Ooh La La! (part 6)

Title              : Ooh La La!

Main Cast    :

  • Choi Sooyoung
  • Choi Siwon
  • Tiffany Hwang

Other Cast  :

  • Seo Joo Hyun
  • Kim Hyoyeon
  • Cho Kyuhyun
  • Victoria Song
  • Lee Hyuk Jae

Type                      : Series

Genre                    : Romance, Friendship

Rating                   : PG-17

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5

~Tiffany POV~
Aku akhirnya pergi bersama siwon ke cafenya. Aku merasa sangat berdebar. Jadi ini rasanya jatuh cinta. Aigo.. Siwon oppa, kapan kau akan menyatakan perasaanmu? Cukup lama kami mengobrol sampai akhirnya seseorang yeoja yang tidak kusukai datang.
“Annyeong sajangnim, fanyssi”
“Annyeong.”
Akupun tidak membalas panggilannya dan pura-pura tidak mendengar. Kulihat ke arah jam. Ini jam 8.15. Seharusnya dia telat
“Kau telat?” tanyaku
“A..”
“Aigo.. sooyoungssi, kau harus menerima hukuman. Kalau begitu hari ini kau pulang telat” ujar siwon
“MWO?”
“Bagaimana bisa kau membantah perintah sajangnimmu!” ujarku
“Ne. ARRASEO” ujarnya

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Hyoyeon POV~
Kulihat soo terus cembetut seharian
“YA! Mau sampai kapan mukamu ditekuk begitu!”
“Aish. Aku sangat kesal”
“Waeyo?”
“Kau tahu, karena yeoja centil dan manja itu, aku dihukum hari ini”
“Aigo.. bagaimana bisa dia menghukum a..”
“Menghukum siapa?” tanya seorang karyawan lain padaku. Aigo!! Untung aku belum menyebut nae. Kalau aku menyebut soo anaenya, bisa-bisa semua karyawan di sini gempar. Mereka kan tidak tahu soo dan siwon menikah. Aku harus mencari alasan!
“Maksudku.. bagaimana bisa dia menghukum a..nak buahnya begitu” ujarku
“Ooh.. Sabar ya soo ah. Itulah peraturan”
“Ne”

~Sooyoung POV~
Hampir saja ketahuan. Akupun mencari tempat yang aman dengan hyo untuk bercerita
“Kau tahu, padahal aku telat gara-gara yeoja itu!”
“Wae?” tanya hyo
“Dia datang ke rumahku. Aku menunggunya pulang baru bisa pergi”
“Aigo.. kau harus protes pada siwon! Ancam saja dia! Kalau dia menghukummu, kau akan mengatakan pada semua karyawan kalau kalian sudah menikah”
“Benar juga.. AIGO! Kau pintar sekali hyo!!!! Saranghaeyo!!!” aku memeluknya
“YA! CHOI SOOYOUNG LEPASKAN!”

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Siwon POV~
Tiff sudah pulang dan cafe ditutup. Akupun mendatangi soo dan karyawan lain memperhatikannya. Sepertinya mereka menunggu melihatku menghukumnya
“Jadi.. kau akan dihukum apa hari ini?” tanyaku
Dia mendatangiku dan membisikku

‘Aku telat karena yeojamu yang centil dan menyebalkan itu babo bukan karena salahku! Bagaimana bisa kau menghukumku!’
“YA! Apa kau bilang!”
“Kau tidak senang?”
“Aku akan tetap menghukummu!”
“Baiklah, kau yang memintanya”
“MWO?”
Aku melihatnya memasang evil smirk. Dan menatap karyawan lain. Aku memiliki firasat buruk
“Apa kalian semua tahu kalau sajangnim sudah me..”
Aku menutup mulutnya. Aku tahu apa yang akan dia katakan, pasti ini. “Apa kalian semua tahu kalau sajangnim sudah menikah denganku”. Aish, darimana dia mendapat ide sebulus itu. Bisa gawat kalau mereka semua tahu! Aku tidak akan bisa dekat dengan fany lagi! Apalagi kalau fany sampai tahu. Aigo…
“Kau mengancamku?” bisikku
Kulihat dia menaikkan bahunya seolah mengisyaratkan ‘Entahlah’. Aigo..
“Baiklah, aku memaafkanmu kali ini karena kau masih baru. Arra?”
“Ne, gomawo sajangnim”
Kulihat karyawan lain menatapku bingung
“Se.. semua orang pernah salah kan? Ah sudah jam 5. Kalian sudah boleh pulang. Gomawo”

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Sooyoung POV~
Kulihat dia pulang dan memasang tampang kesal.
“Bagaimana bisa kau mengatakannya!” ujarnya
“Bagaimana bisa kau menghukumku sedangkan aku tidak salah! Kau kan lihat aku sudah bersiap daritadi! Karena yeojamu datang jadi aku telat! Masa kau menghukumku padahal itu bukan salahku!”
“Kenapa malah kau berbalik protes!”
“Karena kau yang salah! Dasar babo!”
“MWO?”
Aku menjulurkan lidah padanya dan kami mulai kejar-kejaran dalam rumah.
“YA! Berhenti!”
“Kau sendiri kenapa mengejarku!”
“Bagaimana bisa kau mengataiku babo!”
“Karena kau memang babo!”
“YA!”
Tiba-tiba suara telepon berbunyi.
“Yeobseoyo?” ujarku
“Sooyoungie, apa kalian di rumah berdua?” aku sangat mengenali suara ini.. ini suara jonmo!
“Ne eomma, waeyo?”
“Eomma dan appa ingin mengunjungi kalian. 1 jam lagi eomma sampai. Tidak usah menyiapkan apa-apa ya. Annyeong~”
“Ne, annyeong eomma”
Aku menutup teleponnya
“Nugu?” tanyanya
“Eommamu, dia bilang dia akan ke sini dengan appa”
“ooh..”
Aku melihat ke sekitar dan aku baru sadar sesuatu… EOTTOKHE!!!

~Siwon POV~
Kulihat dia mulai membuka laci dan memajang hadiah pernikahan dari eomma untuk kami
“Cepat bantu aku!”
“Waeyo?”
“Aish! kau betulan babo ya! Eomma akan curiga kalau tidak ada foto dan pajangan hadiah pernikahan darinya!”
“Aigo!”
Akupun membantunya memajang berbagai hadiah
“Apa ini terlihat seperti rumah pengantin baru?” tanyaku
“Ne. Tolong kau masakkan sesuatu untuk eomma, aku akan membersihkan rumah ini”
Akupun memasak dan dia membersihkan rumah. Akhirnya semua selesai
“Akhirnya selesai juga” ujarnya
“Ne..”
“Baiklah, aku mandi dulu” ujarnya
” Na do”
Kami ke atas, ke kamar masing-masing tiba-tiba aku teringat sebuah hal. Akupun membuka pintuku dan dia juga membuka pintunya bersamaan
“AIGO!!! EOTTOKHE!!!”

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Sooyoung POV~
Sekarang aku sedang memindah-mindahkan semua barang-barangku ke kamarnya dan dia sedang mandi. Bagaimana bisa aku baru mengingatnya. Eomma bisa curiga melihat kamarnya tidak ada barangku dan kalau sampai dia tahu kami tidur terpisah bisa gawat. Aish.. coba saja saat itu aku tidak berpura-pura jadi yeojachingunya ini semua tidak akan terjadi. Akupun selesai memindahkan barang-barangku. Untung tidak banyak. Aku mengambil satu foto pernikahan menyebalkan itu dan memajangnya di sana. Sebenarnya manis juga. AIGO! Apa yang kupikirkan!! Akupun keluar dari kamarnya dan mandi di kamar mandi kamarku.

~Siwon POV~
Setelah selesai mandi aku baru teringat sebuah hal. Aigo.. berarti kami harus memakai piyama kembar dari eomma itu. Aku mengambilnya dari laciku dan memakainya. Aku mengetuk pintu kamarnya
“Sooyoungssi?”
Tidak ada jawaban. Akupun masuk ke dalam. Tiba-tiba kulihat pintu kamar mandi terbuka. Kulihat sooyoung keluar hanya memakai baju handuk.
“KYA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Dia langsung masuk lagi ke kamar mandi dan berteriak
“APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU!”
“Aku hanya mau memberi piyama kembar dari eomma”
“CEPAT KELUAR!!!”
Aku terkekeh mendengarnya.
“Kau sendiri kenapa tidak mengunci pintunya?”
“Kuncinya ketinggalan di cafe! Cepat keluar!!”
“Waeyo? Aku kan nampyeonmu kenapa kau mengusirku?”
“Aku jijik setengah mati mendengar kata-kata itu!”
Aku tertawa mendengarnya. Yeoja ini memang lucu sekali
“Padahal kau berteriak saat aku keluar dengan baju handuk di kamarku sendiri. Kau sendiri melakukannya”
“Cepat keluar dari kamarku Choi Siwon!!!”
Aku tersenyum mendengarnya dan keluar dari kamarnya. Tak lama kemudian kulihat dia keluar dari kamarnya dan menatapku jengkel
“Waeyo?”
“Dasar ahjeossi yadong!!!”
“MWO?”

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Sooyoung POV~
“MWO?”
Tiba-tiba suara bel pintu berbunyi
“Itu pasti bumonimmu” ujarku
“Ingat akting kita!”
“Ne, tidak perlu kau tegaskan aku sudah tahu”
Kamipun turun ke bawah dan memulai kebohongan menyebalkan ini.. LAGI

~Siwon POV~
“Annyeong appa, eomma” ujarku dan soo bersamaan
“Ne, annyeong”
“Ayo kita makan bersama” ujarku
“Aigo.. kalian seharusnya tidak usah repot-repot”
“Gwaenchanhayo”
Kami makan bersama. Kulihat appa dan eomma membawa koper. Akupun penasaran
“Untuk apa appa eomma?” tanyaku
“Kalian tidak keberatan kan kami menginap di sini semalam? Besok kami akan ke bandara. Di sini lebih dekat ke sana”
Aku merangkulnya
“Tentu saja, bagaimana mungkin kami keberatan”
“Ne appa eomma”
Kurasakan dia menginjak kakiku
“Appo!”
“Gwaenchanhayo yeobo?”
“Ne. Lidahku tergigit hehe”
Setelah makan aku membawakan koper appa dan eomma ke atas. Aku pun bingung mau menaruhnya di kamar siapa.

~Sooyoung POV~
“Kami di kamar ini saja” ujar appa dan eomma menunjuk kamarku
“Tapi di sini sempit appa, eomma, di sebelah saja lebih luas” ujarku. Lagipula biar siwon tidur di sofa karena kamarnya yang dipakai.
Siwon menaruh koper di sana. Appa dan eomma membuka lemarinya
“Ini kamar kalian?”
“Ne” bohongku. Untung aku sudah memindahkan barangku. Kalau tidak bisa dicurigai
“Aigo! Kalau begitu jangan, ini kan kamar kalian masa kami tidur di sini. Lagipula kamar sebelah sepertinya sama ukurannya”
“Gwaenchanhayo. Iya kan yeobo?” ujarku
“Ne, appa eomma di sini saja tidak apa-apa.”

~Siwon POV~
“Lalu kalian tidur di mana?”
Kulihat dia memberi evil smirk. Sekarang aku mengerti kenapa dia menyuruh appa dan eomma tidur di kamar ini. Dia pasti ingin membuatku tidur di sofa. Tapi aku tidak akan membiarkan rencananya berjalan mulus
“Kami bisa tidur di kamar sebelah. Iya kan yeobo?”
“Ranjangnya kan lebih sempit siwonie. Kau kan bisa tidur di sofa” ujarnya. Ternyata dugaanku benar. Dia ingin membuatku tidur di sofa
“Aigo! Kalau begitu sebaiknya appa yang tidur di sofa dan eomma di kamar sebelah. Ini kan rumah kalian masa pemilik rumah tidur di sofa?”
“Aigo! jangan eomma, eomma dan appa tidur di sini saja. Tidak apa-apa” ujarnya
Aku tidak akan membiarkan rencamu berjalan sooyoungssi.
“Ne, lagipula kami kan bisa tidur berdekatan. Iya kan yeobo?”
Aku memasang evil smirk ke dia. Memang dia harus selalu menang

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Sooyoung POV~
Aigo.. kenapa kegilaan ini terjadi. Bagaimana bisa hari ini. Aku dan namja itu harus sekamar. Aigo… eottokhe.
“Benar tidak apa-apa?”
“Ne eomma” ujarnya
Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Dia memberi evil smirk padaku. Aish.. lihat saja, aku tidak akan membiarkan rencanamu mulus! Aku masuk ke kamarku dan langsung merebahkan diri di kasurku
“YA! Kalau begitu aku tidur di mana!” protesnya

~Siwon POV~
“Kau bisa tidur di sofa atau di matras”
Yeoja ini benar-benar evil tingkat tinggi. Bagaimana bisa dia membuatku tidur di sofa
“Setelah itu appa dan eomma masuk dan melihatku tidur di sofa.”
“Kan bisa kunci pintunya!” ujarnya

~Sooyoung POV~
“Apa kau lupa! Kuncinya kan ketinggalan di cafe katamu!”
“Aigo!! Menyebalkan sekali hari ini!”
Baik. Banyak malapetaka hari ini. Kunci kamarku ketinggalan di cafe. Bumonimnya datang. Sekarang aku harus tidur bersamanya di satu kamar. Aish..

~Siwon POV~
“Bilang saja tempat tidurnya sempit! Lalu kau tidur di sofa! “ujarnya
“Jelas-jelas ini lebarnya 160 cm, bagaimana bisa kau bilang sempit babo!”
“YA! Apa katamu!”
“Minggir makanya, aku akan tidur di sebelahmu. Aku tidak mungkin berbuat apa-apa. Aku tidak tertarik dengan yeoja sepertimu”
“MWO? YA! Kau pikir aku tertarik denganmu!”
“Apa katamu?”
“Kau jelas-jelas ahjeossi menyebalkan, pembohong, dan babo. Bagaimana bisa aku tertarik dengan orang seperti itu!”
“YA! Kau kira aku umur berapa! Aku baru 24 tahun! Apalagi kau! Aku tidak mungkin tertarik dengan evil menyebalkan, iseng, dan bawel sepertimu!”
“Yang penting aku tidak tua, pembohong, apalagi babo sepertimu!”
Dia menjulurkan lidah padaku. Aku pun merebahkan diri di sebelahnya dan dia menendangku
“YA! Apa yang kau lakukan!”
“Ini ranjangku! Bagaimana bisa kau tidur di sini!”
“YA! Ini kan juga salahmu! Kau membuat bumonim tidur di sana!”
“MWO? Jelas-jelas kau yang mulai kebohongan ini duluan!”
Dia memukulku dengan bantal. Akupun membalasnya
“Bagaimana bisa kau menyalahkanku!”
“YA! Kau itu sudah tua! Masa kau bermain perang bantal! Umurmu sudah tidak cocok!”
“YA! Aku baru 24 tahun!”
“Itu sudah tua!”
“Muda!”
“Tua!”
“Daripada kau umur 21 tahun seperti nenek-nenek!”
“MWO? Apa katamu!”
Aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh menindihnya

~Sooyoung POV~
“KYAAAAAAAA!!!!!!!!!! Cepat berdiri!!!!” ujarku
“Ada apa sih kalian berdua ribut-ri.. OMO! Mianhae eomma mengganggu kalian….”
“MWO?”
“Annyeong”

~Siwon POV~
Aigo.. bagaimana bisa eomma menyangka begitu. Akupun langsung berdiri dan suasana mulai hening. Aish.. bagaimana bisa eomma masuk dan menduga begitu.
“Baiklah.. aku akan tidur di sofa”
“Jinjja?”
“Ne”
“Memang sudah seharusnya sih kau tidur di sofa. Ini kan kamarku”
Kulihat dia tidur. Aish… terpaksa aku mengalah padanya hari ini

———————————————————Ooh La La!———————————————————–

~Sooyoung POV~
Entah kenapa aku tidak bisa tidur. Meskipun siwon tidur di sofa tetap saja dia tidur di kamar yang sama denganku. Aigo.. kenapa jantungku jadi berdetak begini. Apalagi tadi eommanya masuk dan mengira yang bukan-bukan. Mana mungkin! Apa aku sudah gila! Kulihat dia sudah tidur. Sebenarnya kasian juga tidur di sofa begitu. Akupun menyelimutinya.
“Jaljayo”

~Siwon POV~
Aku terbangun dan kulihat soo masih tidur di ranjang. Kulihat ada sebuah selimut yang menghangatkanku. Seingatku kemarin aku tidak memakai selimut. Ah, mungkin aku lupa. Aku pun mendekatinya. Baru pertama kali aku melihat wajahnya sedekat ini. Aish! Siwon ingat Tiffany! Oh ya ngomong-ngomong soal Tiffany… MWO? Bagaimana kalau dia datang ke sini hari ini!

TBC
RCL ^^

20 thoughts on “Ooh La La! (part 6)

Leave a comment