The Musketeers [Part 1]

the musketeer

Title : The Musketeers

Main Cast :
*Choi Sooyoung
*Cho Kyuhyun

Other Cast :
*Kris Wu
*Choi Siwon
*Victoria
*Shim Changmin

*Choi Minho
*Lee Sungmin
*Jessica Jung
*Kangin
*Yesung
*Leeteuk
*Kim Taeyeon
*Seo Joohyun

Type : Series

Genre : Romance

Rating : PG-15

Musketeer bukanlah seorang pahlawan semata
Tapi musketeer adalah mereka yang siap maju pertama kali saat dentuman terdengar

~Author POV~
Prang..prang..prang
Suara pedang itu terdengar nyaring. Seorang anak kecil berusia kurang dari 1 tahun tengah berada di sana. Dalam gendongan seorang yeosong bergaun biru. Melihat para musketeer yang bertarung dari balik pintu besi itu. Orang-orang itu terlihat seperti seorang pahlawan di matanya. Menakjubkan
“Kaja kita kembali,” ujar seorang yeosong yang tak lain adalah eommanya. Yeosong itu langsung berjalan untuk menjauhi arena latihan musketeer. Sedangkan sang anak kecil terus menoleh ke belakang. Tersenyum

——————————————————

~Author POV~
Prang.prang.prang
Suara itu terdengar sangat nyaring dari arena berbentuk lingkaran itu. Seorang namja memainkan pedangnya dengan piawai. Seakan bisa membaca seluruh gerak-gerik lawannya.
“Selesai.”
Namja itu menghentikan tangannya.
“Kau benar-benar hebat. Aku tidak menyangka seorang namja berusia 20 tahun akan mengalahkanku.”
“Sekarang kau melihatnya, yesung sonsaengnim.”
Diam-diam, dari balik tembok. Seorang yeoja tengah berdiri di sana. Tersenyum memandangnya. Keren. Itulah tanggapannya untuk namja itu. Yeoja itu mengenakan kerudungnya. Berjalan menjauh

~Siwon POV~
“Aigooo. Kemana lagi anak itu?”
“Tenang saja,ratu. Dia pasti tidak jauh dari istana,”ujar changmin, anak pertama kami
“Paling dia bermain ke taman,” ujar sungmin, anak kedua kami
“Ne,” minho mengamini.
“Kenapa dia suka sekali kabur hah?”
Aku menarik nafas dalam “Molla.”
“Yang Mulia!! Yang Mulia!! Tuan Putri sudah ditemukan.”
“See?” tanyaku
“Anak itu benar-benar keterlaluan.”
Victoria berjalan dengan cepat ke kamar itu. Kamar bernuansa merah muda dengan perabotan putih. Pengawal membukakan pintu untuknya. Kulihat putri kami di sana.
“Annyeonghaseyo ratu”
“Annyeonghaseyo katamu? Tuan Putri, apa kau tahu. Kau membuatku cemas! Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu? Apa yang harus kukatakan pada leluhurku?”
“Gwaenchanhayo.”
“Tuan Putri, dari keempat anakku. Hanya kau yang suka kabur. Sebenarnya apa yang membuatmu jengkel di istana ini?”
“Tadi aku hanya keluar sebentar melihat pertunjukkan musik dan..”
“Pertunjukkan musik? Tuan Putri, jika ada yang mengenalimu bagaimana? Mereka bisa menyandramu atau lebih parahnya lagi mereka bisa membunuhmu. Kalau kau ingin pertunjukkan musik, aku bisa memanggil mereka ke istana. Tidak perlu kau yang pergi ke sana untuk menontonnya, arraseo?”
“Aku jenuh di istana. Aku ingin pergi ke luar seperti rakyat lain. Aku ingin bebas. Aku ingin hidup normal. Apa itu salah?”
“Ne. Itu semua salah. Kau adalah seorang putri. Putri tunggal kerajaan ini. Kalau kau mau musik atau apapun, aku bisa menghadirkannya di istana.”
“Ratu memang bisa menghadirkan apapun di istana. Kecuali latihan musketeer.”
“Mwo?”
“Kau..pergi menonton latihan musketeer?”tanyaku
Dia mengangguk
“Ini benar-benar gila. Apa kau tidak tahu di sana sangat berbahaya huh?” tanya victoria
“Apa yang membahayakan dari sana? mereka hanya berlatih dan menurutku itu keren.”
Victoria melipat tangannya. “Baiklah, Tuan Putri kalau itu memang maumu. Besok juga, aku akan mendatangkan seorang musketeer untuk menjagamu agar tidak kabur.”
“Ratu, aku tidak akan pernah mau memilikinya. Bagaimana bisa aku harus terus bersama dengan seseorang yang akan meninggal demi melindungiku suatu saat nanti? Aku tidak mau!”
“Tidak ada tapi-tapian. Lebih baik seribu musketeer meninggal daripada putri tunggal kerajaan ini meninggal.”
“Ratu!!!!”
Victoria keluar dari kamarnya. Menguncinya. Duk..duk..duk.. dia menggedornya dari dalam
“Jaga ruangan ini. Jangan bukakan pintu untuknya,” perintah vict pada pengawal
“Algesseumnida, Yang Mulia Ratu.”
“Apa menurutmu ini tindakan yang tepat?” tanyaku
“Sangat tepat. Setidaknya untuk menggertaknya agar tidak berani keluar istana.”

~Sooyoung POV~
“Aish…”
Aku menendang pintu itu. Duduk di kursi itu. Siapa yang mau terlahir menjadi seorang putri? Kalau aku bisa memilih, aku lebih baik terlahir menjadi seorang yeoja biasa yang menjual buah-buahan di pasar. Aku menghela nafas dalam memandang kamar ini. Kamar ini memang besar dan megah. Warnanya merah muda dengan semua perabotan yang berwarna putih. Tapi siapa yang membutuhkannya? Siapa yang membutuhkan ranjang besar untuk ditiduri sendirian? Siapa yang membutuhkan kamar mandi megah dengan bath tub, aromatherapy, dan bahkan wastafel yang terbuat dari emas. Siapa yang membutuhkan lemari pakaian sebesar ini untuk ribuan baju yang bahkan tidak aku ingat kapan terakhir aku memakainya. Siapa yang butuh ratusan sepatu yang hanya dipakai sekali atau dua kali dalam 20 tahun. Siapa yang butuh? Aku memejamkan mataku dan menyandarkan diri di kursi panjang itu. Tidak ada satu pun hal yang menarik di istana ini. Aku memandang ke jendela besar itu. Melihat ramainya pasar malam. Aku ingin jadi rakyat biasa yang menjalani hidup normal. Bukan hidup di ruangan seluas ini sendiri dengan pintu raksasa yang bahkan tidak bisa didobrak. Untuk apa aku memakai sepatu jika kamar ini dilapisi karpet yang halus dengan wallpaper yang senada. Aku tidak mengerti. Menjadi putri adalah ketidaknormalan pertama dalam hidupku. Aku menghempaskan diri ke tempat tidur. Menutup tirai putih itu. Melihat ke arah langit-langit. Eomoni dan abeoji tidak seperti bumonim rakyat biasa. Mereka tidak memanggilku dengan sebutan nama seperti bumonim lain pada umumnya. “Sooyoungie.” Aku ingin sekali dipanggil seperti itu oleh seseorang. Padahal namaku “Choi Sooyoung” bukan “Tuan Putri” tapi mereka terus memanggilku dengan panggilan menyebalkan itu. Aku ingin menjadi rakyat biasa yang dekat dengan bumonimnya. Bukan berjarak seperti ini, memanggil bumonimnya dengan sebutan ‘raja’ dan ‘ratu’. Aku benar-benar heran. Aku memiliki tiga orang kakak. yang pertama bernama shim changmin. Dia adalah putra kesayangan istana. Selain karena dia seorang putra mahkota, dia adalah anak penurut dan tidak kabur dari rumah. Dia sangat baik dan perhatian padaku. Dia selalu menolak ide perjodohan yang aneh untukku. yang kedua adalah sungmin. Dia orang yang baik dan hangat. Dia adalah oppa yang selalu menyelundupkan makanan saat aku dikurung karena kabur. yang ketiga adalah minho . Dia adalah pendengar yang baik, romantis, dan lembut. Biased para dayang. Dan aku adalah choi sooyoung, anak bungsu sekaligus putri satu-satunya di kerajaan ini. Dan dari kesimpulannya, tidak ada yang membelaku. Aku memejamkan mataku. Padahal aku ingin berkumpul di sebuah ruang keluarga dan bercanda bersama semuanya, seperti rakyat jelata. Tapi yang terjadi di istana justru sebaliknya. Mereka ada di ruangannya masing-masing. Hanya di ruang makan kami akan bertemu secara lengkap. Tapi kami tidak boleh mengobrol saat makan. Kesimpulannya, di saat kami berkumpul justru tidak ada yang akan berbicara. Setelah itu, hanya di taman atau perpustakaan istana lah aku bisa bertemu kakak-kakakku. Kecuali shim changmin, karena dia ada di ruang tahta. Ruang tahta hanya diisi putra mahkota, raja, dan ratu. Kesenjangan.

—————————————————

~Victoria POV~
“Selamat datang, Yang Mulia,” ujar yesung, sang pelatih musketeer.
Aku tersenyum kecil
“Silakan masuk.”
Aku melingkarkan tanganku di lengan leeteuk. Memandang tempat ini dengan takut. Jalannya terbuat dari bebatuan. Kiri dan kanannya semen yang gelap. Aku bergidik ngeri melihatnya.
“Jadi..siapa musketeer yang paling handal di sini?” tanyaku
“Cho Kyuhyun. Dia adalah namja yang memakai kemeja putih dan rompi coklat itu.”
130404-kyuhyun-2“Baiklah. panggil dia kesini.”
“Algesseumnida, yang mulia ratu.”

~Kangin POV~
“Ketua, raja dan ratu ingin bertemu denganmu,” ujar yesung
Aku berdiri dari kursiku. Keluar ruangan itu. Kulihat raja dan ratu di sana
“Sebuah kehormatan bagiku untuk bertemu dengan Yang Mulia,” aku membungkuk
“Sebuah kehormatan bagi kami untuk bertemu ahli strategi terjenius di negeri ini,” ujar raja
“Yang Mulia terlalu memuji.”
“Maksud kedatangan kami ke sini adalah kami membutuhkan seorang musketeer untuk Tuan Putri,”ujar ratu
“Dan kami memilih Cho Kyuhyun,” ujar raja
Seketika aku terdiam “N..ne?”
“Apakah ada masalah…kalau kami memilih cho kyuhyun?”
Aku tidak bisa berkata-kata. Musketeer. Begitu mereka memanggilnya. Pahlawan. Pelindung keluarga kerajaan. Pengawal. Pemanah handal. Petempur sejati. Apapun julukannya, aku tahu satu hal. Semua itu omong kosong. Musketeer, berarti kau siap mati pertama kali saat perang dicetuskan. Tugasmu melindungi warga kerajaan. Bahkan meskipun nyawamu harus dipertaruhkan. Apa..ini memang jalan terbaik? Apa aku berdosa jika aku menyerahkan anak itu pada mereka? Tapi sejak awal.. ini yang terbaik untuk posisi keluargaku nanti.
“Bagaimana, Tuan?” tanya sang raja
“Kau tidak akan mengatakan tidak untuk sebuah progress bukan?” tanya ratu
“Algesseumnida. Yesungssi, katakan padanya untuk bersiap.”
“Algesseumnida, ketua.”
“Kami akan mengirim kereta kuda untuk menjemputnya besok pagi,” ujar sang raja

~Kyuhyun POV~
“Raja dan ratu datang ke sini. Sepertinya mereka akan memanggil seorang musketeer. Bagaimana menurut kalian?”
“Kurasa begitu. Kalau tidak untuk apa mereka kesini.”
Aku mengamati dua orang di pintu itu. Raja dan Ratu
“Menurutmu, mereka akan mengambil musketeer untuk siapa? Putra mahkota? Pangeran sungmin? Pangeran minho? Atau… Putri mahkota?”
“Kudengar putri mahkota sangat cantik.”
“Kalau untuk putri mahkota.. akupun rela mati.”
“Hahahahahahhaha.”
Aku tidak mempedulikan mereka. yang kulihat justru appaku yang menuruni anak tangga batu itu. Berdiri di ambang pintu bersama raja dan ratu. Tak lama kemudian, yesung sonsaengnim menghampiri kami. Kulihat appa pergi ke atas, ke ruangannya.
“Kyuhyunssi. Ada yang perlu kubicarakan denganmu,tapi bukan disini. Ikutlah denganku,” ujar yesung sonsaengnim. Aku mengikuti langkahnya keluar
“Ne, sonsaengnim?”
“Raja dan ratu menginginkanmu menjadi musketeer bagi putri mahkota.”
Aku hanya diam. Tidak bisa berkata-kata.
“Sejujurnya aku tidak menyangka kau akan menjadi musketeer di usia 20 tahun. Tapi kurasa itu bukanlah hal yang buruk. Kau akan menjadi pelindung putri mahkota,” ujar yesung sonsaengnim
Aku mencibir dalam hati. Sekarang dia menjadikanku musketeer betulan. Appa macam apa dia
Flashback
Saat hari itu, aku baru pulang dari perpustakaan. Kudengar rumahku sangat berisik. Aku cepat-cepat masuk ke sana. Aku terdiam melihat rumahku berantakkan. Seketika pikiranku hanya tertuju pada eomma
“EOMMA!”
“DIAM DI TEMPATMU!” ujar seorang namsong berjubah coklat yang mengeluarkan pedangnya. Aku hanya bisa menatap eomma yang diikat di kursi. Ada lima orang namsong di rumahku. Dan aku tahu persis siapa mereka. Musketeers. Hanya musketeers yang memegang pedang panjang dengan topi berbulu itu.
“Lepaskan eommaku,” ujarku
“Apa kau..yang bernama cho..kyuhyun?”
“Ne.”
“Aku punya tawaran menarik untukmu,” ujar namsong itu
“ANDWAE! DIA TIDAK AKAN MENJADI MUSKETEER!” ujar eomma
“Tutup mulutnya!”
“Ne.”
“Sebenarnya apa maumu?” tanyaku, mencoba tenang
“Aku..tidak mau berlama-lama di sini. Dan aku juga tidak mau ada pertumpahan darah. Maksud kedatanganku ke sini.. karena appamu menunjukmu sebagai penggantinya.”
“N…ne?”
“Appamu, Kangin. Dia diangkat menjadi penyusun strategi. Dan dia..mengorbankanmu untuk menggantikan posisinya menjadi seorang musketeer.”
Aku hanya diam. Appa macam apa yang membiarkan anaknya yang berita-cita menjadi penasihat istana menjadi seorang musketeer?
“Tapi kalau kau tidak mau.. ya… eommamu akan meninggal hari ini juga.”
Bibirku seketika membeku. Ya, appaku memang seorang musketeer. Namanya kangin. Dan dia adalah musketeer handal yang diangkat menjadi ahli strategi. Eomma pernah berkata padaku. Menjadi musketeer berarti kau siap mati pertama kali saat perang. Saat itu, aku yang masih berusia 18 tahun hanya bisa diam. Ini sama saja kau disuruh memilih nyawamu atau nyawa eommamu
“Jadi…bagaimana..kyuhyunssi? Nyawa eommamu ada di tanganmu.”
Aku menatap eomma yang terus menggeleng. Mianhae eomma..tapi aku tidak bisa menuruti keinginanmu kali ini. Aku tidak akan membunuh seseorang secara tidak langsung. Apalagi orang itu adalah eommaku sendiri.
“Algesseumnida. Aku akan menggantikannya menjadi musketeer.”
“Pilihan yang cerdas.”
Flashback End
“Hei, tidakkah kau senang? Kau akan menjadi musketeer bagi tuan putri. Apa kau tahu, dia sangat cantik.”
Aku hanya tersenyum tipis. “Sonsaengnim tidak perlu menghiburku. Tidak peduli seberapa cantiknya dia, atau siapapun dia. Aku akan tetap mati untuknya suatu saat nanti.”
Dia merangkulku “Kyuhyun ah. Kau belum tentu mati. Kau ini sangat hebat. Aku saja kelimpungan dan kalah denganmu. Kalau kau bisa mempertahankan nyawamu dan melindungi tuan putri sekaligus, bukankah itu hal yang hebat?”
“Semoga saja kata-katamu benar.”

—————————————————————

~Sooyoung POV~
“Tuan putri!! Tuan putri!!!”
Aku menutup bukuku dan menatap pintu yang terbuka itu. Jessica, dayangku ada di sana. terengah-engah
“Kenapa kau berlari?”
“Tuan putri! Musketeernya sudah datang!!!”
“MWO?”
Seketika aku berdiri dari kursiku
“Jinjja?”
Dia mengangguk “Dan dia sangat tampan!”
Aku menghela nafas panjang
“Sica, sebenarnya kau kesini untuk memberi tahuku kalau bumonimku mendatangkan musketeer tanpa persetujuanku atau memberi tahuku kalau musketeerku tampan?”
“Dua-duanya!” ujarnya dengan cepat
Aku melipat tanganku dan menggeleng. Melangkahkan kaki keluar kamar. Melewati lorong istana ini dengan cepat. Aku mengintip dari tangga. Kulihat seorang namja di sana. Tunggu dulu. Dia kan.. aku kenal persis wajah itu. Dia namja yang kemarin kulihat di arena itu. Namja yang menggerakkan pedangnya dengan lincah, seolah bisa menebak semua gerak-gerik musuhnya. That cool namja. Aku senang melihatnya bertarung. Tapi sekarang tidak. Aku tidak akan senang melihatnya bertarung demiku. Kulihat namja itu menengok ke atas. Mata kami bertemu. Seketika abeoji dan eomoni juga menengok ke arahku. Memberi isyarat untuk turun. Aku mendecak kesal dan menuruni tangga itu
“Annyeonghaseyo, Tuan Putri.”
Dia membungkuk. Aku membungkuk kecil. Bagaimana bisa namja setampan ini adalah seorang musketeer. Tunggu dulu. Kenapa aku jadi memujinya?
“Mulai hari ini, kau bertugas melindungi Tuan Putri,” ujar eomoni
“Eomoni!!”
“Ratu,” ujarnya membenarkan perkataanku
“Aku bukan anak kecil lagi yang membutuhkan perlindungan seorang musketeer. Dan aku…”
“Kyuhyunssi, perlu kau ketahui kalau tuan putri sangat suka kabur. Jadi kuminta kau menjaganya untuk tetap berada di sekitar istana,” ujar eomoni
“Algesseumnida.”
Aku menatapnya dengan kesal dan pergi. “Haish..”

~Kyuhyun POV~
Aku melihatnya menjauh. Dia cukup manis saat marah
“Kau lihat. Dia sangat kekanak-kanakkan. Padahal dia seorang tuan putri dan usianya sudah 20 tahun.”
Aku hanya tersenyum kecil
“Aku bisa mengerti.”
“Syukurlah kalau begitu. Kamarmu ada di sebelah kamar tuan putri. Pastikan kau selalu berada di sekitarnya dan memegang kunci jendelanya. Dia punya banyak tipu muslihat untuk kabur dari istana.”
“Algesseumnida.”

———————————————-

~Leeteuk POV~
Aku menarik nafas dalam melihat taeyeon berdiri di dekat jendela. Memandang para rakyat dari sana. Aku mengusap bahunya perlahan. Dia hanya tersenyum kecil dan mengatakan “nae gwaenchanha.” Padahal aku tahu, dia tidak baik-baik saja. Krek..pintu ruang tahta terbuka. Kris, putra kami ada di sana. Membungkuk menghadap kami
“Aku pamit, Yang Mulia.”
“Ne, hati-hati,” ujarku
Sedangkan taeyeon tidak berpaling sama sekali. Dia tetap memandang kota. Kris hanya tersenyum kecil dan keluar dari ruangan
“Ratuku…”
“Mianhamnida kalau aku tidak bisa bersikap manis pada seseorang yang bukan putraku.”
Aku menghela nafas kecil “Ratuku. Biar bagaimanapun dia anak kita. Dan dia adalah putra mahkota kerajaan ini.”
“Dia anakmu. Tapi dia bukan anakku. Dia anakmu dan selir Kang.”

~Kris POV~
Aku terus memandang ke arah perjalanan. Mengusap wajahku perlahan. Tenang Kris.. tenang. Lama-kelamaan sifat orang itu semakin parah
“Apa..dia mengabaikanmu lagi?” tanya eomma yang duduk di sampingku
Aku tersenyum kecil
“Gwaenchanha. Lagipula aku tidak berharap lebih. Bagaimana pun, dia masih menganggapku merebut posisi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya.”
Eomma mengusap wajahku perlahan
“Kris, jangan pedulikan dia arraseo? Ingat kau sudah menjadi putra mahkota sekarang. Saat kau ditahbiskan menjadi raja.. semuanya selesai. Arra?”
“Ne, eomma.”

————————————————————

~Changmin POV~
Mataku terus mengawasi musketeer itu dari jauh. Seorang dayang sedang menjelaskannya tentang istana ini.
“Bagaimana menurutmu changmin?” tanya eomma
Aku hanya diam dan melipat tanganku
“Apa tidak ada musketeer lain?” tanyaku
“Dia yang terhebat. Kita mempekerjakannya untuk tuan putri. Maka dia haruslah yang terbaik.”
Aku menghela nafas kecil dan menatapnya “Bagiku namja itu terlalu tampan untuk menjadi seorang musketeer. Bagaimana kalau tuan putri jatuh cinta padanya?”
“Hahahahahaha. Itu tidak mungkin putra mahkota. Tuan putri punya nalar. Dia tidak mungkin jatuh cinta pada orang yang suatu hari nanti akan mati untuknya. Memangnya dia sudah gila?”
Aku menatap musketeer itu dengan tajam
“Untuk apa eomma memberinya musketeer sedangkan eomma tidak memberi musketeer pada tiga putra kandung eomma? Aku, sungmin, dan bahkan minho. Kami tidak punya musketeer. Tapi tuan putri?”
“Putra mahkota. Tidak peduli dia anak kandungku atau bukan, dia tetap adikmu. Aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri. Selamanya, dia tetap putri tunggal di kerajaan ini. Sebagai calon raja yang bijaksana, seharusnya kau menerimanya sebagai adikmu. Putra mahkota, padahal sepenglihatanku..kau sangat menyayangi Tuan Putri. Kalau begitu kenapa sekarang kau menolak keputusan yang berkaitan dengan keselamatan Tuan Putri?” tanya eomma
Aku hanya diam. Karena perasaanku lebih dari sekedar itu, yang mulia ratu.
Flashback
“Oppa putra mahkota~ Suapi aku~”
“Aaaa..”
“Putra mahkota hyung hanya menyayangi tuan putri!” protes minho dan sungmin

Aku tersenyum melihatnya. Aku sangat menyayanginya. Dia adalah yeodongsaengku satu-satunya. Semua perasaan itu biasa saja. Kami bermain dan bercanda. berlarian. tertawa. Kami berempat. Aku, sungmin, minho, dan sooyoung. Hingga akhirnya hari itu datang. hari dimana aku menemukan kenyataan kalau kami memiliki eomma yang berbeda. Saat itu, aku mengintip dari balik pintu. Dimana selir hwang tengah memegang tangan eommaku, Ratu Victoria
“Ratu..meski dia bukan anak kandungmu, aku mohon. Rawatlah dia dan besarkan dia seperti anakmu sendiri.”
“Tanpa kau memintanya, aku sudah menyayanginya sebagai anak kandungku sendiri.”
“Jangan biarkan dia tahu, siapa eomma kandungnya. Bahkan sampai aku meninggal nanti”
“Jangan bicara yang bukan-bukan. Kau pasti bertahan.”
“Kumohon ratu. Berjanjilah padaku.”
“Ne, aku berjanji.”
Tidak lama setelah hari itu, selir hwang meninggal dunia. Tidak terlalu banyak perubahan. Hanya hatiku yang berubah.Aku tidak bisa memandang sooyoung sebagai yeodongsaengku lagi. Perasaan itu berubah. Berdebar dan bahagia. Kami memang memiliki appa yang sama, sang Raja, Choi Siwon. Tapi kami punya eomma yang berbeda. Mungkin itulah kenapa perasaanku menjadi berbeda. Kami tidak pernah berada di rahim yang sama. Tidak dilahirkan oleh eomma yang sama. Eomma memang menaati janjinya. Sampai sekarang, sooyoung bahkan tidak tahu kalau dia bukan anak kandungnya. Begitu pula kedua adikku, minho dan sungmin. Mereka juga tidak tahu. Hanya aku, appa, dan eomma yang menjaga rahasia ini.
Flashback End

—————————————————–

~Sooyoung POV~
Aku menghentikan langkahku. Daritadi namja ini terus mengikutiku. Aku melangkahkan kaki ke kanan. Dia mengikutiku. Ke kiri juga begitu. Aku maju, dia juga maju. Aku mundur dia mengikutiku juga.
“Kenapa kau mengikutiku?” tanyaku
“Yang Mulia menugaskan saya untuk mengikuti kemanapun anda pergi. Mencegah kemungkinan sekecil apapun untuk melarikan diri.”
Aku berpikir sebentar. Sepertinya aku punya ide
“Hei, apa kau mau pergi keluar dari istana?”
“Ne?”
“Sebentar saja. Kau tidak ingin bertemu keluargamu?”
Dia terdiam sebentar dan tersenyum
“Ah.. aku mengerti strategimu. Sayangnya aku tidak bisa diajak bekerja sama denganmu,” ujarnya
Aku menatapnya dengan kesal
“Kenapa kau menjadi seorang musketeer?” tanyaku
Dia hanya diam dan tersenyum kecil “Itu sama dengan pertanyaan kenapa anda menjadi seorang tuan putri.”
“N..ne?”
“Berarti anda tahu jawabannya.”
Aku mengusap tengkukku.Apa maksudnya
“Anda menjadi tuan putri, karena anda terlahir sebagai seorang tuan putri. Begitu pula saya menjadi seorang musketeer karena saya terlahir sebagai seorang musketeer.”
“kau menyukai pekerjaan ini?”
“daripada saya menjalaninya sebagai beban. lebih baik saya mencoba menyukai.”
“konyol.”
“itu menurut anda. Tapi tidak menurut saya.”
Aku mendecak kesal. Baik dalam kehitungan ketiga, aku akan berlari.. Hana…Dul..Set

~Kyuhyun POV~
“Set!”
Yeoja itu langsung berlari
“Tuan putri!! Chankanmanyo!!”
“Hahahahahaha kejar aku kalau bisa!!!”
“Yaa! Berapa usiamu?”
“Dua puluh!”
“MWO?”
Kulihat dia berniat berlari menuruni tangga
“Yaa! Itu bahaya!”
Baiklah, sekarang aku baru berlari
“Kyaaaaa!”

~Sooyoung POV~
“Kyaaaaaa!”
Aku memejamkan mataku. Kenapa tidak terasa sakit? Bukankah aku terjatuh dari tangga? Perlahan aku membukanya. Kulihat namja itu di depanku. Dia berhasil menangkapku yang akan terjatuh.
“Benar-benar childish.”
“MWO?”
Dia menarikku hingga berdiri. Setelah itu aku melepaskan tangannya
“Gwaenchanha?”
Aku terdiam sebentar. Bagaimana bisa dia menangkapku semudah itu?
“Aku ini seorang musketeer. Jangankan menangkapmu sebelum terjatuh dari tangga. Bahkan memainkan pedang saja sudah menjadi makanan sehari-hariku,” ujarnya seolah menebak isi pikiranku
Aku tidak mempedulikannya dan berjalan ke kamarku. Dia mengikutiku ke dalam
“Yaa! Ini adalah kamarku. Dan tidak seorang pun yang boleh masuk kecuali..”
“Raja, Ratu, dan musketeermu.”
“M..mwo?”
“Tuan Putri, saya sudah mendapat izin dari Yang Mulia untuk masuk ke kamar ini. Mencegah anda untuk kabur dari jendela kamar. Bersyukurlah karena di kamar mandi tidak ada jendela. Sehingga saya tidak perlu mengikuti anda sampai ke sana karena tidak ada kesempatan kabur.”
“Ini benar-benar gila.”
Kulihat dia membuka lemariku
“Yaaa!!”
“Jadi kau memakai sprei ini untuk kabur? Cukup pintar.” tanyanya

~Sungmin POV~
“Yaa! Berhenti mengikutiku. Bagaimana mungkin aku kabur di perpustakaan!”
“Ini perintah dari Yang Mulia, Tuan Putri.”
Aku menggeleng melihat mereka berdua. Si putri dan musketeernya. Entah kenapa pertengkaran mereka seperti pertengkaran sepasang kekasih
“Tidakkah mereka terlihat manis?” tanya minho
“Ne. Seperti kekasih.”
“Haahhahahaha. Tuan putri akan membunuhmu kalau dia mendengarnya.”
Aku tersenyum kecil dan kembali ke bukuku. Andai dia seorang pangeran, mereka pasti akan menikah

TBC

83 thoughts on “The Musketeers [Part 1]

  1. jadi,,,kyu jadi muskateer nya soo,,,
    kris di kerajaan lain ya??
    soo bukan anak kandung nya vict,,jadi changmin ada rasa suka ma dia tpi kan appanya tetep sama,,berarti tetep saudara ya kan,,

  2. ahhh keren thor :) itu syoung tryta anak selir ya? changmin suka syoo msak,.,. ya ampun knp tega bgt sih, emg seorang masketeer anaknya hrs musketeer jg? klo ga mau eommanya dibunuh lg,huaaa kya’y kriss yg jd namja antagonisnya ya?

  3. changmin oppa jangan suka sm sooyoung eonni dong
    sooyoung eonni buat kyuhyun oppa, ntar changmin oppa buat aku aja *eh

  4. Seru bgt!
    Jdi soo bukan bkan ank kandung vict?
    Kyu kasian bgt harus trpaksa jd musketeers. Tp gpp, toh ngelindunginnya jg ngelindungin soo~
    ada hikmahnya ya kyu.. Kekeke~ :-D

  5. Karakter soo yg qu dpt dsni manja,childish,blm dewasa&mandiri so sgt cocok dgn kyu yg berkarakter sbalikny. Apakah akhrny kyuyoung bersatu? Bgaimana pula dgn perasaan cinta terlarang changmin kpd soo? Oiy pgn tny jg kyu dsni umurny brp? Changmin,sungmin dan minho jg? Next part izin bc y..gomawo ;-)

  6. Changmin suka ma soo yah? Karna soo bkan anak vict?
    Tapi appa ny sama kan..
    Kyuppa jadi mustekeer?
    Kris putra mahkota?
    Anak ratu taeyeon siapa?
    Meninggal?

Leave a reply to Kartika Widya Kirana Cancel reply