran terakhir sampai ke vas dengan model abstrak kan?”
“Darimana..kau tahu?”
“Ceritanya terlalu panjang,” ujarnya lalu membuka bukunya. Sesuatu di jarinya memancarkan sinar. Aku melihatnya dengan bingung. Cincin di jari manis sebelah kiri itu…
“Kau bertunangan?” tanyaku
“Aku..aniyo!! Mana mungkin. Kau ini ada-ada saja,” ujarnya
“Cincin di jarimu?”
“Ini…hadiah ulang tahun dari harabeojiku.”
“Bukannya ulang tahunmu 10 februari? Ini kan bulan Oktober.”
“Itu.. aku baru memakainya. Karena harabeojiku terus menanyakannya. jadi kupakai. Lupa kulepaskan.”
Dia berusaha melepaskan cincin itu. Tapi sepertinya sesuatu membuatnya menjadi keras
“Kenapa tidak bisa dilepaskan?” tanyanya
“Jinjja?”
Aku mencoba menariknya
“Aa..appo..”
“Sepertinya kau dalam masalah. Jika namja melihat ada cincin di jari manis kirimu, pasti mereka menyangka kau bertunangan.”
“MWO? Andwae!!”
Kami mencoba melepaskannya dengan sabun. Tapi tetap saja gagal
“Eottokhe..” ujarnya
“Mau tidak mau kau harus memakainya. Coba saja itu cincin tunangan betulan, itu berarti kau tidak akan terpisahkan darinya.”
“MWO? Andwaeyoo!!!”

—————————————

~Kyuhyun POV~
Aku masuk ke kelas. Kulihat yeoja itu ada di sana. Aku menghela nafas melihatnya. Mengingat cincinnya tidak bisa kulepaskan membuatku kesal.
“Baiklah kita mulai ke materi hari ini..”

~Sooyoung POV~
Aku mencatat penjelasannya. Kesal. Tetapi harus kuakui dia dosenku. Dan aku butuh penjelasannya. Setelah dia selesai menerangkan, suatu benda di jarinya menarik perhatianku. Dia belum melepaskan cincinnya? Setelah dia selesai menjelaskan, aku mulai memutar meja kecil itu. Membiarkan tembikarnya menari di sana. Tiba-tiba dia berjongkong di depanku. Mensejajarkan tingginya denganku. Aku pura-pura tidak melihatnya
“Kau tidak melepaskan cincinmu?” tanyaku
“Aku sudah mencobanya. Tapi tidak bisa. Entah kutukan apa yang ada di cincin ini. Kau sendiri? Kenapa kau memakainya huh?”
“Aku juga berniat melepaskannya babo. tapi tidak bisa. Sepertinya cincin ini memang aneh,” ujarku
“Haish…setelah ini, orang-orang bisa dengan mudah mengenali persamaannya. Mereka akan tahu kita tunangan. Cincin ini dibuat khusus,kau tahu.”
Aku mendengus kesal
“Meski tipis, cincin ini mempengaruhi bentuk tembikarku.”
“Diamlah. Jangan banyak protes. Seorang pro bisa melakukannya dengan dan tanpa cincin,” ujarnya lalu pergi.Apa-apaan itu

—————————————-

~Yonghwa POV~
Kling.. Aku menengok ke arah pintu. Kulihat kyuhyun di sana. Duduk di meja dekat serambi. Aku membawakan secangkir vanilla latte dan menaruhnya di depannya.
“Wajahmu kusut sekali,” ujarku
“Kau tahu hyung. Aku terkena musibah.”
“Musibah?”
Dia menunjukkan tangannya. Kulihat ada sebuah cincin disana
“Kau..menikah?”
“Haish..babo. Ini tangan kiri.”
“Kau bertunangan?”
Dia meneguk kopinya dengan cepat
“Rasanya sangat menyebalkan.”
“Nuguya?” tanyaku
“Choi Sooyoung.”
“Choi Sooyoung…rasanya nama itu tidak asing..”
“Cucu tunggal Choi Jungnam. Pemilik Cho corp.”
“MWO?”
“Tapi dia seorang nice girl. Dan aku tidak suka itu. Perasaannya terlalu sensitif dan lembut. Kami hanya pura-pura bertunangan. Tapi cincin yang tidak bisa dilepaskan ini menggangguku.”
“Kyu ah. Kata orang jika tidak bisa lepas berarti..”
“Jangan dilanjutkan. Itu membuatku tambah kesal.”
“Hahahahahhaa. Jangan terlalu membenci yeoja. Kau bisa jadi menyukainya.”
“MWO? Maldo andwae.”
Kling.. Kulihat seseorang datang
“Sebentar, aku harus melayani tamu.”
“Yaa! Yonghwa. Kau harus mempekerjakan seorang pelayan untuk membantumu.”
“Kau benar. Tapi mencari pelayan sulit sekali.”
“Tempel saja pengumuman di depan cafemu.”
“Ide bagus.”

————————————————-

~Yuri POV~
Aku menarik nafas dalam sambil memakan ramen itu. Dengan ini sudah seminggu menuku adalah ramen. Aku mulai jenuh. tapi hanya ramen yang bisa kumakan karena uang kiriman eomoni tidak banyak. Tapi..membiarkan eomoni di busan tanpa berbuat apa-apa rasanya tak berguna. Kurasa aku harus mencari pekerjaan. Aku keluar dari rumahku. membuang sampah. tiba-tiba seseorang menarik pandanganku. Seorang namja tinggi memasang kertas di depan cafenya. Aku berjalan ke sana. membaca pengumumannya
“Dicari seorang pelayan. Yeoja/Namja. Berusia 18-25 tahun. Minimal grade 12th.”
Ah! Ini yang dinamakan keberuntungan berpihak padaku. Aku masuk ke dalam cafe
“Annyeonghaseyo. Apa anda mencari pegawai?”

~Someone POV~
Aku tersenyum menatap foto dua anak kecil itu. Sebentar lagi permainannya dimulai. Choi Jungnam. Kau memang manusia baja. Tapi kelemahanmu ada pada anak itu. Dan betapa menariknya jika ternyata orang yang akan menyakiti cucumu itu..adalah kembarannya sendiri

——————————————–

~Seohyun POV~
Aku masuk ke ruang pimpinanku. Kudengar ada tugas baru untukku
“Targetmu berikutnya adalah orang ini.”
Aku menatap foto itu

1011162_10151688240729082_1157340972_n

Entah kenapa wajahnya tidak asing bagiku. Tunggu dulu. Dia…yeoja di showroom waktu itu! Yang mengatai mannerku nol!
“Namanya Choi Sooyoung. 19 tahun. Pewaris tunggal dari Choi corp. Cari tahu seluruh informasi tentangnya.”
“Siapa klien kita kali ini? Apa motivnya?” tanyaku
“Klien kali ini? Aku,” ujarnya
Aku terdiam sejenak. Tapi apa motivasinya?
“Algesseumnida sajangnim.”

———————————————-

~Sooyoung POV~
Aku sedang berada di ruang makan. Makan malam dengan harabeoji. Tiba-tiba dia menghentikan makannya
“Waeyo harabeoji?”
“Sooyoungie. Sudah lama sekali harabeoji tidak bertemu kyuhyun.”
Aku terdiam sesaat. Bagaiaman cara menjelaskannya..aku harus berbohong lagi
“Dia memang sedang sibuk untuk menyiapkan soal ujian. Dia kan dosenku, jika bertemu denganku akan mencurigakan bukan?”
“Benar juga. Tapi dia kan tunanganmu. Lagipula kyuhyun bukan orang seperti itu.”
Aku mengusap tengkukku
“Telfon dia sekarang.”
“Ne?”
“Suruh dia ke sini. Atau aku marah padanya.”
Aku menarik nafas dalam. Tidak ada pilihan lain. Aku mengambil cellphoneku dan menekan nomornya. Tiba-tiba kulihat sebuah bunga muncul di depan mataku. Ini…

~Kyuhyun POV~
“Silakan tuan, Harabeoji sudah menunggu di dalam.”
“Gamsamida.”
Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam sambil membawa sebuket bunga. Rencana darurat.
Flashback
Kring.. telepon itu berbunyi. Kulihat nama choi harabeoji ada di sana. Aku mengangkatnya
“Yeoboseyo.”
“Kyu ah..sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu,” ujarnya
“Ah, ne harabeoji. Mianhamnida aku..”
“Aku sudah mendengarnya dari sooyoung. Kau sibuk dengan pekerjaanmu kan?”
Aku mengusap tengkukku. Bingung harus berbohong apa. Yang jelas, aku tidak boleh mengucapkan hal yang berbeda dengan yang sooyoung ucapkan
“Ne. Mianhamnida aku belum sempat menjenguk harabeoji.”
“Gwaenchanha. Aku bisa mengerti. Kyu ah, apa kau ada acara malam ini?”
“Aniyo.”
“Bagaimana kalau kau kesini dan kita makan malam bersama?”
“Algesseumnida.”
“Baiklah aku akan memberitahu sooyoung. Dia pasti senang.”
Aku berpikir sebentar. Sepertinya aku memiliki ide untuk membuat harabeoji tidak curiga
“Harabeoji, jangan beritahu dia.”
“Waeyo?”
“Aku ingin membuat kejutan.”
Flashback End
Aku mengeluarkan bunga itu di depannya
“Kyuhyun?” tanyanya
“Annyeong.”
Aku duduk di sebelahnya. Kulihat harabeoji tersenyum ceria
“Kau..”
“Youngie, dia sengaja meminta harabeoji merahasiakannya. Romantis bukan? Hahahahaha.”
Aku terenyum kecil menatapnya. Kurasakan dia menyenggol kakiku
“Ada apa sebenarnya?” tanyanya
“Berterima kasihlah. Ini berkat ideku yang jenius.”

————————————————

~Yuri POV~
Aku mengepel lantai cafe ini. Aku punya 1 jam sebelum pergi kuliah. Klinting..kulihat seorang yeoja masuk ke dalam
“Oseooseyo.”
“Kau pelayan baru?” tanyanya
“Ne.”
Dia tersenyum kecil dan duduk di kursi dekat jendela. Tak lama kemudian, yonghwa sajangnim membawakan secangkir kopi untuknya. Aku menatapnya dengan bingung. Itu yeojachingunya? Aku melanjutkan pekerjaanku. Setelah yeoja itu pergi, aku menatap gerakannya. Pakaiannya glamour tapi dia tidak terlalu sopan.
“Apa yang kau lihat?” tanya sajangnim
“Sajangnim..siapa yeoja itu?” tanyaku
“Ah..dia pelanggan setia kita. Namanya Seohyun, model.”
Aku mengangguk mengerti. Para model. Mereka memang agak sombong. Krek..pintu itu kembali terbuka. Kali ini seorang namja berdiri di sana
“Sonsaengnim!”
Dia menatapku dengan bingung
“Kau..mahasiswi di kelasku?” tanyanya
“Ne. Yuri imnida!”
“Ah..aku ingat. kau yang selalu duduk di sebelah sooyoung,” ujarnya
Aku mengangguk.
“Kau mengenalnya?” tanya yonghwa sajangnim
“Dia mahasiswiku hyung,” ujarnya
“Yaa! Gayamu seperti dosen berumur 40 tahunan yang berkata seperti itu!”
Aku menahan tawa melihatnya. Mereka kakak adik? Kenapa dunia ini sangat sempit?
“Tolong buatkan vanilla latte,” ujar sajangnim
“Ne.”
Aku membuatkannya. Setelah itu mengantarnya ke meja itu

~Yonghwa POV~
“Kau tahu, idemu brilian. Langsung ada pelayan disini,” ujarku
“hahahaha. ini namanya takdir. dunia ini sangat sempit.”
“Ne.”
“Silakan vanilla lattenya,” ujar yuri
“Gomawo.”
“Lalu bagaimana kabar tunanganmu?”
“Aku pergi ke rumahnya kemarin.”
“Jinjja?”
“Harabeojinya menelponku.”

~Yuri POV~
Aku seperti mendengar sesuatu tentang tunangan. Jadi sonsaengnim sudah bertunangan? Haish..apa yang kuherankan. Wajar saja bukan? Dia tampan dan umurnya 22 tahun. Wajar saja kalau dia sudah bertunangan. Tapi..siapa yeoja itu? Kulihat dia pergi lewat pintu belakang. Sajangnim membawakan kopinya
“Sajangnim, apa kyuhyun sonsaengnim adalah adikmu?” tanyaku
“Ne. Waeyo?”
“Aniya. Aku hanya bertanya. Wajah kalian..mirip.”
“Hahahaha. Kau orang pertama yang bilang begitu.”
“Apa dia sudah bertunangan?” tanyaku
“Yaa! Rasa penasaranmu tinggi sekali!”
“Joesonghamnida..”
“Hahahaha. Aku hanya bercanda. Ne, dia sudah bertunangan. Nama tunangannya Choi Sooyoung.”
“Choi…CHOI SOOYOUNG?”
“Ne. Kau mengenalnya?”
Aku tercengang mendengarnya. Choi Sooyoung? Apakah itu sebuah kebetulan, nama chinguku sama dengan nama tunangan sonsaengnim?
“Aku tidak terlalu mengenal tunangannya. Yang kuketahui, dia cucu tunggal Choi Jungnam, pemilik choi corp.”
“CHOI corp?”
Baik. Sekali lagi aku baru mengetahui satu hal. Chinguku…berasal dari kalangan menengak ke atas. Ya Tuhan kenapa orang-orang sesempurna ini berkeliling di sekitarku. Rasanya membuatku frustasi

——————————————–

~Sooyoung POV~
Aku terheran menatap yuri di sebelahku. Dia hanya diam daritadi
“Yuri ah.”
Dia tidak merespon apapun
“Yaa! Yuri ah!”
“Waeyo?”
“Ada apa denganmu? Kenapa kau diam daritadi?” tanyaku
“Sebagai seorang chingu. Aku merasa tidak tahu apa-apa tentangmu,” ujarnya
“Ne?”
“Cincin itu, kau bertunangan kan dengan Kyuhyun sonsaengnim?”
“MWO? A..aniyeyo!!”
“Lihat. Sekarang kau berbohong padaku. Aku mendengarnya langsung dari hyungnya.”
“Hyungnya?”
“Kau..tidak tahu dia memiliki seorang hyung?”
Aku menggeleng
“Haish..ini benar-benar membuatku pusing.”
“Aku baru tahu dia memiliki hyung.”
“Yaa! Jadi kau benar-benar bertunangan dengannya?!”
“Itu…”

~Yuri POV~
“MWO? PURA-PURA?”
“SSST!!!!”
“YAA! Apa kalian gila hah! Harabeojimu bisa membunuhmu jika dia tahu!”
“Maka jangan biarkan dia tahu.”
“Haish..kalian ini benar-benar..”
“tapi aku tidak ada pilihan lain.”
“Lalu kalian ingin mengakhirinya bagaimana?”
“Molla. Kami jalani dulu saja.”
“Sooyoungie. Pertunangan adalah berjanji untuk menikah. Dan pernikahan itu bukan main-main.”
“Aku tahu. tapi mau bagaimana lagi?”

—————————————

~Seohyun POV~
“Apa yang kau dapatkan?”
“Choi Sooyoung, 19 tahun, mahasiswi di Seoul International University. Cucu tunggal dari Choi Jungnam, pemilik Cho corp. Bumonimnya sudah meninggal, tetapi tidak diketahui pasti nama aslinya dan dimana tempat penguburannya. Dia mengambil dual degree untuk fine art dan management business. Dia memiliki seorang tunangan bernama Cho Kyuhyun, 22 tahun yang merupakan dosennya.”
“Hanya itu yang kau dapat?”
“Dia memiliki seorang teman akrab bernama Kwon Yuri. Teman akrabnya di Haggyo bernama Jessica Jung. Kini Jessica berkuliah di Amerika. Rutinitas Choi Sooyoung di hari biasa, dia pergi ke kampus jam 10. Kemudian pulang jam 4 sore. Sedangkan di akhir pekan, dia akan pergi ke toko buku, pantai, sungai han, atau taman.”
“Kau memiliki kemajuan. Tapi belum terlalu signifikan.”
“Mianhamnida.”
Kulihat dia mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat
“Namja itu bernama Chansung, crushnya di haggyo. Dia mengalami pengalaman yang buruk tentang hal itu. Sekarang ini, dia menjadi DJ dan yeojachingunya bernama Victoria. Pertemukan dia dengan namja itu”
Aku berpikir keras
“Kau tahu bagaimana caranya?”
“Aku tahu. Cafe.”

——————————————-

~Sooyoung POV~
“Agassi ada surat untuk anda.”
“Surat?”
Aku membukanya. Kulihat ada sebuah kupon di sana. Ini..voucher The Cafe? Aku membuka isinya. Ini hadiah pengundian. Kapan aku mengundi hadiah? Apa dari supemarket? Entahlah. Aku malas memikirkannya. Lagipula voucher ini bisa berguna untuk mengisi akhir pekan

~Kyuhyun POV~
Aku menyetir ke kampus dimana appa mengajar. Aku mengamatinya dari balik ambang pintu. Kulihat dia mengajar para mahasiswi dengan sabar. Aku mendapat informasi dari pelayan. Akhir-akhir ini dia tidak membawa yeoja ke rumah. Dan aku curiga..dia memanfaatkan ruang kerjanya. Kulihat dia pergi ke ruang kerjanya. Aku mengikutinya diam-diam. Ternyata dugaanku benar. Jadi dia mengganti tempatnya ke sini? Benar-benar menggelikan

~Sooyoung POV~
“Chicken Gordon Blue pesanan anda datang.”
“Gomawo.”
Aku memakannya. Sesekali memandang ke sekitar. Suasana cafe ini cukup tenang dan nyaman. Mungkin mereka mengadakan promosi. Tiba-tiba kudengar seseorang memanggilku
“Sooyoungssi?”
Aku menengok ke sana. Terdiam. Aku ingat persis namja itu. Suara itu. Kulihat mereka semua ada di sana. Mereka, yang membuat masa sma ku berantakan. Hingga aku pindah sekolah dan mengubah semuanya. Diet ketat dan lain-lain
Flashback
“Kembalikan bukuku!!”
“Apa-apaan ini. Kau menyukai Chansung? Jangan bermimpi Hahahaha. Lihat dirimu! Gendut, jelek, mana mungkin chansung mau denganmu eoh? Hahahahaha.”
“Ada apa ini?”
Aku menoleh ke arahnya. Kulihat para yeoja itu itu memberi bukuku padanya. Seketika dia tertawa
“Kau yang menulis ini?”
“Sunbae..”
“Dia menyukaimu, oppa,” ujar victoria, teman sekelasku
“Hahahahahahaha. Benar-benar konyol.”
“Sunbae..”
“Jadi selama ini..kau mengira perhatianku adalah bentuk cinta? Jangan bermimpi sooyoungssi. Kau hanya dijadikan bahan taruhan untuk permainan kami. Dan aku harus berterima kasih atas seratus dollarku. Hahahahaha.”
“Sunbae..”
Dia membanting buku itu dan menginjaknya
“Tidak ada dongeng angsa disini, sooyoungssi.”

Flashback End
“Wah..lihat siapa yang berubah seekstrim ini,” ujar victoria sambil memainkan rambutku
“Kau salah orang.”
“Aku salah orang? Hahahaha. Sooyoungssi. Mengubah penampilanmu tidak ada gunanya. Kau tetap sooyoung yang sama. Yang terlalu lugu..dan naif.”
Aku terdiam. Mencoba mengabaikannya
“Berhentilah menjadi orang lain.”
“Menjadi orang lain?”
“Kau mengubah penampilanmu. Tapi kepribadianmu adalah kepribadian anak kecil. Yang tidak menarik dan mudah dipermainkan.”
Aku hanya diam dan mengambil tasku. Pergi dari sana. Bukan karena perkataan mereka. Tapi memori memalukan itu terlalu sulit untuk dilupakan.

~Kyuhyun POV~
Tap..tap.. kudengar langkah kaki yeoja itu. Aku tersenyum kecil dan menahan tangannya
“Ne?”
Aku mengusap sudut bibirnya perlahan
“Lipstikmu berantakkan.”
“Go..gomawo..”
Dia berjalan pergi. Aku tidak melepaskannya
“Kau yang ketiga”
“Ne?”
“Kau yeojachingunya yang ketiga di tahun ini. Kurasa kau terlalu cantik untuk diperlakukan seperti itu.”
Aku melepaskannya dan berjalan menjauh. Menyetir mobilku. Pikiran kesal masih menyelimutiku. Ternyata dia tidak berubah. Aku menyetir mobilku ke rumah. Tiba-tiba seseorang mengalihkan perhatianku. Seorang yeoja yang duduk di tangga sebuah gedung tua. Aku memarkirkan mobilku di sana. Berjalan perlahan menghampirinya. Kulihat dia menghapus air matanya
“Seharusnya masa-masa dimana kau duduk di pinggir jalan dan menangis sudah selesai. Sepertinya kau melewatkan masa kecil itu.”
Dia hanya diam. Tidak bergerak dan menjawab apapun
“Hiks…”
“Para yeoja merasa mereka terlihat cantik saat menangis. Kurasa mereka salah. Kau terlihat sangat jelek.”
“Huweeeee….”
Kulihat beberapa orang memandang ke arahku
“Jeo aniyeyo..”
Lama kelamaan mereka berbisik tentangku. Menduga aku yang menyebabkannya menangis
“Jeo aniyeyo..”
“Huwee…”
“Sooyoungssi..”
“Aigo..bagaimana bisa namja itu membuatnya menangis.”
“Bukan aku.. Sooyoungssi..jebal..uljima…”
“Hiks..”

———————————————–

~Sooyoung POV~
“Minumlah, ini bisa membuatmu tenang.”
Aku terdiam sesaat dan meminum teh itu. Menatap ke sekitar. Tempat ini asing bagiku. Penuh keramik yang cantik.
“Kau tahu..keramik ini terlihat rapuh padahal sebenarnya dia kuat.”
“Ne?”
“Kau mau bukti?”
BRUK! Dia menjatuhkan keramik itu. Aku memejamkan mataku. Kulihat keramiknya tetap utuh
“Bagaimana bisa?”
“Keramik ini ditempa, melalui proses panjang, dibakar di suhu 1.300 derajat. Dia menjadi kuat seiring berjalannya waktu dan pengalaman. Tetapi ingatlah, dia tetap bisa hancur.”
“Hancur?”
Dia membawa keramik itu. Memasukkannya ke dalam gulungan kain. Memukulnya dengan martil hingga hancur berkeping-keping
“Ada kalanya dia menjadi rapuh. Tapi ingatlah, kau punya lem untuk merekatkan semua potongan itu.”
Aku menatapnya
“Mungkin masa lalumu tidak baik. Tapi itu hanyalah proses agar kau bisa menjadi kuat. Sekarang kau kembali rapuh, tapi kau punya lem untuk merekatkannya.”
“Lem?”
Dia menarik tanganku
“Kita buat kejutan untuk mereka.”
“Ne?”

———————————————

~Kyuhyun POV~
“Bagaimana tuan?”
Aku tersenyum menatapnya dengan make up natural bernuansa pink. Rambutnya tergulung sempurna
“Bagaimana dengan gaun yang ini, tuan?”
Aku memberikan terusan pink itu untuknya
“Ne?”
“Coba saja!” Aku mendorongnya ke fitting room. Tak lama kemudian, dia keluar dengan penampilan baru. Aku tersenyum menatapnya
“Rasanya..gaun ini terlalu terbuka.”
“Yaa! Kalau kau mau melakukan balas dendam jangan tanggung-tanggung babo!”

~Sooyoung POV~
Dia menggandeng tanganku. Beberapa orang di sekitar memperhatikan kami. Aku hanya mengikuti langkahnya. Kulihat dia memasuki sebuah diskotik. Aku memegang tangannya
“Aku takut..”
“Tenang saja. Ada aku disini. Arraseo?”
Aku terus memegang tangannya. Kami masuk ke dalam. Kulihat namja itu di sana. Chansung dan victoria. Berangkulan. Aku menarik nafas dalam sambil menatapnya. Kurasakan kyuhyun melepaskan tanganku perlahan
“Tunggu disini.”
Dia pergi meninggalkanku. Sedangkan aku hanya bisa berdiri di sini

~Kyuhyun POV~
“Kyaaaa!!”
Aku berjalan melalui kerumunan itu. Ke arah yeoja itu. Yeoja berambut panjang yang berada di rangkulannya
“Jeogiyo.”
“Aku?”
“Ne. kau.”
Dia melepaskan rangkulannya
“Apa aku bisa memainkan sebuah musik disini?”
“Ne. Tentu saja! Silakan!”
Aku mengeluarkan smirk. Berjalan menuju ke panggung. Permainan ini cukup menarik. Aku mengambil sebuah Saxophone
“hari ini, aku ingin mempersembahkan sebuah lagu untuk yeoja yang telah membuatku jatuh padanya dan tidak rela mengembalikannya.”
“aaaa..”

~Sooyoung POV~
Aku terhanyut mendengar permainannya. Dia bermain musik sambil memejamkan matanya. Seolah-olah menikmatinya. Aku menatapnya kagum dari tempatku berdiri. Kenapa dia bisa terlihat begitu sempurna? Entahlah. Kurasakan seseorang menepuk bahuku
“Jogiyo. Sepertinya kau orang baru disini”
Aku menengok ke arahnya
“Sooyoungssi? Hahaha. Sejak kapan aku datang ke tempat seperti ini?”
Aku hanya diam
“Ah…kau mengikutiku?”
Aku tidak mempedulikannya
“Seharusnya sejak lama kau berpenampilan seperti ini.”
“Sooyoungie.”
Kudengar kyuhyun memanggilku. Dia berdiri di depanku
“Kau mengenalnya?” tanya kyuhyun
Kulihat dia mengisyaratkan tidak
“Ani. Aku tidak mengenalnya.”
“Sooyoungssi…”
“Ini adalah yeoja yang kupilih,”ujar kyuhyun
“Aaa….h..”
“Sooyoungie, berhentilah membuatku menunggu, come with me?”
Dia menyodorkan tangannya padaku. Aku menatapnya. Perlahan meraih tangannya. Kurasakan dia merangkulku
“Ah..betapa serasinya mereka. Pangeran dan putri harus selalu bersatu kan?”
“DIAMLAH!” kudengar chansung berteriak pada victoria
Kyuhyun tertawa kecil
“Kita berhasil.”
Dia memberikan mantel itu padaku. Aku memakainya. Setelah itu dia berjalan dengan sangat cepat. Aku kesulitan berjalan dengan heels. Kulihat dia berhenti berjalan. Kembali ke arahku dan memakaikan syal di leherku
“Udara musim gugur mulai dingin. Bukan begitu?”
Aku mengangguk kecil. Kurasakan dia memegang tanganku
“Gomawo, sudah menjadi lem.”
Dia tersenyum kecil “Ne.”

TBC

88 thoughts on “Glass Slippers {Part 3}

  1. Smpah aq plg ska adgan itu rasanya kembali ngbayangn yi jeong sma ga eul
    tp q hrap sooeon nggk ngemis cintany kyuppa kyk ga eul ke yijeong

  2. Ckckck, I like it.like it.like.it\
    Segera di post next partnya author, jangan lama-lama
    Keep writing ‘nd FIGHTING!!!? ^^9

  3. Daebak,,,,,,i like it,,,,,,chingu kyuyoung momentnya kurang greget(blom mmpu bwt aku merinding nd senyum2 sendiri,,hehe),,,,next part update soon,,,,

  4. Aish smoga seo keburu sadar kalo soo itu kembaranx sblum dia nyakitin soo..

    Kyuyoung jdoh, kebukti tuh cincinx ga bsa di lepas. Kekeke~ :-D
    kyu so sweet bgt mau nolongin soo dari chansung..

  5. Author aku mau nnya nih , waktu snsd jadi bintang tamu di radio star pas sooyoung unnie mau pergi tu kayak ada yg bilang “saranghae” gitu katanya itu suaranya kyuhyun oppa ya ? Beneran nggak ?

  6. wah kyu romantis dah pahlawan bgt bg soo tp jujur kejadian td dr setting pembagian percakapan aq agk bingung. but so far aq nunggu lanjutanny loch hehe
    O(∩_∩)O
    ♥ⓚⓨⓤⓨⓞⓤⓝⓖ♥

  7. Hwwaaa keren..
    Cincin ny gk bisa di lepas..
    Seo mau ngehancurin soo?
    Siapa yg nyuruh seo?
    Apa motifnya?
    Jdi inget yi jeong ma gaeul..
    Waktu Kyuppa main saxophone..

Leave a comment