Revenge (part 4)

Title              : Revenge

Main Cast    :

  • Choi Sooyoung
  • Choi Siwon
  • Tiffany Hwang

Other Cast  :

  • Choi Minho
  • Kwon Yuri
  • Lee Donghae
  • Lee Hyuk Jae
  • Kim Hyoyeon

Type                      : Chapter

Genre                    : Romance

Rating                   : PG-17

~Sooyoung POV~
“Appa,eomma..”
Kulihat kyungsan mulai mengerjapkan matanya.
“Kyungsanie?”
Terima kasih Tuhan.. terima kasih masih mempercayakanku menjaganya
“eomma…”
Aku sudah tidak bisa menahan perasaan ini. Aku memeluknya
“Kyungsan, jeongmal mianhaeyo. Selama ini eomma sudah membohongimu. Aku bukan noonamu. Aku adalah eommamu. Jeongmal mianhaeyo choi kyungsan.. Saranghaeyo..”
“Noona..”
“Choi Kyungsan, mulai sekarang panggil aku eomma. Arraseo?”
“Ne,eomma..”
Akupun memeluknya. Terima kasih Tuhan.. dia masih hidup.. Terima kasih telah memberiku kesempatan menjaganya dan membahagiakannya. Terima kasih dia sudah memanggilku eomma..
“Kau tahu kyungsan, dari dulu aku ingin sekali kau memanggilku eomma…”
“Eomma jangan menangis.” dia menghapus air mataku. Kulihat siwon datang dan memeluk kami berdua.
“Saranghaeyo..” ucapnya
“Hyung..”
Kulihat siwon memegang wajahnya
“Choi Kyungsan, jeongmal mianhaeyo selama ini aku sudah banyak mengecewakanmu. Aku bukan hyung mu tapi aku adalah appamu. Mianhae aku yang menyebabkanmu sakit. Apa kau mau memaafkanku dan memulainya dari awal?”
“Ne,appa.”
“Saranghaeyo, anakku..”
Kulihat siwon meneteskan air mata. Tuhan.. apa kali ini dia serius?

~Siwon POV~
Aku memeluknya.. Terima kasih Tuhan telah memberiku kesempatan menebus semua dosaku padanya. Terima kasih telah menganugerahkan Choi Kyungsan untukku. Maafkan aku atas segala dosaku. Aku berjanji akan berubah sekarang menjadi lebih baik.. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjaganya. Aku menarik soo ke luar
“Kita perlu bicara.”
“Ne, sebentar ya Kyungsan.”
“Ne, eomma,appa.”
Aku menutup pintu
“Apa yang ingin kau bicarakan siwonie?” tanyanya
“Sooyoungie. Kita harus bicara mengenai Kyungsan.. Aku sangat…”
“Aku tahu kau sangat menyayanginya.”
“Mwo?”
“Sebenarnya aku melihatmu sering ke ICU dan menjenguknya. Sebenarnya aku ingin sekali mengusirmu saat itu. Tapi melihatmu meneteskan air mata untuknya, mengunjunginya, meminta maaf padanya, dan memberi cinta padanya aku sadar.. Aku tidak boleh memisahkannya dengan appanya seperti yang eommaku lakukan.”
“Mwo?”
“Kurasa kau sudah tahu appa dan eommaku bercerai sejak aku kecil. Aku tidak tahu seperti appaku dulu. Kuakui dari lubuk hatiku yang terdalam, aku merasa sedih melihat teman-temanku bersama appa dan eommanya. Maka aku tidak akan menghalangimu menemuinya. Selama kau tidak merebutnya seutuhnya dariku.”
Aku memeluk sooyoung dan kulihat dia bingung dengan perlakuanku
“Choi Sooyoung, dengarkan ini baik-baik. Aku merasa menyesal telah membuatmu menderita dan membenciku. Aku menyesal telah membuat Kyungsan memanggilmu eomma. Saranghaeyo Choi Sooyoung, Choi Kyungsan. Bisakah kita mengulangnya kembali dari awal seperti sebagaimana sepantasnya?”
“Maksudmu?”
“Will you marry me?”
“Siwonie..”
“Aku tahu memang ini sangat terlambat bagimu. Tapi aku melakukan ini bukan karena Kyungsan dan mempermainkanmu. Kali ini aku serius. Aku telah sangat berdosa padamu karena menghancurkan hidupmu dan membuatmu banyak menderita. Aku tak tahu bagaimana cara menebusnya. Tapi setelah itu aku sadar dosaku yang terdalam bukan karena itu, melainkan aku telah melukai seseorang yang kucintai. Aku pun sangat terlambat menyadari aku telah mencintai Choi Sooyoung. Aku memang sangat babo melukai yeoja sebaik dirimu.”
“Siwonie, bukan berarti aku tidak mempercayaimu.. hanya aku..”
“Aku tahu pasti sulit bagimu mempercayainya. Aku tidak masalah jika kau membalas dendam apapun padaku meski menyakitkan yang terpenting adalah kau mau memaafkanku. Hanya itu yang membuatku pantas mencintaimu dan kyungsan.”
“Bagaimana dengan..”
“Tiffany? Setelah menikahinya aku sadar bahwa cintaku padanya sebatas oppa ke dongsaengnya.”
“MWO?”
“Aku mengatakan ini serius. Ini kusadari saat Donghae berkata tentang cinta..”

Flashback
“Aku tetap merasa dia Shin Sooyoung.”
“Aish. orang ini. Siwon! Apa kau tahu jika kau seperti ini berarti kau mencarinya bukan karena menginginkan anakmu! Tapi karena kau jatuh cinta padanya!”
“MWO? Kau gila akukan sudah punya Tiffany!”
“Tapi yang kulihat di pikiranmu hanya Choi Sooyoung itu.”
“MWO?”
“Jawab ini di hatimu sendiri siwon. Apa kau pernah memikirkan Tiffany separah ini? Apa kau pernah menstalk nya sampai menyewa detektif? Apa kau pernah merasa Tiffany membuatmu penasaran padanya? Apa kau pernah menginginkan Tiffany memperhatikanmu? Apa kau hanya ingin memiliki anak dari Tiffany? Apa kau pernah berjuang memperoleh keturunan darinya misalnya bayi tabung atau semacamnya? Apa kau pernah merasa berdebar di sampingnya? Apa tiffany tahu kelemahanmu dan dirimu yang sebenarnya? Dan kebalikannya apa Choi Sooyooung itu yang membuatmu merasakan itu semua. Jawablah itu di hatimu. Jika semuanya ya berarti kau mencintai tiffany. Jika tidak berarti kau tidak mencintainya.”
“Jika tidak mencintainya aku tidak akan menikahinya hae.”
“Tapi ada yang salah menganggap cinta itu. Kurasa cintamu pada tiffany sebatas oppa ke dongsaengnya”
“MWO?”
“Ini sungguh Won. Kau hanya selalu berkata tiffany cantik, matanya indah. Apa pernah kau berkata dia menyebalkan dan memikirkannya? Kurasa tidak. Annyeong.”
Akupun menjawab pertanyaannya. Aku tidak pernah memikirkan tiffany sampai sepenasaran ini. Aku tidak pernah menstalknya. Aku tidak masalah tidak punya anak darinya. Aku tidak merasa berdebar di sampingnya aku hanya ingin menjaganya. Dia tidak tahu aku dulunya playboy. Dia tidak tahu kelemahanku. Aku tidak pernah merasa pilu melihat tiffany menangis, aku merasa kasihan. Aku biasa saja melihatnya tertawa. Dan Choi Sooyounglah.. yang membuatku merasakan itu semua. Apa aku.. jatuh cinta padanya?

“Kesimpulannya, aku terlambat sadar bahwa aku mencintaimu. Mianhae sooyoungie.. Apa kita bisa mengulang semuanya dari awal?”
Kulihat dia memasang tampang ketakutan seperti dulu..
“Apapun jawabanmu, aku tidak akan menyakitimu lagi sooyoungie.”
“Siwonie…aku butuh waktu..”
“Ne, arraseo. Aku akan membiarkanmu memilih jalanmu youngie. Aku akan menemani kyungsan malam ini. Kau pulang ya.. Kau kurang istirahat.”
“Ne, gomawoyo.”
Akupun melihatnya pulang dan masuk ke ruang kyungsan. Dia dipindahkan ke kamar biasa.
“Tidurlah kyungsan sudah malam”
“Appa kita main truth saja, tidak ada dare kalau tidak aku tidak mau tidur.”
“Ne ayo kita main jagoan.”
“Karena kita berdua aku akan bertanya pada appa”
“Apa?”
“Bagaimana bisa hyung adalah appaku dan noona adalah eommaku?”
“Kenapa kau menanyakannya?”
“Karena aku masih bingung”
“Baiklah. karena kami masih terlalu muda menjadi orang tuamu. Sekarang kami sudah cukup dewasa dan kami bisa menjadi orang tuamu.”
“Apa appa benar-benar jatuh cinta pada eomma?”
“Ne Kyungsanie…”
“Benarkah?”
“Ne.”
“Apa appa berjanji akan membuatnya bahagia?”
“Ne. Appa berjanji padamu.”
“Kalau begitu katakan padanya”
“Aku sudah mengatakannya, tapi eommamu masih marah padaku.”
“Aku tahu cara agar eomma tidak marah padamu lagi.”
“bagaimana?”
“Begini caranya..”

———————————————————Revenge———————————————————–

~Sooyoung POV~
Akupun pergi ke kamar kyungsan dan kulihat dia sedang bermain bersama siwon. Aku sangat senang melihatnya tertawa begitu.
“Annyeong~”
“ANNYEONG EOMMA!” sapa mereka berdua. Mwo? Siwon memanggilku eomma
“Eomma membawa cheese cake!! Kau mau?”
“Aku tidak mau eomma”
“Waeyo? bukankah kau menyukainya?”
“Aku sedang bosan. Apa kue favorit appa?”
“Aku sangat suka cheesecake.”
“Nah, kalau begitu appa saja yang makan. Kyungsan mau makan pudding dari suster tadi.”
Aku terkekeh melihatnya. Lucu sekali kyungsan
Siwon membuka cheesecake itu dan mengambil sendok. Tiba-tiba kyungsan menahan tangannya
“waeyo?”
“Masa appa memakannya sendirian? Eomma juga mau kau harus membaginya.”
“Ne, arraseo tuan choi.”
“Kalau begitu suapi eomma.”
“Kyungsanie..”
“Waeyo? Minho hyung dan yuri noona juga sering melakukannya.”
“Sepertinya mereka benar-benar membawa pengaruh aneh padamu kyungsanie.” jawabku
Kulihat tiba-tiba siwon menyuapiku dan aku memakannya. Omo,kenapa kami jadi seperti pasangan betulan begini..
“mashita.” kataku
“Aigo.. romantis sekali mereka berdua.”
“Kyungsanie.. eomma benar-benar akan melarangmu nonton bersama yuri imo lagi.”
Kulihat siwon tertawa. Aish. Appa dan anak sama saja

~Yuri POV~
Aku mengintip sooyoung, siwon, dan kyungsan dari luar jendela. Aigo.. romantis sekali mereka berdua.
“Kau lihat apa yeobo?”
“ssst, diam nanti mereka tahu.”
“Nugu?”
Aku menunjuknya.
“Orang itu beraninya..”
Aku menahan tangannya
“Waeyo?”
“Apa kau tidak lihat mereka bertiga sangat bahagia?”
Kulihat minho terdiam sejenak
“Ne. aku tidak pernah melihat soo ah tertawa bahagia seperti itu.”
“aku juga. Kurasa mereka saling mencintai yeobo.”
“Apa kau serius?”
“Ne.”
“Aku masih belum percaya.”
“waeyo?”
“Kau jangan lupa apa yang pernah siwon lakukan. Kurasa kita harus mengujinya.”
“mengujinya?”
“Begini caranya…”

———————————————————Revenge———————————————————–

~Minho POV~
“Kenapa kau memanggilku?”
“Siwon, ada yang harus kubicarakan padamu”
“Apa?”
“Tolong jauhi sooyoung.”
“waeyo?”
“Jangan mempermainkannya lagi. Aku tak sanggup melihatnya menderita lagi.”
“Hyung, aku memang menyakitinya dulu. Tapi aku berjanji akan berubah. Aku sangat mencintainya dan Kyungsan sekarang. Aku bersungguh-sungguh.”
“Bersungguh-sungguh atau tidak kau tidak bisa bersamanya.”
“Waeyo?”
“Dia akan bertunangan dengan seorang namja. Bagaimana bisa aku membiarkan adikku menikah denganmu jika perusahaanmu begini. Mungkin saja kan kau memanfaatkan adikku lagi untuk perusahaanmu?”
Kulihat dia terdiam.
“Jika dalam waktu 1 bulan perusahaanmu kembali seperti dulu baru aku bisa yakin kau serius membahagiakannya bukan memanfaatkannya.”
“Jinjja?”
“Ne. Ingat hanya 1 bulan. Jika tidak dia akan bertunangan dengan orang lain dan Kyungsan tentunya akan berganti marga.”
“Baik hyung. Aku bersumpah sebulan lagi aku akan datang dan perusahaanku akan maju. Akan kubuktikan aku serius mencintainya.”
“Kita lihat saja siwonssi.”

———————————————————Revenge———————————————————–

~Siwon POV~
Akupun berusaha datang dari perusahaan ke perusahaan dan aku belum mendapat klien. ternyata susah merintis perusahaan yang hampir bangkrut. Akupun mendatangi kyungsan
“APPA!”
“Kyungsanie!!”
“Appa darimana?”
“Appa dari rapat. Heuh..”
“lelah ya?”
“Ani.. appa hanya bingung cara agar dept store ramai”
“Inikan liburan, bagaimana bisa dept store sepi.”
Akupun akhirnya terpikir akan sebuah ide..
“GOMAWOYO KYUNGSANIE!!”

~Minho POV~
Aku tersenyum mendengar perusahaannya sudah bangkit kembali sekarang. Dia membuat pelayanan baru bagi anak-anak. Tidak heran banyak yang ke sana. Kulihat harga sahamnya sangat tinggi sekarang. Sekarang aku yakin siwon benar-benar serius.
“Kau lihat youngie, kesungguhannya?”
“Ne, oppa.”
“Sekarang aku benar-benar yakin dia serius padamu youngie.”
“Tapi aku masih ingin mengujinya sekali lagi.”
“MWO?”

~Siwon POV~
Sekarang perusahaanku sudah kembali maju. Hari ini tepat 1 bulan sejak minho mengatakan hal itu padaku. Akupun datang ke perusahaannya dan kulihat minho tersenyum di sana.
“Chukkhae kau berhasil.”
“Ne, gomawoyo.”
“Tapi sayang sekali siwonssi, kau telat 1 menit dari sejak perjanjian kita.”
“Mwo?”
“Sangat menyesal kukatakan, hari ini sooyoung pergi ke restoran the star untuk makan bersama calon tunangannya. Kyungsan juga ikut!”
“MWO?”
“Kurasa kau terlambat choi siwon, sayang sekali.”
“Aku belum terlambat choi minho.”
“MWOYA?”
“Gomawo karena sudah memberitahuku dia dimana.”
Akupun segera menyetir ke sana dan kulihat restoran ini sangat sepi
“Maaf pak, tempat ini sudah dipesan untuk pertemuan Choi Company, anda dilarang masuk”
“Saya harus masuk! Anak saya di dalam sana!”
“Pak, saya ditugaskan menjaga, anda tidak boleh masuk.”
“Maaf agassi, saya harus memperjuangkan cinta saya.”
Akupun menerobos masuk dan kulihat ruangan ini sangat sepi. Aku melihat ada lilin-lilin dan aku masuk ke dalam. Aku mengikutinya dan kulihat seorang yeoja duduk di sana.
“Annyeong siwonssi.”
“Kalau tidak salah kau yurissi dan yoogeun?”
“Ne hahaha.”
“Jadi, dimana sooyoung dan kyungsan?”
“Mereka di tempat lain bertemu calon appa kyungsan.”
“Yuri tolong katakan padaku dimana mereka?”
“Aku tidak bisa siwonssi, aku tidak percaya kau akan membahagiakannya dan kyungsan.”
“Yurissi, aku berjanji akan membahagiakannya. Tolong bantu aku..”
“Dari mana aku tahu kau akan mencintai choi sooyoung sepenuh hatimu?”
“Aku akan membuatnya bahagia.”
“Kau berjanji?”
“Ne. Aku tidak mungkin bohong karena aku sudah berjanji pada anakku sendiri kyungsan.”

Flashback
“Aku tahu cara agar eomma tidak marah lagi padamu.”
“Bagaimana caranya?”
“Kau tunjukkan kau tulus mencintainya.”
“Bagaimana cara menunjukkannya?”
“Kata yuri imo, namja akan berjuang melakukan apapun pada yeoja yang dicintainya meski itu membuatnya sakit sekalipun.”
“Jadi?”
“Kau harus menyuapinya, perhatian padanya, menerimanya apa adanya, dan berjanji pada dirimu sendiri dan padaku kau akan mencintainya maka aku akan membantumu.”
“Ne, aku berjanji”

“Kau sungguh?”
“Ne. jadi kumohon biarkan aku membahagiakannya.”
“Baiklah. Aku merestui hubungan ini” jawab yuri dan aku tersentak
“Aku juga!” jawab minho. Aku tambah kaget. Aku tidak mengerti
“Sekarang kau cepat pergi ke sana, sebelum cincinnya dipasang ke jarinya!”
“Ke mana?”
“Ke kolam renang!”
Akupun berlari ke arah kolam renang kulihat sooyoung mengulurkan tangannya pada seseorang yang duduk membelakangiku
“Jangan!!”
Akupun mengambil cincin itu dan melompat ke kolam renang.
“Apa yang appa lakukan di sana?”
Akupun melihat ke permukaan. Namja yang duduk itu.. kyungsan?
“Hahahahahhahaaha” kulihat yuri dan minho tertawa terbahak-bahak dan sooyoung ikut tertawa
“Siwonie, untuk apa kau melompat seperti itu? Hahaha.”
“YA! Kalian semua mengerjaiku!”
“Kami tidak mengerjaimu, kau memang harus cepat sebelum kyungsan yang memasang cincin itu ke jarinya hahahahahhaa.”
“Aigo.. kalian..”
Akupun naik ke atas dengan keadaan basah kuyup. Kulihat kyungsan menertawakanku. Aish. aku malu sekali
“Sekarang aku benar-benar percaya kau mencintaiku siwonie hahahaha.”
“Jangan tertawa lagi youngie, aku benar-benar malu.”
“Kau bahkan cemburu pada anakmu sendiri hahaha.”
“Youngie~”
“Appa cepat katakan padanya!”
“youngie, aku sudah membuktikan pada minho aku tidak memanfaatkanmu untuk perusahaan, aku sudah membuktikan pada yuri aku pergi ke sini meski pegawai di depan melarangku, dan aku telah tercebur ke kolam renang karena mengambil cincin itu. Apa kau sudah mempercayaiku?”
“Ne, aku mempercayaimu apalagi mendengarmu berkata harus memperjuangkan cintamu hahha.”
“Jadi agassi itu?”
“Itu aku hahaha.”
Aku melihatnya tertawa dan aku berlutut di hadapannya
“So will you marry me and start our new world?”
“Ne, i will.”
Akupun memeluknya aku benar-benar senang.
“Gomawoyo!!”
“Se..sak oppa..”
Aku tertawa. Aku melihat kyungsan dan ikut memeluknya. Terima kasih Tuhan telah memberikan mereka untukku

———————————————————TBC———————————————————–
RCL ditunggu ^^

21 thoughts on “Revenge (part 4)

  1. pada akhirnya cinta mengalahkan semuanya
    baik itu perasaan benci dendam dll…..hehehehe#lebeb
    tapi menurut qw terlalu cepat prosesnya….heheehe#abaikan
    kyungsan dikau baik banget sie mau nyatuin eomma ma appa’a
    keren FF’a bikin qw emosi gara2 sifat siwon
    qw tunggu kelanjutannya :D

  2. Yeayyyy!! SooWon bersatu~
    Ngakak krna ujian terakhirnya Siwon xD
    Hahaha! SooWon akhirnya bersatu~ Bagus chingu^^
    Aku mau lanjut dulu yah~

Leave a reply to Puput Cancel reply