Glass Slippers {Part 8}

glass slippers

Title : Glass Slippers

Main Cast :
Choi Sooyoung
Seo Joohyun
Cho Kyuhyun
Jung Yonghwa

Other Cast
Choi Minho
Kwon Yuri

Type : Series

Genre : Romance

Rating : PG-15

Mianhamnida uri readers ^^ lama banget ngepost
Authornya sakit kemarin hehehe
Buat readers lain jaga kesehatan yaa~
Jangan kayak authornya ^^~
Jangan keseringan begadang
RCL yaa

~Kyuhyun POV~
Hening. Itulah yang terjadi sekarang. Aku terjebak di dalam situasi dimana aku hanya berdua dengan seorang yeoja. Padahal seharusnya, situasi itu tidak menyulitkan bagi seorang Cho Kyuhyun. Tapi entah kenapa malah menjadi awkward saat ini. Kulihat dia memandang ke arah jendela. Menikmati pemandangan malamnya Jeju dari sana. Sedangkan aku hanya duduk diam sambil bermain dengan cellphoneku. Bodoh. Kenapa aku jadi terjebak begini? Sama seperti saat di bianglala. Aku menyandarkan kepalaku di sofa
“Hoaaam..”

————————————-

~Sooyoung POV~
“Hoaaam..” aku menguap. Rasanya sangat melelahkan. Berdiri di hadapan semua undangan, dengan sepatu hak tinggi, gaun, makeup, hairdo, dan lain-lain.
“Kalau mengantuk tidur saja,” ujarnya santai sambil menyalakan televisi
Aku menatap ke arahnya. Bagaimana mungkin aku tertidur tanpa dosa, jika ada seorang evil di kamarku? Biar bagaimanapun, kami hanya menikah pura-pura. Dan tidak boleh terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Aku harus waspada pada namja ini
“Kau takut aku berbuat macam-macam saat kau tidur?” tanyanya
“Ne?”
“Lihat, pikiranmu sangat mudah kutebak.”
Aku menggigit bibir bawahku pelan. Choi Sooyoung jeongmal baboya. Dia mematikan televisinya
“Aku tidak akan melakukan hal yang macam-macam dengan anak kecil sepertimu. Arra?”
“Mwo?”
“Sudah sana tidur di ranjang. Aku akan tidur di sofa. Kita hanya pura-pura menikah. Aku ingat itu. Janji adalah janji. Jadi kau tenang saja.”
“Gomawo.”
“Ne.”

——————————————–

~Yuri POV~
Aku tersenyum kecil melihat buket bunga di kamarku. Wanginya tenang. Mengingatkanku pada ciri khas namja itu. Choi Minho, yang memberikan bunga itu untukku. Kata orang, mereka yang mendapatkan bunga akan menyusul untuk menikah. Apa ini..sebuah pertanda? Choi Minho. Namja yang aneh tetapi merindukan. Memiliki banyak kejutan. Ralat. Terlalu banyak kejutan. Apakah dongeng cinderella bisa terjadi padaku? Entahlah.

~Sooyoung POV~
Aku mengerjapkan mataku. Meregangkan ototku sejenak. Kemudian beranjak dari tempat tidur. Kulihat kyuhyun ada di sofa. Matanya terpejam sempurna. Aku tersenyum kecil memandangnya. Baru pertama kali aku melihatnya tertidur. Terlihat damai. Seperti malaikat.
“Kau baru sadar kalau aku tampan?” tanyanya
Aku mendengus kesal. Dia mengerjaiku?
“Aniya. Aku hanya bingung bagaimana cara membangunkanmu,” bohongku
Kulihat dia tersenyum kecil. Aku melangkahkan kaki ke arah pintu. Tiba-tiba dia menahanku
“Waeyo?” tanyaku
“Tidakkah kita harus pergi bersama? Kau ingin sarapan kan?”
Dia berdiri dari tempatnya. Kemudian merangkulku
“Yaa!”
“Bersiaplah untuk aktingmu, Nyonya Cho Sooyoung.”

~Kyuhyun POV~
“Sooyoungie! Kyuhyunie!” panggil harabeoji
“Annyeonghaseyo harabeoji.”
Kami duduk di sana. Aku tersenyum kecil dan berbisik padanya
“Teruslah tersenyum,” ujarku
“Aku juga tahu, bodoh.”
“Apa yang kalian bicarakan?” tanya harabeoji
“Aniyo,” ujarnya
“Youngie, tidakkah seharusnya kau mengambilkan makanan untuk nampyeonmu?” ujar harabeojinya
“Chagi, apa yang ingin kau makan? Biar kuambilkan,” ujarnya dengan penuh penekanan di kata chagi
“Aku ingin omelet.”
“Arra.”
Dia pergi menjauh. Tak lama kemudian harabeoji berbisik padaku
“Bagaimana? Apa terjadi sesuatu semalam?” ujarnya
Aku tersenyum kecil. Sudah kuduga pertanyaan ini akan keluar. Ne, harabeoji. Semalam terjadi sesuatu. Aku tidur di sofa.
“Hahahahahahhaa. Baiklah aku mengerti. Kau benar-benar hebat,kyu ah.”
“Hebat apanya?” tanya sooyoung yang baru sampai
“Ani. Kami hanya mengobrol tentang..pengalamannya dulu hingga menjadi seorang pengrajin yang hebat.”
“Ah…arraseo..”
“Mana omeletku chagi?” tanyaku
“Ini,” ujarnya sambil memberi omelet itu. Kulihat dia tersenyum. Sedangkan aku menatap omelet itu dengan kesal. Ada sayur di sana. Dia mengerjaiku
“Itu hukuman karena mengerjaiku,” bisiknya
“Chagi~ kau kan tahu aku tidak suka sayur,” ujarku dengan aegyeo
“Ne, justru karena itulah, kau harus belajar makan sayur. Agar kesehatanmu baik,chagi. Bukan begitu harabeoji?”
“Ne, sayur memang sehat.”
“Kau dengar kan?” tanyanya padaku
Kulihat dia memotongkan omelet itu dan menyuapkannya padaku
“Aa…”
Aish..lihat saja kau Cho Sooyoung. Akan kubalas kau nanti. Aku memakan dan langsung menelannya. Rasanya aneh. Baunya menjijikkan
“Bagaimana, enak?”
Tunggu saja pembalasanku

———————————————–

~Sooyoung POV~
“Ah!!! Johdaa!!!” teriakku sambil berlari di pantai. Kulihat kyuhyun hanya menggeleng di belakangku
“Kau seperti anak kecil.”
“Biarkan saja.”
Aku berlari ke arah ombak dan mencipratkan air ke kakinya
“yaaa!”
“Kejar aku kalau bisa!!”
“Yaa!! Cho Sooyoung!!”

~MInho POV~
“Mereka sangat serasi,” ujar harabeoji
Aku tersenyum kecil memandangnya. Baiklah. Sekarang aku tidak bisa membedakan antara akting dengan realita. Apakah ini karena akting mereka yang terlalu bagus, atau realita ? Entahlah
“Kau harus cepat menyusul mereka, min.”
Aku tersenyum kecil
“Ne harabeoji.”

~Kyuhyun POV~
“Haah.. kau membuat bajuku basah,” ujarnya
“Kau duluan yang memulainya. Lihat bajuku juga basah sekarang.”
“Kalau begitu, bagaimana kalau kita naik perahu itu?”
“Ide bagus.”
Kami naik ke perahu itu kemudian menggoesnya. Membuatnya berlayar
“Baru pertama kali,” ujarnya
“Ne?”
“Baru pertama kali aku mengendarai perahu ini.”
“Waeyo?”
“Bagaimana bisa perahu ini berjalan, kalau yang menggoesnya hanya sendiri?”
Aku tersenyum kecil
“Sejujurnya aku juga baru pertama kali menaikinya.”

————————————————

~Yuri POV~
“Kita mau kemana?”
“Diam dan ikut saja.”
Dia menutup mataku. Minho. Membuatku bingung dimana aku sekarang. Anehnya, aku tidak memberontak
“Sampai!”
Dia melepaskan tangannya. Seketika pandangan di depanku berubah menjadi sebuah meja dengan hidangan makan siang mewah. Pemandangan laut. Sejujurnya aku terkesan. Tapi..aku sudah berkomitmen tidak akan berharap terlalu tinggi
“Annyeong!” ujarnya pada seseorang di cellphonenya
Aku tercengang melihatnya. Itu..eommaku
“Eomma!!”
“Annyeong yuri ah!! Bogoshipoyo! Bagaimana kabarmu di sana?”
“Bagaimana eomma bisa…”
“Aigoo…yuri kau tahu. Namjachingumu mengirim banyak hadiah ke sini. Kami sangat terbantu.”
Aku menatap ke arah minho
“Aku membantu dengan ikhlas ahjumma,” ujarnya
“Yuri ah! Kenapa kau tidak bercerita padaku tentang namjachingumu?”
“Dia bu..”
“Ahjumma, kami dipanggil untuk makan siang. Setelah ini kami akan menghubungimu lagi. Annyeong!!”
Minho mematikan cellphonenya
“Kau lihat kan. Sekarang cepat makan siang bersamaku!”
“Aku menghela nafas kesal. Namja ini benar-benar seperti goo joonpyo

————————————-

~Sooyoung POV~
“Heuh..akhirnya selesai juga.”
Aku merebahkan diri di tempat tinggal baruku. Sebuah apartemen dimana kami tinggal. Ini ide kyuhyun. Agar kami bebas pergi kemana saja. Apartemen ini berada di lantai 21. Memiliki dua kamar dengan full furnished. Setidaknya kami tidak perlu berakting disini. Aku menengok ke arah kyuhyun yang duduk di sebelahku. Membawa kertas dan pulpen
“Jadi kita tentukan tugas dan hak kita disini.”
“Mwo? Sekarang juga?”
“Ne. Sekarang juga.”
“Haish..kau ini benar-benar..”
“Nomor satu. Kamar yang lebih besarĀ  adalah milikku,” ujarnya
“Andwae! Kau namja. Barang-barangmu tidak banyak!”
“Tapi rumah ini dibeli dengan uangku. Jadi aku yang berhak menentukan kamarku duluan.”
Aku mendengus kesal
“Arra. Peraturan nomor dua, dilarang mengikutcampuri urusan masing-masing, termasuk dalam hal makanan,”ujarku. Setidaknya aku malas memasakkan makanan untuk namja ini
“Baiklah. Lalu peraturan ketiga, dilarang memasuki kamar satu sama lain.”
“Peraturan keempat. Kulkas bagian kiri adalah areaku dan bagian kanan adalah areamu.”
“Peraturan kelima, dilarang membawa teman ke sini.”
“Peraturan keenam, dilarang pulang dalam keadaan mabuk dan dilarang membeli soju ataupun wine!”
“Mwo? Kau bahkan melarang hal seperti itu?”
“Ne!”
“Yaa! Apa-apaan itu! Kenapa wine tidak boleh ada disini?”
“Aku tidak tahu seperti apa kebiasaan minummu!”
“Yaa! Kenapa kau menyebalkan sekali hah! Kau pikir aku akan melakukan sesuatu padamu eoh?”
“Yaa! Kau yang menyebalkan!”
“Aish… kalau bukan karena harabeojimu, aku tidak akan pernah pura-pura menikah dengan yeoja sepertimu!”
“Nado!”
“Baiklah. Sekarang kita tetapkan. Kapan kita akan mengakhiri sandiwaranya? Tiga bulan?”tanyanya
“Yaa! Itu terlalu cepat! Bagaimana kalau enam bulan?”
“Ide bagus.”
“Baiklah. Enam bulan.”
Aku berpikir singkat sambil melihat ke sekitar
“Kita harus membagi tugas untuk membersihkan rumah,” ujarku
“Aish.. baiklah. Kamar menjadi urusan kita sendiri-sendiri. Sisanya, kita bersihkan bersama.”
“Kau bisa menyapu?” tanyaku
Dia menggeleng
“Haish..baiklah. Aku yang menyapu dan membersihkan meja. Kau yang mengepel.”

——————————————-

~Kyuhyun POV~
Hari pertama. Aku beranjak dari tempat tidurku. Meregangkan ototku kemudian membuka pintu kamar. Bersamaan, kulihat dia juga membuka pintu kamarnya
“Hoaaam.. annyeong,” ujarku
“annyeong.”
Dia melesat ke dapur. Sedangkan aku duduk di ruang tengah sambil menonton televisi. Tak lama kemudian, harum sebuah makanan menusuk hidungku. Aku berjalan ke ruang makan. Kulihat dia di sana. Memakan ttokbokki sendirian
“Yaa! Mana bagianku?” tanyaku
“Peraturan nomor dua. dilarang mengikutcampuri urusan masing-masing, termasuk dalam hal makanan. Jadi aku tidak bertugas untuk memasakkanmu makanan. Tugas kita bersama hanya membersihkan ruangan. Arra?”
Aku mendengus kesal. Menyebalkan. Aku membuka lemari. Mengambil sebuah ramen dan memasaknya.Sambil memandang iri ttokbokki di piringnya

——————————————

~Sooyoung POV~
Hari pertama membereskan apartemen. Aku sudah selesai menyapu. Dan sekarang aku sedang membersihkan debu di meja dengan kemoceng. Sedangkan kyuhyun sedang mengepel. Aku tersenyum kecil memandang bingkai foto berisi foto prewedding itu. Rasanya seperti rumah pengantin baru sungguhan. Haish..apa yang kupikirkan? Aku berniat memasukkannya ke laci. Tiba-tiba kyuhyun menginterupsi
“Ingat. Harabeojimu suka melakukan inspeksi dadakan.”
Aku kembali menaruhnya di meja dan membersihkan pajangan-pajangan kecil di sana. Akhirnya tugasku selesai. Aku berjalan ke kamarku.
“Awas lantainya masih li–”
“Kyaaaaaaaaaaa!!”
Aku memejamkan mataku. Tidak terasa sakit
“Hei. Sampai kapan kau akan menutupnya?”
Aku membuka mataku perlahan. Kyuhyun menahan tanganku agar tidak terjatuh. Tercengang. Hanya itu yang kulakukan sekarang. Kalau dilihat dari dekat wajahnya sangat berkarisma. bagaimana mungkin namja ini adalah nampyeonku. Memikirkannya saja membuat pusing.

~Kyuhyun POV~
Dia hanya diam dan menatapku. Haish..kenapa jantungku berdetak tidak teratur seperti ini? Statis. Tidak bisa bergerak sama sekali. Kalau dilihat dari jarak sedekat ini dia memang seperti seorang putri. Manis. Bagaimana bisa yeoja ini sudah menjadi anaeku? Rasanya cepat sekali.
Ting..tong… bel berbunyi. Membuyarkan lamunanku. Dia melepaskan dirinya dari tanganku
“Aku..akan melihatnya,” ujarnya lalu pergi
haish.. aku pasti hanya terbawa suasana tadi.
“Gawat!!”
“Ada apa?” tanyaku
“Harabeoji! Inspeksi dadakan!”
“Ternyata dugaanku memang tepat.”

~Sooyoung POV~
“Kenapa harabeoji tidak memberitahu dulu jika akan datang? Kami belum menyiapkan apa-apa,” ujarku sambil menuangkan teh itu
“Gwaenchanha. Kalian tidak perlu repot-repot. Aku hanya kebetulan lewat dan mampir. Aku bisa mengerti, kalian pasti masih sibuk dengan kepindahan kalian bukan? Hahahahaha.”
Aku tersenyum kecil dan duduk di sebelah kyuhyun. Harabeoji memandang ke sekitar rumah
“Apa kalian juga memajang foto-foto itu di kamar?” tanyanya
Celaka. “Ah..itu…”
“Fotonya masih dalam proses pencetakan,” ujar kyuhyun
“Arra.. kalau begitu, apa kalian tidak keberatan jika aku melihat kamarnya?”
Tamatlah riwayatku sekarang.
“Tentu saja tidak,” ujar kyuhyun
Aku menatapnya. Kulihat dia hanya tersenyum. Apa dia gila hah? Harabeoji pasti akan curiga. Dia menggandeng tanganku tanpa permisi, kemudian berjalan ke kamarnya. Ige mwoya!!
“Silakan masuk, harabeoji.”
Harabeoji masuk ke dalam. Aku memandang ke arah kamar itu. Jujur, aku baru pertama kali melihat interiornya. Kamarnya lebih luas dibanding kamarku. Tempat tidurnya pun lebih nyaman. Haish..pantas saja dia menginginkan kamar ini. Bahkan ada balkonnya. Wallpapernya terlihat tenang dengan beberapa pajangan keramik. Ada sebuah meja kecil dengan kursi yang nyaman untuk diduduki. Yaa! Apa-apaan ini. Ini bahkan berbeda jauh dengan kamarku. Haish…dia benar-benar menyebalkan. Bahkan lemari bajunya lebih besar. Harabeoji bergerak, akan membuka lemari bajunya.
“Ha..”
Aku tercengang melihat beberapa dress yeoja di sana.
“Kapan kau membeli baju ini? Aku tidak pernah melihatmu memakainya,” ujar harabeoji
“Ah..dress itu kami beli di Jeju,” ujar kyuhyun
Aku menatap ke arah kyuhyun yang tersenyum penuh kemenangan
“Aku sudah menduga hal ini akan terjadi,” bisiknya
Kurasa kau lebih mengenal harabeojiku daripada aku,”bisikku

—————————————–

~Minho POV~
Aku membaca buku di ruang tengah. Tak lama kemudian, harabeoji memasuki rumah. Duduk di sampingku. Wajahnya seperti memikirkan sesuatu
“Min. Rasanya sepi,” ujarnya
“Ne?”
“Aku seperti kehilangan putriku untuk kedua kalinya. Aku tidak tahu ternyata begini rasanya saat melihat cucumu telah dewasa dan menikah. Di satu sisi, aku senang melihatnya bahagia. Di sisi lain, aku merasa kehilangannya. Kyuhyun benar, mereka memang harus mandiri…tapi..”
“Tapi?”
“Kau tahu, Min. Tadi aku datang ke apartemen mereka. Sangat bersih dan manis. Ada foto-foto prewedding mereka di sana. Mereka terlihat bahagia. Aku senang akan hal itu. Dan memang..akan menjadi permintaan yang konyol apabila aku menginginkan mereka tinggal disini bersamaku. Tapi aku merindukan cucuku min. Sangat. Aku ini memang orang yang labil. Hahahhaa”
“Harabeoji…”
“Tenang saja min. Mungkin aku hanya belum terbiasa saja hahaha.”

———————————————-

~Seohyun POV~
Aku melangkahkan kaki memasuki kampus. Berkat sebuah misi, akhirnya aku harus berkuliah disini. Haish..membosankan. Aku bahkan benci pelajaran seni. Tapi demi misiku, aku harus mempelajarinya. Aku melangkahakn kaki memasuki kelas. Duduk sambil memandang ke sekitar. Interiornya indah. Krek..pintu itu terbuka. Menampakkan seorang namja tinggi. Wajahnya tergolong tampan dan tenang
“Annyeonghaseyo, mannaseo panggapseumnida. Joneun Cho Kyuhyun imnida. Aku akan menjadi dosen kalian selama 1 semester ke depan.”
Tepuk tangan membahana. Yeoja yang duduk di sekitarku membicarakan ketampanannya. Harus kuakui, perkataan mereka benar. Aku tidak menyangka dia setampan ini aslinya
“Baiklah kita mulai ke pelajarannya”

~Sooyoung POV~
“Aku bosan,” ujar yuri di tengah presentasi dosen kami
Aku hanya menggeleng kecil mendengarnya
“Kalau di kelas tembikar, ada kyuhyun sonsaeng yang tampan. Sekarang…”
Aku menatap ke arahnya. Kulihat dia tersenyum
“Ah iya. Ada anaenya disini.”
“Yaa kwon yuri. Kau ke kampus untuk belajar atau melihat dosennya?”
“Aku kan hanya bercanda. Memangnya kau tidak merindukan masa-masa dimana dosen kita tampan dan..ah ya.. kau cemburu?”
“berhentilah membayangkan dan dengarkan dosennya.”
“bagaimana kalau di kelas kyuhyun ada seorang mahasiswi cantik dan..”
“Yaa! Kwon Yuri! Jika kau tidak ingin mendengar presentasiku sebaiknya kau keluar!” ujar sang dosen
Aku tersenyum padanya
“Kau dengar kan.”
“Haish..tidak bisa melihat orang senang.”

~Seohyun POV~
Aku memutar meja itu. Haish..kenapa ini sulit sekali? bahkan vasku tidak berbentuk. Kulihat cho kyuhyun berdiri di depanku
“Kau sangat tidak berbakat. Bahkan karyamu seperti karya anak TK,” ujarnya
Aku menatap ke arahnya. Kenapa semua namja tampan itu dingin hah?
“Joesonghamnida.”
“Kenapa kau mengambil kelas ini jika kau memang tidak memiliki bakat?” tanyanya sambil memangku tangan.
“Justru karena aku tidak bisa, aku ingin belajar.”
Dia tersenyum sinis lalu pergi
“Sonsaengnim!”
“Ne?”
“Bisakah..kau mengajarkanku caranya?”
Dia menghela nafas kesal lalu duduk di depanku
“Lepaskan tanganmu dari tanah liatnya.”
Aku tersenyum sambil menahan kekesalanku. Kulihat dia memutar mejanya kemudian membuat keramiknya dengan cermat. Meski kesal harus kuakui kalau namja ini terlihat lebih tampan saat membuat keramik. Wajahnya terlihat tenang.
“Kau mengerti?” tanyanya yang membuyarkan lamunanku
“Ne?”
“Baiklah kalau kau sudah mengerti,” ujarnya lalu pergi
Aku menatapnya bingung. Namja ini ternyata benar-benar tahu cara membuat yeoja terkesima

—————————————–

~Sooyoung POV~
Kelasku sudah selesai. Aku menunggu di depan kelas kyuhyun mengajar. Sesekali melihat mahasiswa yang keluar dengan berbagai ekspresi. Ada yang biasa saja, datar, dan terlihat suntuk setelah selesai dari kelas itu. Aku memandang ke sekitar kampus. Pemandangan di depanku ialah para pasangan yang sedang duduk di taman. Aku menghela nafas singkat. Masa kuliah. Seharusnya memang menjadi masa seperti itu. Tapi aku malah terjebak dalam sebuah pernikahan palsu dan…
“Hei.”
Suara itu membuyarkan lamunanku. Aku menengok ke samping. Kyuhyun di sana.
“Kaja,” ujarnya kemudian pergi meninggalkanku.Ā  Haish..apa-apaan itu. Aku mengikutinya di belakang. Kemudian masuk ke mobil di parkiran. Dia tidak berkata apa-apa. Hanya menyetir dan fokus pada pandangannya ke depan. Sedangkan aku? Sibuk menyibukkan diri. Pura-pura bermain dengan cellphone. Sampai akhirnya dia berbicara
“Kau tahu, aku mengalami hal teraneh sepanjang hidupku hari ini.”
“Ne?”
“Ada mahasiswi di kelasku yang tidak memiliki bakat seni. Sama sekali.”
“Sama sekali?”
“Ne. Dan dia bilang justru itulah alasannya mengambil kelas seni.”

~Kyuhyun POV~
“Cantik?” tanyanya
Aku menatapnya dengan bingung.
“Apa hubungannya dengan hal itu?”
“Jelas ada hubungannya. Kau tahu, setiap orang yang jatuh cinta berawal dari meremehkan. Tapi itulah yang membuatmu selalu memikirkannya.”
Aku menggeleng tak percaya. Aneh. Bagaimana bisa seorang istri mengatakan hal seperti itu di depan nampyeonnya? Tunggu dulu. Astaga. Bagaimana bisa aku lupa kalau semua ini sandiwara? Ingat cho kyuhyun. Kau tidak boleh terhanyut
“Aku benci yeoja bodoh.”
“Begitu?”
“Ne.”

———————————————–

~Sooyoung POV~
Gemericik air di shower itu jatuh di kepalaku. Diam. Itulah yang kulakukan sekarang. Jujur aku terheran dengan diriku sendiri. Kenapa aku berkata seperti itu padanya? Meskipun ini hanya pernikahan pura-pura, tetap saja statusku akan menjadi ‘dicampakkan’ jika dia melihat yeoja lain. Kaca itu berembun. Tanpa kusadari jariku bergerak sendiri. Menulis sesuatu disana. Cho Kyuhyun. Nama si namja aneh itu. Entah kenapa aku seperti mengatakan hal itu pada diriku sendiri. Jatuh cinta berawal dari meremehkan. Ani. Mana mungkin.

~Yonghwa POV~
klinting.. Aku tersenyum kecil memandang yeoja yang masuk ke cafe sambil menyandarkan kepalanya di meja. Aku memberikan segelas green tea latte padanya
“Tumben kau datang saat sore.”
“Sekarang aku kuliah.”
“Chukkhae.”
“Tapi sangat memusingkan. Ternyata jurusan seni tidak semudah yang kubayangkan.”
“Seni?”
“Ne.”

————————————————

~Kyuhyun POV~
Bosan. Itulah yang ada di kepalaku sekarang. Aku berada di ruang tengah. Mengganti channel televisi. Tidak ada yang menarik. Krek..kudengar pintu kamar mandi terbuka. Dia keluar dari sana. Rambutnya masih basah. Terurai dengan rapi. Dia berjalan ke arah dapur. Aku mengikutinya. Berdiri di belakangnya. Wangi shampoonya lembut. Sakura.
“Kau masak apa?” tanyaku
“Jajangmyeon. Kau mau?”
Aku tersenyum kecil. Tumben dia baik padaku
“Tenang, tidak ada racunnya,” ujarnya
“Aniya. Aku mau.”
“arra.”
Dia berniat mengambil bumbu di laci atas. Aku mengambilkannya kemudian duduk di kursi meja makan. Memperhatikan gerak-geriknya memasak. Kalau diperhatikan, sejujurnya dia cukup cantik saat tenang. Loveable,cute,innocent. Tiga kata untuk yeoja itu. Aku terdiam sesaat. Seakan baru menyadari hal ini. Kenapa aku berubah menjadi namja yang tenang seperti ini? Kemana badboy Cho Kyuhyun?
“Jajangmyeonnya jadi!”
Aku tersenyum kecil. Entahlah, aku malas membahasnya. Tapi aku sudah menyukai diriku yang sekarang

———————–TBC———————

82 thoughts on “Glass Slippers {Part 8}

  1. aigooo, kyu benar2 waspada, selalu sedia payung sebelum hujan untuk menghadapi Choi harabeoji, keke~~
    apakah seo akan jatuh cinta pada kyu dan akhirnya benar2 berniat merebut kyu dari soo??

    Kyu menyukai dirinya yang tenang seperti saat bersama soo??
    yaaaay, kemajuan lagi!! bahkan kyu sampai terhanyut dengan perannya sebagai nampyeonnya soo!!
    Aigoo, bahagianya nyebut kyu sebagai nampyeonnya soo, >_<
    Next part'a ditunggu thor, jangan lama2 yaaa.. :D HWAITING.. 'O')9

  2. akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……
    hore…hore…
    yeee
    kyaknya kisah romantis akan dimulai deh
    d tunggu next partnya ya thor
    hehehe

    #klo bsa cepet ya thor
    hahaha
    maksa.com

  3. Ye, ye, lala, lala. .
    Udah post. . .

    Aduh Seo jgn jdi orang ke3.y KyuYoung doNg . .
    Mereka udah mulai tUh .ciye, ciye. .

    AuThor jaga kesehatan ne , and cOmebAck next part.y soO ne. . LgI koNtroverSi hati ni nungGuin.y. . Hehe

  4. nice ff ,
    nunggu ff’a sampe jamuran thor :(
    thor plis bikun kyuyoung bener2 saling jatuh cinta, ahh pasti si seo mau ngancurin hubungan kyuyoung deh

  5. Pantesan updatenya lama ternyata author nya sakit?udah sembuh kah?kalo belom semoga cepet pulih kembali ^^

    Itu si seo jadi berubah haluan gitu? Mau jadi orang ke tiga?
    Kyu udah tertarik tuh sama soo cieeee .

  6. yeiiiiii chukkae kyuyoung^^ uda nikah……. wah seo uda mulai gejalanin rencANA… ga kuat nih #antisipasi konflik….
    next part 9….

  7. yehee~ masih tenang…
    udah lama ga buka wp ini, liat2 dah sampe part 9, setidaknya ninggalin jejak dulu di sini.

    kyuyoung nggemesin,
    daebak author, next

  8. Kyuppa bener2 tau klo cho harabeoji akan dtg..
    Seperti sedia payung sebelum ujan..
    Seo jadi org ke 3 kah?
    Jgn mpe Kyuppa suka ma seo..
    Kyuppa sifatnya udah berubah..
    Gk player lagi sejak nikah ma soo..
    Apakah Kyuppa suka ma soo?
    Dan soo jg sebaliknya?
    Soo blg ke Kyuppa sma kyk dirinya sendiri..
    Jgn mpe soo sakit lht Kyuppa..

Leave a reply to met Cancel reply