Can’t I? {Part 4}

Title : Can’t I

Main Cast :
* Cho Kyuhyun

* Choi Sooyoung
* Seo Joohyun

Other Cast :
*Choi Minho
*Choi Sulli
*Choi Siwon
*All SNSD Member
*Lee Donghae
*Yesung
*Eunhyuk
*Leeteuk

Type : Series

Genre : Romance, Friendship, Family

Rating : PG-15

~Sooyoung POV~
Sulli sudah tertidur. Aku bangun dan mengelus kepala gantungan boneka beruang kecil dari kyuhyun itu
“Kyu.. apa yang harus kulakukan..”

~Minho POV~
Perang dingin benar-benar dimulai hari ini. Pesertanya kami semua. Sekarang kami bertiga sedang makan pagi di kedai dekat sekolah. Kami makan sambil bercanda. Setidaknya ini lebih baik daripada makan bersama mewah di rumah itu tapi sepi

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Seohyun POV~
Kulihat meja makan besar ini hanya diisi dua orang. Aku dan eomma
“Yang lain mana eomma?”
“Sudah sekolah” ujar eomma
“Sepagi ini?”
Eomma diam. Aku ikut makan bersamanya. Setelah makan aku pergi ke lantai atas. Kudengar beberapa pelayan yang sedang membersihkan kamar soo eonni mengobrol. Aku mengupingnya diam-diam
“Aku sangat takut melihat Nyonya marah tadi malam” ujar pelayan song
“Ne, tapi tidak kusangka Nona Choi Sulli seberani itu” ujar pelayan shin
“Yang lebih tidak kusangka Nona Choi Sooyoung membelanya sampai dia yang ditampar. Aigo..” ujar pelayan kim
“Aku kasihan padanya, padahal dia begitu baik” ujar pelayan song
“Ne, bahkan nyonya sampai tidak mau sarapan dengannya. Keterlaluan sekali” ujar pelayan shin
“Bahkan Nona Choi Sooyoung sampai tidak sarapan hari itu dan Tuan muda membawakan makanan diam-diam untuknya” ujar pelayan kwon
“Aigo.. keterlaluan sekali” ujar pelayan sam
“Ini semua karena Seo itu” ujar pelayan kim
“Ne, nyonya selalu saja membela anak itu” ujar pelayan shin
“Tadi malam, Samdong sangat kesal. Kue wortel buatannya hanya dimakan beberapa orang karena Nyonya mengaku-ngaku itu buatan seo untuk menunjukkan anak itu masih berguna” ujar pelayan kwon
“Aku bingung dengan anak itu, hidup merepotkan banyak orang. Membuat masalah antara Nona Choi Sulli, Choi Sooyoung, dan Tuan Muda dengan nyonya. Dan tidak ada gunanya” ujar pelayan shin
Aku mulau menitikkan air mata
“Sebenarnya kasihan juga sih. Tapi tetap saja menyebalkan. Menyuruh ini itu, tidak bisa melakukan apa-apa, sikapnya pada kita juga seolah merendahkan. Tidak pernah berterima kasih kalau dibantu” ujar pelayan kim
“Ne, bahkan karena dia ngambek, nyonya ikut pusing dan melampiaskannya dengan memarahi kita” ujar pelayan shin
“Karena dia, Nona Choi Sooyoung memohon padaku untuk menutup mulut kalau dia mencuci seragam cheersnya sendiri di kamarnya agar tidak ketahuan nyonya dan seohyun” ujar pelayan kwon
“Aigo…”
Aku masuk ke kamarku diam-diam dan menangis
“Bahkan kau tidak hanya membuatku jahat di mata Minho oppa dan Sulli, tapi juga di mata para pelayan di rumah ini”

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Tiffany POV~
“Annyeong!!” ujar soo
“Annyeong!!” sapa kami semua
Kulihat pipi kirinya merah
“Kau pakai blush on hanya di satu pipi?” tanya yoona
“Ah.. ini..”
Aku memegang pipinya
“Appo..jangan dipegang” ujarnya
“Nenek sihir melakukannya lagi padamu?” tanyaku
Kulihat dia diam
“Dia eommaku” ujarnya
“Kau masih bisa mengatakannya eommamu?” tanya sunny
Dia mengangguk
“Bagaimanapun juga dia eommaku” ujarnya sambil tersenyum
“Kau ini manusia atau malaikat hah?” tanya hyoyeon
“Evil princess” ujarnya
“Ne, evil princess berhati malaikat” ujar sica
Aku memeluknya
“Gwaenchanhayo haha” ujarnya
Soo ah…apa kau tidak tahu dengan tertawa begitu kau malah menyakiti dirimu sendiri?

~Yuri POV~
“MWO? YA! EOMMAMU ITU KENAPA SIH!” ujarku setelah mendengar ceritanya
“Molla. Aku sendiri bingung chagi” ujarnya
“Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya” ujarku
“Apalagi aku..”
Aku tidak habis pikir.. ada eomma seperti itu. Kulihat soo tersenyum dari jendela kelasnya
“Dan dia masih bisa tersenyum” ujarku
“ne, itu kehebatannya” ujarnya
“Tapi juga kelemahannya” ujarku

~Seohyun POV~
Aku sedang duduk di ruang tengah dengan eomma. Tiba-tiba eomma angkat bicara
“Seohyun ah, bagaimana kyuhyun menurutmu?” tanya eomma
Aku tersenyum
“Tampan” ujarku
“Dan kau menyukainya?” tanya eomma
Aku hanya tersenyum
“Jujurlah pada eomma seohyun ah”
“Jatuh cinta pada pandangan pertama ternyata ada eomma”

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Sooyoung POV~
“WE WIN!”
Sekolah kami kembali memenangkan pertandingan. Dan lagi-lagi aku terselamatkan karena turun selamat dari formasi teratas. Aku menaruh botol minum di atas bahu seseorang
“Chukkhae kyuhyunssi!” ujarku
“Gomawo youngie” ujarnya sambil meneguk airnya
Aku tersentak mendengarnya. Dia.. memanggilku youngie?
“Karena aku menang kau harus memberiku imbalan” ujarnya
Aku terkekeh mendengarnya
“Sejak kapan aku berjanji memberi imbalan?” tanyaku
“Sejak sekarang” ujarnya
“Imbalan apa?” tanyaku
“Panggil aku oppa” ujarnya
“Permintaan macam apa itu?” tanyaku
“Permintaan cho kyuhyun” ujarnya
“Ne, ne. Annyeong oppa” ujarku sambil berlalu pergi

~Kyuhyun POV~
“Annyeong!!” ujarku
Kulihat dia melambaikan tangan dari jauh lalu pulang dengan minho
“Jadi kau sudah maju berapa langkah?” tanya yesung
“Hm..80 dari 100. Kau sendiri?”
Dia melihat tiffany
“90 dari 100” ujarnya sambil merangkulku.
“Apanya yang 90 dari 100?” tanya leeteuk sambil merangkul tae
“Hm.. kalau dia kurasa 100 dari 100” ujar kyuhyun
“Ne..” ujar yesung
“Oh.. arraseo” ujar leeteuk mengerti
“Kalian harus cepat mengejar mereka! Seperti aku dan minho!” ujar leeteuk
“Apa yang kalian bicarakan?” tanya eunhyuk
“Kalau dia langkah 1 dari 100” ujar yesung
“Mungkin 2 dari 100” ujarku
“Kurasa bahkan 0” ujar leeteuk
“YA! APA YANG KALIAN KATAKAN! AKU TIDAK MENGERTI!”

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Sooyoung POV~
Aku memasuki gerbang rumah dan kulihat eomma duduk di ruang tengah sendiri. Aku pura-pura tidak melihat
“Aku perlu bicara denganmu”
Aku menghentikan langkahku
“Berdua saja” ujar eomma dan minho oppa pergi ke atas
“Ada apa?” tanyaku
“Kalau kau masih merasa aku eommamu keluar dari cheers” ujarnya
“Kalau anda masih merasa anda eommaku biarkan aku tetap di cheers” ujarku
“Kalau kau masih merasa menjadi kembarannya seohyun, keluar dari cheers untuk menjaga perasaannya” ujarnya
“Kalau dia masih merasa menjadi saudaraku, dia tidak akan iri padaku” ujarku
“Jaga memutarbalikkan perkataanku” ujarnya
“Daripada kita terus berdebat sebaiknya anda mengurus urusan anda dan putri tersayang anda itu. Dan saya mengurus hidup saya sendiri” ujarku
“Kalau kau tidak mau mengikuti aturan mainku, tinggalkan rumah ini” ujarnya
Aku menghentikan langkahku
“Dan kalau kau masih menyayangi seohyun, jauhi cho kyuhyun” tambahnya
Aku terdiam mendengarnya
“Tinggalkan cheers dan jauhi cho kyuhyun, ikuti semua perintahku lalu kau tetap di sini. Atau tetap di cheers dan dekati cho kyuhyun lalu kau pergi dari sini” ujarnya
Aku pergi ke atas
“JAWAB AKU CHOI SOOYOUNG!”
“Kurasa jawabannya sudah jelas, Nyonya Choi”

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Sulli POV~
Tok..tok..tok
“Eonni, makan” ujarku
Hening. Tidak ada suara. Aku membuka pintu kamarnya. Kosong.
“Eonni?”
Aku melihat pintu kamar mandi terbuka dan tidak ada orang. Aku menghela nafas
“Eonni, jangan main petak umpet denganku” ujarku
Aku membuka lemari dan aku kaget melihat isinya kosong. Kemana bajunya? Aku membuka laci belajarnya, nihil. Yang tersisa di lemarinya hanya dress.
“Eonni, ini tidak lucu!” ujarku
Aku melihat ke bawah tempat tidur. Kosong.
“Eonni eodiyo?”
Aku mulai panik sekarang. Aku melihat ke nakas di sebelah tempat tidurnya. Sebuah surat..
“To : Sulli & Minho Oppa”
Aku membukanya dan membacanya
“OPPA!!!”

~Minho POV~
Aku menunggu telepon Yuri sekarang
“Oppa.. bagaimana kalau terjadi apa-apa padanya…” ujar sulli sambil menangis
“Tenang sulli ah, dia itu pintar, dia pasti pergi ke rumah temannya, tenang saja”
Meski aku berkata begitu sebenarnya aku juga khawatir kalau tidak tahu posisinya

Flashback
“OPPA!!!!”
Aku pergi ke sumber suara. Kulihat sulli menangis di kamar soo
“Waeyo Sulli ah?”
Dia memberiku sebuah surat
“To : Sulli & Minho Oppa
Sulli ah, Minho Oppa
Mianhaeyo, aku pergi tanpa memberi tahu kalian. Karena aku tidak mau melibatkan kalian dalam masalahku dan eomma. Kalian tenang saja, aku pasti baik-baik saja. Aku sudah tidak tahan di rumah yang seperti neraka itu. Itu bukan rumah yang nyaman bagiku ^^.  Terus-terusan bertengkar dengan eomma membuatku pusing. Aku tidak mau kalian membenci eomma karenaku. Dia eomma yang baik bagi kalian, arraseo? Aku pergi mencari kebahagiaanku, yang kuyakini akan kutemukan nanti. Aku akan tetap sekolah jadi kalian tidak usah khawatir, kalian bisa menemuiku di sekolah. Aku hanya tidak tahu cara mengucapkan aku tidak tinggal lagi bersama kalian. Annyeong
Flashback End

Kudengar cellphoneku berbunyi
“Kau sudah tahu dia dimana chagi?”
“Mianhae oppa, aku sudah bertanya pada teman-teman dekatnya. Tapi tidak satupun yang tahu” ujar yuri
“Arraseo, gomawo” ujarku
“Ne oppa”ujarnya
Aku mematikan telepon
“Bagaimana oppa?” tanya sulli
“Yuri sudah tahu dia dimana” bohongku
“Syukurlah..” ujar sulli
Mianhae sulli ah, tapi oppa sebenarnya tidak tahu.. dia dimana

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Kyuhyun POV~
Aku memandang yeoja yang tertidur dengan wajah pucat. Sebenarnya apa yang tejadi padanya

Flashback
Appa dan eomma pergi ke luar kota. Rumah sangat sepi dan aku bosan. Akhirnya kuputuskan pergi ke restoran terdekat untuk makan dengan Tuan Kim, setidaknya untuk menyegarkan suasana. Hujan turun lebat. Aku melihat ke arah jalanan yang basah
“Hujannya lebat sekali” ujar Tuan Kim
“Ne” ujarku
Tiba-tiba mataku tertuju pada sesosok yeoja yang duduk di halte membawa koper dan basah kuyup
“STOP!” ujarku
Tuan Kim berhenti tiba-tiba
“Ada apa Tuan Muda?”
Aku turun dari mobil membawa payung dan ternyata apa yang kulihat benar
“Youngie?”
Kulihat wajahnya pucat
“Oppa..”
“Kau sedang apa di sini?” ujarku
Dia diam. Kulihat dia menggigil. Aku memegang dahinya
“OMO! Badanmu panas sekali, naiklah aku akan mengantarmu pulang”
“Aku tidak mau pulang” ujarnya
“Waeyo?”
Kulihat dia menangis
“Mianhae aku…”
“Oppa…”
Dia memelukku dan aku menenangkannya
“Gwaenchanha..”
“Kenapa dia tidak sekalian saja membuangku dari lahir!” ujarnya
“Youngie…”
Tiba-tiba kurasakan tubuhnya menjadi lemas
“Youngie? Youngie?”
Aku menepuk wajahnya. Dia tidak bangun. Aku menggendongnya ke mobil dan Tuan Kim membawa tasnya ke bagasi. Aku membuka jasku, menghangatkannya. Menggosok kedua tanganku di tangannya. Youngie.kau kenapa?
“Sekarang kita kemana Tuan?” tanya Tuan Kim
“Pulang ke rumah”
Flashback End

Kulihat dia mulai membuka matanya
“Youngie kau sadar?”
“Ini dimana oppa?”
“Di rumahku” ujarku
Aku memberikan ginseng hangat padanya
“Gomawo” ujarnya
Aku tersenyum
“Mianhae..” ujarnya
“Waeyo?”
“Aku selalu merepotkanmu. Bahkan sejak pertama kita bertemu” ujarnya
“Aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu” ujarku

~Sooyoung POV~
Aku kembali meminum ginseng itu dan aku baru menyadari satu hal
“Kyaaaa!!!!” ujarku saat aku sadar bajuku ganti
“YA! Aku bukan tipe namja seperti itu! Itu memang bajuku tapi pelayan kim yang menggantikannya, bukan aku!” ujar kyuhyun
“Mianhae..” ujarku pelan
“Ne..” ujarnya
Aigo..bagaimana ini.. Aku bingung dengan diriku sendiri sekarang. Jantungku berdetak sangat keras.
“Sudah malam, sebaiknya kau tidur. Kau tidur di sini saja, aku akan tidur di kamar bumonimku” ujarnya
“Ini..kamarmu?” tanyaku
“Ne” ujarnya
“Seharusnya aku yang pindah, inikan kamarmu..” ujarku
“Gwaenchanhayo. Besok kan sekolah libur, bumonimku pulang 2 minggu lagi. Jadi kau tenang saja.” ujarnya
“Gomawo”
“Ne” ujarnya sambil tersenyum
“Jaljayo” ujarnya lalu menutup pintu. Aku memegang jantungku. Dia berdetak sangat kencang sekarang. Aigo.. ini pertama kalinya aku masuk ke kamar namja yang bukan saudaraku. Kulihat sekeliling kamarnya. Ini tergolong rapi untuk kamar namja. Kemejanya yang kelonggaran di tubuhku, pertama kalinya aku memakai kemeja namja. Ah..sudahlah lebih baik aku tidur saja

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Minho POV~
“Ne, aku sudah tenang kalau begitu. Gomawo kyu”
“Ne Min, tapi kurasa untuk sementara waktu biarkan dia tenang.” ujarnya
“Ne, aku mengerti. Mianhae dia merepotkanmu”
“Aigo..kau seperti orang lain saja” ujarnya
Aku tersenyum
“Kau seperti malaikat pelindungnya” ujarku
Aku akan menjaganya, kau tenang saja. Arra?”
“Ne, gomawo”
Aku memutuskan sambungan teleponnya. Syukurlah..

~Seohyun POV~
Pagi ini hari minggu. Aku pergi ke ruang tengah dan kulihat sulli duduk di sana dan tertawa bersama minho oppa
“Annyeong” sapaku

~Sulli POV~
Tumben-tumbenan orang ini menyapaku
“Annyeong” balasku singkat lalu ke kamar soo eonni
Kulihat Minho oppa masuk tak lama kemudian
“Kenapa kau bersikap begitu?”
“Kau tahu kan oppa, dia biang semua masalah di sini?” tanyaku
“Ne, tapi bukan berarti kau begitu padanya”
“Mwo? Kau tak lihat oppa dia tumben-tumbenan menyapa kita. Dan itu kapan oppa? Setelah soo eonni pergi dari rumah. Apa maksudnya?”
Kulihat minho oppa diam
“Molla”

~Sooyoung POV~
Sinar matahari menembus jendela. Aku terbangun dan membuka pintu kamar. Kulihat seorang namja membuka pintu kamar di sebelahku
“Annyeong” sapanya
“Annyeong”
“Bagaimana tidurmu?” tanyanya
Aku menggaruk tengkukku bingung berkata apa
“Nyenyak. Kau?” ujarku
“Ne. Kajja kita sarapan”
Kami turun ke bawah dan sarapan.
“Kau mau selai rasa apa?” tanyanya
“Hm..coklat saja. Kau?”
“Kita barter?” tanyanya
Aku mengangguk
“Strawberry” ujarnya
Aku membuatkannya roti selai strawberry dan dia membuatkanku roti selai coklat. Benar-benar aneh.. ini seperti adegan drama yang kutonton dengan sulli, hari pertama kedua pasangan setelah meni.. AIGO! Apa yang kupikirkan. Tiba-tiba dia mulai angkat bicara
“Aku mau makan jjangmyeonmu” ujarnya
“Ne?”
“Siapa bilang tidur di sini gratis?” katanya sambil menarik tanganku ke dapur
“Baiklah..”

~Kyuhyun POV~
Aku terkagum melihatnya memasak dengan begitu tenangnya dengan jari-jarinya yang lentik.
“Tiāncái”(berbakat) ujar salah satu koki
“Tā shì wǒ de nǚ péngyǒu” (Dia adalah pacar saya) kataku
“Zhēn de ma?”(Benarkah?)
Aku mengangguk dan tersenyum
Kulihat dia selesai memasak. Aku bertepuk tangan dan membawanya ke meja makan

~Sooyoung POV~
“Enak?”
“Mashita!” ujarnya
Aku tersenyum mendengarnya
“Setelah ini kita pergi ke suatu tempat!” ujarnya
“Ke mana?”
“Rahasia”

——————————————————Can’t I———————————————————–

~Seohyun POV~
Sulli dan Minho pergi. Aku sendiri di rumah sekarang. Eomma dan appa ke luar kota. Karena bosan aku memutuskan melihat kamar yang lain. Aku masuk ke kamar soo. Kulihat di sana banyak frame foto yang mungkin tidak akan pernah kudapatkan..


 

Kulihat sebuah foto bertuliskan “Hadiah Ulang Tahun dari Sulli”

Bahkan, sulli tidak pernah memberiku kado ulang tahun. Aku melihat frame foto lain hingga sebuah frame kecil menyakitkan mataku…

Aku menaruhnya dan cepat-cepat keluar dari kamarnya. Aku pergi ke kamar sulli dan kulihat kamar ini didekor persis kamar sooyoungie. Banyak frame terpajang di sana

Mereka sangat akrab..beda denganku. Tiba-tiba kulihat sebuah frame yang membuatku terpukul…

Choi Siblings…tanpa aku… Aku menahan air mataku. Tiba-tiba kulihat sebuah buku di dekat frame itu

Halaman Pertama…
Choi Sulli
Annyeong! Joneun Choi Sulli Imnida! Aku adalah anak terakhir keluarga Choi! Hidup bahagia, Fighting! Bercita-cita menjadi murid Seoul High School seperti Siwon oppa, Minho oppa, dan Sooyoung eonni!

Halaman Kedua..
Choi Siwon, oppaku sekaligus putra pertama keluarga Choi. Dia tampan kan? Hehe.. Dia namja tertampan di rumah ini, bersaingan dengan Minho oppa. Aku ingin mencari namjachingu sepertinya! Siwon oppa sangat populer di antara yeoja. Tapi sekarang oppa di Amerika TT_TT Bogoshipo oppa~

Halaman ketiga…
Minho oppa, anak kedua keluarga Choi. Ini saingan terkuat siwon oppa :p hehe. Minho oppa jago bermain basket! Yeojachingunya bernama yuri eonni (ini rahasia ya!). Oppa sangat baik dan gentle. Dia orang yang hangat dan menyenangkan. Dia kapten basket Seoul High School! Sekolah yang kuidamkan.

Halaman Ketiga..
SOOYOUNG EONNI! <3
Orang yang paling kusayang di rumah ini.Eonni adalah orang yang paling mengertiku dan kukagumi. Dia sangat berani dan berhati malaikat. Dia bahkan sering mengalah demi seseorang.
Seseorang?

Eonni adalah sosok yeoja sempurna bagiku. Pintar, baik, cantik, energik, jago memasak, aktif, banyak teman, anggota cheers, sabar, dan sangat menyayangiku. Eonni bahkan sering membelaku. Tidak ada eonni yang lebih baik darinya

Aku membalik halaman selanjutnya…
Kata soo eonni aku tidak boleh membencinya. Kata soo eonni dia tidak salah apa-apa. Kata soo eonni dia butuh teman. Kata soo eonni semuanya berisi pembelaan padanya. Aku tidak mengerti

——————————————————TBC———————————————————–

36 thoughts on “Can’t I? {Part 4}

  1. Kenapa eomma’a jahat yaa..?? Aku belum baca part sebelum’a jadi rada2 tidak mengerti.. Walau belum baca semua cerita’a bikin penasaran.. :D

  2. Aigooo itu eommanya kok jahat banget deh paraaah.. Seohyun juga kok jadi nyalahin soo eonni sih bukannya instrospeksi diri dulu apa karena dia biasa dimanjain sama eommanya.. Yaiyalah sampe sulli nganggep choi sibling cuma 4 seohyun aja engga pernah mengakrabkan diri kan sama mereka sebelum2nya

  3. ya Alloh utung ada Kyu yg nolongin Soo ^,^ eh, itu si penyakitan ngapain masuk kamar org gak ijin lg, udahlah tinggal nunggu matinya aja kok, kebawa suasana ff x”D #no bash woy! X”D

  4. Eomma soo keterlaluan…
    Soo ϑϊ suruh ngundurin diri dari tim chers dan jauhi kyuppa klo masih Ṁ̭̈̅ªªŰ tggl ϑϊ rumah…
    Klo G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ soo kluar dari rumah..
    Soo mlih u/ pergi dari rumah dri pd dgr omongan eomma Ώyå..
    Kyuppa cepat nyatakan prasaan mu kpd soo..
    Seo manja amat.. Jgn blg karna seo suka ma kyuppa jadi soo J̶̲̅υ̲g̶̲̅ά̲ musti ngalah.. Seo Чªπğ ngalah kali ni u/ soo..

  5. Jd ini yg sala siapa???? Hahahahhh… Ya eommanya seo lah yg salah, nyonya choi.
    Dia yg membeda-bedakan.
    Sebenernya seo itu baik, tp dia itu seperti selalu tutp mata dgn keadaan sekitar. Dia tau, tp gk mau tau. Dibiarin aja gtu. Jd menurutku seo jg salah.
    Makin daeeeeebak!
    Lanjut

Leave a reply to soowonguardian Cancel reply